POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA PERANTAUAN SUKU BANJAR DALAM MENGHADAPI GEGAR BUDAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Muhammad Hajian Nur Huda(1*), Angga Intueri Mahendra P.(2)

(1) Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta
(2) Universitas Amikom Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Sari


Sebagai pendatang di daerah baru, kemampuan komunikasi menjadi faktor utama keberhasilan untuk beradaptasi kepada lingkungan sekitar. Bagi mahasiswa suku Banjar yang memiliki budaya yang melekat dan cara berkomunikasi yang telah tertanam, kemudian merantau ke D.I. Yogyakarta untuk berkuliah, mereka diharuskan memasuki lingkungan baru dengan perbedaan budaya membuat mereka menjadi orang asing di lingkungan tersebut. Perbedaan budaya mahasiswa suku Banjar dengan budaya di lingkungan baru, pada kondisi tersebut mereka akan mengalami gegar budaya yang dapat menyebabkan kesulitan beradaptasi di lingkungan tersebut. Dalam gegar budaya tersebut, bagaimana ketika mereka keluar dari budaya asli berpindah ke lingkungan dengan budaya yang berbeda, serta apa yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasi fenomena tersebut agar memahami komunikasi antarbudaya dan mampu beradaptasi di lingkungan baru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung kepada lima mahasiswa suku Banjar yang menjadi alumni SMAN 1 Kotabaru kelas MIPA 1. Teori yang digunakan yaitu komunikasi antarbudaya oleh Tubbs dan Sylvia Moss, teori gegar budaya oleh Kalvero Oberg, teori pengurangan ketidakpastian oleh Charles Berger dan Richard Calabrese, teori akomodasi komunikasi oleh Giles, dan teori akulturasi oleh John W. Berry. Dari penggabungan teori-teori tersebut terbentuk fase dan faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena gegar budaya. Hasil penelitian menunjukan kelima narasumber mengalami gegar budaya yang diawali oleh perasaan senang dan optimis hingga merasakan kekhawatiran dan ketakutan. Perbedaan budaya, bahasa, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat membuat mereka rentan mengalami gegar budaya.

Kata kunci: Komunikasi antarbudaya; gegar budaya; suku Banjar.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anwar, I. C. (2021, Agustus Senin). Arti Akulturasi Menurut Sosiolog: Koentjaraningrat hiArti Akulturasi Menurut Sosiolog: Koentjaraningrat hingga Lauer. Tirto.ID. Retrieved Agustus Jumat, 2022, from https://tirto.id/arti-akulturasi-menurut-sosiolog-koentjaraningrat-hingga-lauer-gijK

Gudykunst, B, W., & Kim, Y. Y. (2003). Communicating With Strangers Fourth Edition. New York: Mac Graw Hill.

Gudykunst, W. B., & Mody, B. (2002). Handbook of International Intercultural Communication (2nd ed.). Sage Publication.

Hall, E. T. (1959). The Silent Language (1st ed.). Doubleday & Company, Inc.

Laksono, I. M. (2019, Januari Minggu). Mengenal Urang Banjar Di Yogyakarta. Retrieved Agustus Jumat, 2022, from https://www.beritabanjarmasin.com/2019/01/mengenal-urang-banjar-di-yogyakarta.html

Liliweri, A. (2018). Prasangka, Konflik, dan Komunikasi Antarbudaya. Prenada Media.

Martin, J., & Nakayama, T. (2010). Intercultural Communication and Dialectics Revisited. The Handbook of Critical Intercultural Communication, 59-83.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyana, D., & Rahmat, J. (2001). Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D., & Rakhmat, J. (2001). Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Remaja Rosdakarya.

Naim, A., & Syaputra, H. (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia.

Nasrullah, R. (2018). Komunikasi Antar Budaya: Di Era Budaya Siber. Prenada Media. https://books.google.co.id/books/about/Komunikasi_Antar_Budaya.html?id=EdbFDwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y

Oberg, K. (1960). Cultural Shock: Adjustment to New Cultural Environments. Practical Anthropology, 7(4), 177-182.

Pedersen, P. (1995). The Five Stages of Culture Shock: Critical Incidents Around The World. Greenwood Press.

Rakhmat, J., & Mulyana, D. (2006). Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya (10th ed.). Remaja Rosdakarya.

Rohim, S. (2009). Teori Komunikasi. PT. Rineka Cipta.

Safarah, A. A., & Wibowo, U. B. (2018, Desember Minggu). Program Zonasi Di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Pemerataan Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2019, 21, 206-213.

Ting-Toomey, S. (1999). Communicating across Cultures. The Guilford Press.

Tubbs, S. L., & Moss, S. (1996). Human Communication : Konteks-Konteks Komunikasi (D. Mulyana, Trans.; 1st ed.). Remaja Rosdakarya.

Tubbs, S. L., & Moss, S. (2005). Human Communication. Remaja Rosdakarya.

West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi. Salemba Humanika.

West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jm.v5i2.7911

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.