ANALISIS MERKURI DAN HIDROKUINON PADA KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI BLITAR

Afidatul Muadifah(1*), Khoirul Ngibad(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Sari


Merkuri dalam konsentrasi kecil dapat menyebabkan racun. Hidrokuinon dapat menyebabkan kanker, sehingga dilarang penggunaannya dalam krim pemutih. Tujuan penelitian ini yaitu: mengidentifikasi merkuri dan hidrokuinon pada krim pemutih, mengetahui kadar hidrokuinon dalam krim pemutih, dan menentukan validasi metode analisis hidrokuinon pada krim pemutih di Blitar. Metode penelitian, identifikasi keberadaan merkuri dan hidrokuinon pada krim pemutih dilakukan secara kualitatif dan penetapan kadar hidrokuinon secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil uji kualitatif pada 12 sampel, ada 8 sampel yang positif mengandung merkuri dan hidrokuinon. Hasil uji kuantitatif dengan menggunakan instrumen Spektrofotometer UV-Vis 12 sampel positif mengandung hidrokuinon dengan kadar P1 0,0735 ppm; P2 0,727 ppm; P3 0,025 ppm; P4 0,021 ppm; P5 0,030 ppm; P6 0,044 ppm; P7 0,131 ppm; P8 1,188 ppm; P9 0,002 ppm; P10 0,840 ppm; P11 0,039 ppm; dan P12 0,030 ppm. Perolehan nilai presisi 0,872 %, akurasi 97,5 %, LOD 3,373 ppm dan LOQ 6,704 ppm. Kadar hidrokuinon pada semua sampel <200 ppm sehingga masih ditolerir oleh BPOM.

Kata Kunci


merkuri, hidrokuinon, krim pemutih, Blitar, spektrofotometer UV-Vis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arifiyana, D., Harjanti., Sri, Y., Ebtavanny. & Gusti, T. (2019). Analisis Kuantitatif Hidrokuinon pada Produk Kosmetik Krim Pemutih yang Beredar di Wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Utara dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Akta Kimia Indonesia, 4(2), 62-68.

Armin, F., Zulharmita. & Firda, D. R. (2013). Identifikasi dan Penetapan Kadar Merkuri (Hg) dalam Krim Pemutih Kosmetika Herbal Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 18(1), 28-34.

Astuti D.W., Prasetya, H. R. & Irsalina, D. (2016). Identifikasi Hidroquinon pada Krim Pemutih Wajah yang Dijual di Minimarket Wilayah Minomartani, Yogyakarta. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 2 (1),13-19.

Badan POM RI. (2008). Bahan Berbahaya dalam Kosmetik: Kosmetik Pemutih (Whitening). Jakarta: Edisi Agustus 2008 Naturakos Vol. III No.8.

Badan POM RI. (2011). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011 Tentang Metode Analisis Kosmetika. Jakarta

Chakti, A. S., Simaremare, E. S. & Pratiwi, R. D. (2019). Analisis Merkuri dan Hidrokuinon pada Krim Pemutih yang Beredar di Jayapura. Jurnal Sains dan Teknologi, 8(1), 1-11.

Draelos, Z. D. & Thaman, L. A. (2005). Cosmetic Formulation of Skin Care Products. United States of America: Taylor and Francis Group.

Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Harmita. (2006). Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi. Jakarta: Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia.

Hermawati, A. H. & Lathifah, Q. A. (2019). Uji Kualitatif Merkuri pada Krim Pemutih Wajah yang Tidak Terdaftar Badan Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Tulungagung. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 1(2), 57-61.

Mulja, M., & Hanwar, D. (2003). Prinsip-prinsip Cara Berlaboratrium yang Baik (Good Laboratory Practice). Surabaya: Majalah Farmasi Airlangga.

Parengkuan, K.., Fatimawali. & Citraningtyas, G. (2013). Analisis Kandungan Merkuri pada Krim Pemutih yang Beredar di Kota MANADO. PHARMACON: Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(1), 62-68.

Sweetman, S. C. (2009). Martindale: The Complete Drug Reference. London: Pharmaceutical Press.

Syafnir, L. & Putri, A. P. (2011). Pengujian Kandungan Merkuri dalam Sediaan Kosmetik dengan Spektrofotometri Serapan Atom. Prosiding SNaPP: Sains dan Teknologi, 2(1), 71-78.

Vogel. (1985). Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Vouk V. (1986). General Chemistry of Metals. In: Freiberg L., Nordberg G.F., and Vouk V.B (Eds). Handbook on the Toxicology of Metals. New York: Elsevier.

Westerhof W & Kooyers TJ. (2005). Hydroquinone and Its Analogues in Dermatology-A Potential Health Risk. Journal Of Cosmetic Dermatology, 4(2), 55–59.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/dl.v3i2.3905

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by:

      

   

Supported by:

               

 

        

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari