PERANAN KONSELOR SEKOLAH DALAM MEMINIMALISIR PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH

Ali Rachman(1*)

(1) Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat
(*) Corresponding Author

Sari


Siswa di sekolah menengah memasuki tahap perkembangan sebagai remaja, hal ini sangat memerlukan perhatian dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya agar tidak salah arah dalam pergaulan, seperti melakukan ‘bullying’; atau menjadi korban ‘bullying’, mengingat saat ini ‘bullying ’menjadi permasalahan yang sangat menjadi perhatian masyarakat, sehingga sekolah perlu membuat suatu tindakan preventif agar ‘bullying’ tidak sampai menjadi permasalahan baru di sekolah, Peranan Konselor sekolah di sekolah yang professional sangat diharapkan untuk meminimalisir perilaku ‘bullying’, konselor memiliki program kegiatan layanan yang komprehensitif dan terintegrasi dengan program sekolah dalam penanganan perilaku siswa, langkah yang dapat dilakukan oleh konsleor sekolah misalnya dengan mengidentifikasi perilaku-perilaku yang dapat memicu munculnya perilaku ‘bullying’. Konselor sekolah bekerjasama dengan personil sekolah lainnya untuk meminimalisir jangan sampai ‘bullying’ terjadi di sekolah agar sekolah bebas dari ‘bullying’.

________________________________________________________________

 

Students in high school enter the stage of development as a teenager, it is in need of attention in achieving the tasks of development so as not misdirected in the association, such as bullying or bullying victims, given the current bullying into the problems of great concern to the community, need to make a preventive action to prevent bullying from becoming a new problem in school. The role of school counselors in professional schools is desirable to minimize bullying behavior, counselors have a comprehensive program of service activities and integrated with school programs in handling student behavior, steps that school counselors can take eg by identifying behaviors that can trigger bullying behavior . School counselors work with other school personnel to minimize bullying in schools so schooling is free of bullying.


Kata Kunci


‘bullying’, peranan konselor sekolah

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


David Thompson., Tiny Aora & Sonia Sharp. (2002). Bullying. New York: Routledge Falmer

Ipah Saripah, (2010) ”Model Konseling Kognitif Perilaku Untuk Menanggulangi Bullying Siswa, (Studi Pengembangan Model Konseling pada Siswa Sekolah Dasar di Beberapa Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Tahun Ajaran 2008/2009)” Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010. 721-722

Karina., Dwi Astuti., Alfiasari. (2013). “Perilaku Bullying dan karakter Remaja Serta kaitannya dengan karakteristik Keluarga dan Peer Group.” Jurnal Ilm. Kel dan Kons. 6 (1), 20

Kartini Kartono. (2014). Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Press

Kemdikbud. (2016) POP BK SMA. Jakarta: Kemdikbud Dirjen GTK

Ken Rigby. (2010). Bullying Interventions in School. India: Ponducherry

Nissa Adilla. (2009).”Pengaruh Kontrol Sosial Terhadap perilaku Bullying Pelajar di sekolah Menengah Pertama.” Jurnal Kriminologi Indonesia. 5 (1), 63

Prayitno & Erman Amti. (2013). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Susilo Rahadjo & Gunanto. (2013) Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama

Sutirna. (2013). Bimbingan dan Konseling Pendidikan Firmal, Non Formal dan Informal. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Syamsu Yusuf & Nani M. Sugandhi. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jbkr.v2i2.1041

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Sekretariat Jurnal:

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Jalan Adhyaksa no. 2, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, 70123

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.