HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN

Rita Wahyu Widiastuti(1), Widyastuti Widyastuti(2*)

(1) Muhammadiyah Sidoarjo
(2) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
(*) Corresponding Author

Sari


Adolescents with high subjective well being will experience life satisfaction and experience joy more often, and rarely experience unpleasant emotions, such as sadness and anger. Adolescents with high subjective well being will tend to have emotions that are always positive which in the end all life problems and developmental tasks can be resolved properly. This study aims to determine the effect of the relationship between emotion regulation and subjective well being in adolescents who live in boarding schools. The variables of this study are emotion regulation as the independent variable (X) and subjective well being as the dependent variable (Y). This research design uses a correlational approach with a sample of 108 students, using probability sampling technique with simple random sampling type. This research instrument is the Satisfaction With Life Scale (SWLS) and Scale of Positive An Negative Experience (SPANE) with Cronbach's Alpha reliability of 0.877 to measure subjective well being. The Emotional Regulation Questionnaire (ERQ) with Cronbach's Alpha reliability of 0.730 to measure emotion regulation. Data analysis in this study used Pearson product moment correlation. The results of data analysis show that there is no significant relationship between emotion regulation and subjective well being in adolescents at boarding schools with a sig value. 0,383 (p<0,05).


Kata Kunci


Adolescents, Boarding School, Emotion Regulation, Subjective Well Being.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


A’yun, M. Q., Tentama, F., & Situmorang, N. Z. (2018). Gambaran subjective well being pada remaja perempuan di pondok pesantren. Temu Ilmiah Psikologi Positif I. Seminar Dan Call for Paper “ Positive Psychology in Dealing with Multigeneration”. Universitas Pertamina Jakarta, 2–7.

Aesijah, S., Prihartanti, N., & Pratisti, W. D. (2016). Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap kebahagiaan remaja panti asuhan yatim piatu. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(1), 39–47. https://doi.org/10.23917/indigenous.v1i1.1792

Agustini, N. I. (2021). Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Menurunkan Stres Pada Remaja Pondok Pesantren. 14, 1–27.

Azizah, S. N. (2021). Penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren. Skripsi, 1–9.

Diener, Ed; Emmons, Robert A.; Larsen, Randy J.; Griffin, S. (2012). The satisfaction with life scale. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(1), 18–31. https://doi.org/10.1177/0748175611422898

Fadhillah, E. P. A. (2016). Hubungan Antara Psychological Well-Being Dan Happiness Pada Remaja Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(1), 100726.

Irwansyah, M. K. A. (2017). Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap kesejahteraan subjektif remaja pondok pesantren. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Jati Ariati. (2010). Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staf pengajar (dosen) di lingkungan fakultas psikologi universitas diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 117–123.

Maria, F. (2019). Pengaruh subjective well-being terhadap intensitas penggunaan media sosial instagram pada remaja di DKI Jakarta. Fakultas Pendidikan Psikologi Program Studi S1 Psikologi Universitas Negeri Jakarta, 1–201. http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3068

Maslihah, S. (2017). Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subyektif anak didik lembaga pembinaan khusus anak. Jurnal Psikologi Insight Departemen Psikologi, 1(1), 82–94. www.republika.co.id.

Memperoleh, U., Sarjana, G., & Ningrum, V. Z. (2019). Perilaku sosial santri di pondok pesantren tarbiyatul muballighin desa reksosari kecamatan suruh kabupaten semarang. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 8(2), 749–761.

Nancy, D., & Fajar T., U. (2017). Hubungan antara regulasi emosi dengan perilaku disiplin santri madrasah aliyah pondok pesantren qodratullah Langkan. Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 2(1), 16–28.

Oktaviana, M., & Wimbarti, S. (2014). Validasi klinik strenghts and difficulties questionnaire (SDQ) sebagai instrumen skrining gangguan tingkah laku. Jurnal Psikologi, 41(1), 101. https://doi.org/10.22146/jpsi.6961

Pratisti, O. K. R. W. D. (2015). Hubungan antara regulasi emosi dengan kesejahteraan subjektif pada remaja. Journal of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering ASCE, 120(11), 2–14.

Pritaningrum, M., & Wiwin, H. (2013). Penyesuaian diri remaja yang tinggal di pondok pesantren modern nurul izzah gresik pada tahun pertama. Jurnal Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 2(3), 134–142. https://eur-lex.europa.eu/legal-content/PT/TXT/PDF/?uri=CELEX:32016R0679&from=PT%0Ahttp://eur-lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=CELEX:52012PC0011:pt:NOT

Rahayu, sri hesti. (2018). Hubungan regulasi emosi terhadap subjective well being pada remaja dengan orang tua bercerai. In مجلة جامعة كركوك للدراسات الانسانية (Vol. 7). Universitas Muhammadiyah Malang.

Rahayu, H. S. (2020). Hubungan regulasi emosi dengan subjective well being pada remaja dengan orangtua bercerai. Cognicia, 8(2), 178–190. https://doi.org/10.22219/cognicia.v8i2.11537

Rakhmawaty, A., Afiatin, T., & Rini, R. I. S. (2011). Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan subjective well being pada penderita diabetes mellitus. Jurnal Intervensi Psikologi (JIP), 3(2), 187–209. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol3.iss2.art3

Rosyadi, A. K., & Laksmiwati, H. (2018). Hubungan antara grit dengan subjective well-being pada mahasiswa psikologi univesitas negeri surabaya angkatan 2017 hubungan antara grit dengan subjective well-being pada mahasiswa psikologi universitas negeri surabaya angkatan 2017 ahmad kholil rosyadi. Character: Jurnal Psikologi, 5(2), 1–6.

Sari, F. I. P., & Maryatmi, A. S. (2019). Hubungan antara konsep diri (dimensi internal) dan optimisme dengan subjective well-being siswa sma marsudirini bekasi. Ikraith-Humaniora, 3(1), 23–29.

Sary, Y. N. E. (2017). Perkembangan kognitif dan emosi psikologi masa remaja awal. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 01(01), 6–12.

Septarianda, E., Malay, M. N., & Ulfah, K. (2020). Hubungan forgiveness dengan subjective well-being pada remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi Malahayati, 2(1), 83–91. https://doi.org/10.33024/jpm.v2i1.2488

Sulastri. (2020). Pengaruh pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan subjective well Being pada remaja panti asuhan putri ringsewu. ANFUSINA: Journal of Psychology, 3(2), 157–166. https://doi.org/10.24042/ajp.v3i2.9298

Watianan, P. S. (2018). Hubungan antara regulasi emosi dengan subjective well being pada mantan penderita kusta didusun sumberglagah, mojokerto. 7(2), 44–68.

Xiaohang, H., Shuangxia, P., & Han, B. (2007). A new image matching algorithm based on the relative position of intensity. Proceedings of 2007 10th IEEE International Conference on Computer Aided Design and Computer Graphics, CAD/Graphics 2007, 197–201. https://doi.org/10.1109/CADCG.2007.4407880




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jmbkan.v9i3.12181

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Akun Akademik Anda Terhubung dengan :

  

Didedikasikan Untuk:

   

 

Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia disseminated below Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.