PENGARUH DOSIS KOMPOS TONGKOL JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum (L.))
(1) Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Unversitas Merdeka Pasuruan. Jl. Ir. H, Juanda No. 68 Pasuruan 67129, Jawa Timur, Indonesia
(2) Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Unversitas Merdeka Pasuruan. Jl. Ir. H, Juanda No. 68 Pasuruan 67129, Jawa Timur, Indonesia
(3) Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Unversitas Merdeka Pasuruan. Jl. Ir. H, Juanda No. 68 Pasuruan 67129, Jawa Timur, Indonesia
(4) Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Unversitas Merdeka Pasuruan. Jl. Ir. H, Juanda No. 68 Pasuruan 67129, Jawa Timur, Indonesia
(*) Corresponding Author
Sari
This study aims to determine the effect of the dose of corncob compost on the growth and production of shallots. The research was conducted in Pateguhan Village, Pasuruan Regency from January to April 2021. The soil used had a pH of 5.8 with a c-organic content of 2.41%, N-total 0.17%, P2O5 38.46 ppm, and K2O 0.80 ppm. This study was arranged in a one-factor randomized block design (RBD) with six replicates with the following treatment with doses of corncob compost: P0 = control, without corncob composting P1 = treatment with compost at a dose of 10 tons.ha-1 P2 = treatment giving compost at a dose of 15 tons.ha-1 P3 = treatment with compost at a dose of 20 tons.ha-1. The data obtained from the study were analyzed using analysis of variance (F test), if there was a significant effect, then continued with the 5% level BNT test. The results showed that the dose of corncob compost treatment had an effect on the growth and yield of shallots. Treatment of corn cobs compost at a dose of 20 tons.ha-1 gave the highest yield on the observation of growth components, growth analysis and yield components. Treatment of corncob compost at a dose of 20 tons.ha-1 produced a tuber weight of 8.74 tons.ha-1, at a dose of 15 tons.ha-1 corn cobs compost treatment produced a tuber weight of 6.49 tons.ha-1, at a dose of 10 ton.ha-1 corn cobs compost treatment yielded tuber weight of 5.26 ton.ha-1 and the lowest yield was found in the control treatment with yield of 4.17 ton.ha-1.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Astuti, K., Susilawati & M. Sefrila. (2018). Karakter Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah Pada Berbagai Komposisi Media Tanam. J. Hort. Indonesia. 9(3): 167-173.
Badan Pusat Statistik. (2016). Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah. Jawa Timur: Badan Pusat Statistik. https://jatim.bps.go.id/subject/163/ hortikultura.html. Diakses pada tanggal 27 September 2021.
Dwidjoseputro. (1994). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. 232 hal.
Faesal dan Syuryawati. (2018). Efektivitas Kompos Limbah Jagung Menggunakan Dekomposer Bakteri dan Cendawan pada Tanaman Jagung. Pangan. 27(2): 117-128.
Ginanjar, A., H. Yetti & S. Yoseva. (2016). Pemberian Pupuk Tricho Kompos Jerami Jagung Terhadap Pertumbuhan dan Poduksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). JOM Faperta. 3(1):1-11.
Hendra., S. Samudin & M. Anshar. (2016). Analisis Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) Var Lembah Palu yang Diberikan Atonik serta Pupuk Organik Cair. J. Agroland. 23 (1): 50-54.
Hersanti, L. Djaya, F. Widiantini, & E. Yulia. (2017). Pemanfaatan Serasah Tanaman Jagung sebagai Kompos dan Pakan Ternak Ruminansia. Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(3): 202-204.
Isnaini, I. N. (2020). Pengaruh Pemberian Hydrilla verticillata Sebagai Pupuk Hijau Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Pasuruan.
Laude, S. dan A. Hadid. (2007). Respon Tanaman Bawang Merah Terhadap Pemberian Pupuk Cair Organik Lengkap. Jurnal Agrisains. 8(3) : 140-146.
Marviana, D & L.B. Utami. (2014). Respon Pertumbuhan Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Terhadap Pemberian Kompos Berbahan Dasar Tongkol Jagung dan Kotoran Kambing Sebagai Materi Pembelajaran Biologi Versi Kurikulum 2013. JUPEMASI-PBI. 1(1) : 2407-1269.
Nizar, M. (2011). Pengaruh Beberapa Jenis Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Dengan Metode SRI. http://faperta.unand.ac.id/solum/v08- 1-03-p19-26.pdf. Diakses tanggal 25 September 2021.
Puspita, F., Hasman & Hapsoh. (2017). Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Trichokompos Jerami Padi dan Kalium di Lahan Gambut. Jurnal Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Riau. 4(1) : 1-15.
Rahayu dan N. V. A. Berlian. (2007). Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Ramadhan, A.F. Nur., & T. Sumarni. (2018). Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik (NPK). J. Produksi Tanaman. 6(5) : 815-822.
Sirait, J. (2008). Luas Daun, Kandungan Klorofil dan Laju Pertumbuhan Rumput pada Naungan dan Pemupukan yang Berbeda. Loka Penelitian Kambing Potong. JITV. 13(2) : 109-116.
Sutanto, R. (2002). Penerapan Pertanian Organik. Yayasan Kanisius. Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/zmip.v47i1.5615
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.