PEMODELAN KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT PENURUNAN PONDASI DI LAHAN BASAH KOTA BANJARMASIN

Darmansyah Tjitradi(1*), Eliatun Eliatun(2), Oktafianus Steven Tjitradi(3)

(1) Universitas Lambung Mangkurat
(2) Universitas Lambung Mangkurat
(3) Universitas Lambung Mangkurat
(*) Corresponding Author

Sari


Kota Banjarmasin umumnya terdiri dari tanah rawa yang memiliki lapisan tanah keras yang sangat dalam sekali, yaitu berkisar antara 25 m sampai dengan 50 m, sehingga umumnya bangunan mengunakan pondasi tiang gelam dengan diameter berkisar antara 8 sampai dengan 15 cm dan panjang 4 m. Penggunaan pondasi tiang gelam hanya mengandalkan lekatan (friction), sehingga  akan  mengakibatkan  bangunan  mengalami  penurunan  pondasi  yang tidak  seragam (differential settlement), kemiringan, dan keretakan pada elemen struktur. Penurunan pondasi ini akan  dimodelkan  dengan  software  ANSYS  dengan  mengambil  limabelas  model  struktur bangunan dengan dinding bata yang akan dibebani dengan beban standar bangunan menurut SNI

1727:2013, dan beban akibat penurunan tumpuan. Permodelan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan balok sloof terhadap pola kerusakan struktur bangunan yang mengalami penurunan  pondasi  yang  tidak  seragam  di  tanah  lunak.  Hasil  dari  penelitian  ini  adalah penggunaan balok sloof pada pondasi yang mengalami penurunan tidak seragam akan mempengaruhi pola kerusakan elemen struktur, sedangkan pada pondasi yang tidak mengalami penurunan penggunaan balok sloof tidak mempengaruhi pola kerusakan elemen struktur tetapi akan meningkatkan derajat ketidaktentuan statis struktur. Pola kerusakan dinding bata umumnya mempunyai pola retak diagonal, dan berdasarkan pola tegangan Von Misses dapat diketahui lokasi elemen struktur yang berpotensi mengalami kerusakan.

 

Kata kunci: retak, dinding bata, penurunan pondasi, ANSYS


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ch. V. Uday Vyas, B. V. Venkatarama Reddy, 2009. Prediction of Solid Block Masonry

Prism Compressive Strength Using Fe Model, Materials and Structures (2010) 43:719–735.

Hardiyatmo, H. C, 2002. Teknik Pondasi I, Penerbit PT. Beta Offset, Yogyakarta.

I,Saifullah, M. Nasir-uz-zaman, S.M.K. Uddin, M.A. Hossain and M.H. Rashid, 2011.

Experimental and Analytical Investigation of Flexural Behavior of Reinforced Concrete

Beam, International Journal of Engineering & Technology IJET-IJENS Vol: 11 No: 01.

L. Dahmani, A. Khennane, and S. Kaci, 2010. Crack Identification In Reinforced Concrete Beams Using Ansys Software, Strength of Materials, Vol. 42, No. 2, Springer Science + Business Media, Inc.

Park, R., dan T. Paulay, 1975. Reinforced Concrete Structures, John Wiley & Sons Inc.

Skempton, A.W dan MacDonal, D.H., 1955, A survey of Comparisons between Calculated and Observed Settlement of Structures on Clay, Conf. on Correlation of Calculated and Observed tresses and Displacement, ICE, London, pp.318-337.

SNI 1727:2013. Beban Minumum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, BSN




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v3i2.4064

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.