ANALISIS FAKTOR RISIKO ABORTUS DI KLINIK BIDAN PRAKTEK SWASTA HJ. GUNARTI BANJARBARU

Siska Dhewi(1*), Ahmad Zacky Anwary(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Sari


Abortus merupakan masalah dunia yang sangat mempengaruhi kesehatan, kesakitan dan kematian ibu hamil.Di dunia terjadi 20 juta kasus abortus tiap tahun dan 70.000 wanita meninggal karena abortus tiap tahunnya. Data klinik Bidan Praktek Swasta Hj.Gunarti terdapat 27 kasus ibu yang mengalami abortus tahun 2018, sedangkan tahun 2019, mengalami kenaikan sebanyak 38 kasus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan variabel kebiasaan ibu dalam mengonsumsi jamu selama hamil dan paritas ibu dengan kejadian abortus. Metode yang digunakan adalah case control, yaitu membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol. Dengan perbandingan 1 : 1, sampel pada penelitian berjumlah 38 sampel sebagai kelompok kasus dan 38 sampel kelompok control. Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian abortus, ibu dengan paritas yang berisiko tinggi (paritas > 3) memiliki risiko 2,95 kali lebih besar mengalami abortus dibandingkan ibu yang tingkat paritasnya berisiko rendah (OR = 2,95, 95% CI : 1,159-7,503, p value = 0,039), terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian abortus (OR = 3,37 95% CI : 1,303-8,744, p value = 0,021), dan terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan kejadian abortus (OR = 3,71, 95% CI : 1,437-9,603, p value = 0,012). Saran bagi tenaga kesehatan agar dapat memaksimalkan capaian program pelayanan keluarga berencana sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan keamanan bagi masyarakat khususnya ibu hamil.
Kata Kunci : Abortus, Paritas, Umur dan


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amalia, Lu’lul Maghni, dan Sayono, 2015. Faktor Risiko Kejadian Abortus (Studi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10 (1): 2015.

Andriza. 2013. Hubungan Umur dan Paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013.STIK Bina Husada : Palembang

Ani Triana, dkk. 2015. Buku Ajar Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Cet ke-1 . Yogyakarta:Deepublish.

Anggraeni, Widya., Kurnia Indriyanti P.S., dan Riska A.W., 2017. Hubungan Antara Konsumsi Jamu Saat Hamil Dengan Kejadian Asfiksia Bayi Baru Lahir Di Ruang Melati RSUD Jombang. Jurnal Nurse and Health, 2017 Desember; 6 (2) : 60-64.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta BAPPENAS. 2011. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011. Jakarta:

BAPPENAS.BAPPENAS. 2014. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2014. Jakarta:

Cobalt, Maya. 2018. Manfaat dan Bahaya Kunyit Bagi Ibu Hamil. Online. http://www.google.com/amp/jateng.tribunnews.com/amp/2018/08/16/ma nfaat-dan-bahaya-kunyit-bagi-ibu-hamil

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2016. Profil Kesehatan 2016. Kalsel: Dinkes Kalsel.

Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta :

Depkes RI Fajria L. 2013.Analisis Faktor Resiko Kejadian Abortus di RSUP Dr. M.Djamil Padang.

Efek Samping Jamu untuk Ibu Hamil.Online. http://jurnalkesehatan.com

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus di Puskesmas Jarlong Uluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun tahun 2012. Jurnal Darma Agung PP:1-10. Stedman. 2005.

Jelita, R., & Juaria, H. 2016. Gambaran Pekerjaan Ibu Hamil Trimester I Dengan Kejadian Abortus Di RSIA Kirana Sidoarjo. Jurnal Kebidanan Midwiferia, 1(2), 105-109.

Manuaba IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Matjino, Sitti Hubaya, 2013. Faktor Risiko Kejadian Abortus di RSUD Dr. Chasan Boesoirie Ternate Provinsi Maluku Utara. Tesis Program Pascasarjana Universitas Hsanuddin Makassar.

Ningsih, Indah Yulia, 2016. Keamanan Jamu Tradisional. Modul Saintifikasi Jamu, Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Jember.

Notoatmodjo , S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.Paryono, Ari Kurniarum, 2014. Kebiasaan Konsumsi Jamu Untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Pada Saat Hamil dan Setelah Melahirkan di Desa Kajoran Klaten Selatan. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No. 1, Mei 2014, Hal. 65-72.

Pitriani, R. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(2), 83-87.

Prihandini, S. R., Pujiastuti, W., & Hastuti, T. P. 2016. Usia Reproduksi Tidak Sehat dan Jarak Kehamilan yang Terlalu Dekat Meningkatkan Kejadian Abortus di Rumah Sakit Tentara Dokter Soedjono Magelang. Jurnal Kebidanan, 5(10), 47-57.

Prawirohardjo, Sarwono.2010, Faktor Risiko Terjadinya Abortus Spontan. Higeia Jurnal of Public Health Research and Development Riskesdas

Purnamawati, Dewi, dan Iwan Ariawan, 2012. Konsumsi Jamu Ibu Hamil sebagai Faktor Risiko Asfiksia Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol. 6, No. 6, Juni 2012, Hal. 267-272.

Purwaningrum, E. D., & Fibriyana, A. I. 2017. Faktor Risiko Kejadian Abortus Spontan. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(3), 84-94.

Rochmawati, Putri. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi abortus di Rumah Sakit Umum Pusat DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jurnal.FKM UMS Surakarta.Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2013.

Silitongga, Jernita Megawati., Rico Januar Sitorus., dan Yeni, 2017. Faktor-faktor Penyebab Kejadian Abortus Spontan di Rumah Sakit Umum pusat dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Juli 2017, 8(2):100-108.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppdu.v0i0.3789

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.