PERANCANGAN SISTEM HYBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN TURBIN ANGIN TERAPUNG

Muhammad Firman(1*), Muhammad Irfansyah(2)

(1) Teknik Mesin
(2) Teknik Mesin
(*) Corresponding Author

Sari


Penduduk Kalimantan Selatan memanfaatkan sungai sebagai transportasi dan tempat berlangsungnya banyak kegiatan sehari-hari. mulai dari transportasi, jual-beli dan lain-lain. Pada malam hari aktivitas masyarakat yang menggunakan transportasi sungai hampir tidak ada, karena sepanjang aliran sungai tidak terdapat penerangan untuk mengarahkan rute jalan yang akan dilalui, sehingga masyarakat enggan untuk melakukan aktivitas pada malam hari di sepanjang aliran sungai. Selama ini kalau mereka melakukan aktivitas juga biasanya pada saat langit cerah atau pada saat bulan terang, karena jarak pandang bisa lebih jauh. Sistem pembangkit yang digunakan untuk di hybrid pada penelitian ini adalah pembangkit listrik tenaga surya dengan turbin angin. Sistem ini merupakan salah satu alternatif sistem pembangkit yang tepat diaplikasikan pada daerah-daerah yang sukar dijangkau  oleh  sistem  pembangkit  besar  seperti  jaringan  PLN  atau  Pembangkit  Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : bagaimana merancang sistem hybrid PLTS dengan turbin angin terapung?, berapa kemampuan apungnya jika diberi beban maksimum dan bagaimana kesetimbangannya?, berapa lama baterai membackup beban pada sistem hybrid?, berapa lama waktu pengisian baterai dengan menggunakan turbin angin?, dab berapa lama waktu pengisian baterai dengan menggunakan PLTS?. Adapun luaran dari penelitian ini diharapkan rancangan sistem hybrid PLTS dengan turbin angin terapung ini nantinya bisa menjadi dasar acuan jika mau membuat model yang sebenarnya untuk di gunakan pada daerah sepanjang aliran sungai pada saat malam hari, sebagai pengembangan mata kuliah mekanika Teknik dan perpindahan panas dan juga laporannya dapat diterbitkan pada Jurnal ilmiah nasional.

Dari hasil perhitungan dan Analisa data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: gaya apung turbin angin hybrid PLTS adalah 572,904 N, Titik berat terletak pada koordinat ( 350 mm , 450 mm ), lama baterai membackup beban pada sistem hybrid adalah 9,64 jam, lama waktu pengisian baterai dengan menggunakan turbin angin 20,41 jam, dan waktu pengisian baterai dengan menggunakan PLTS  6,02 jam.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


I.B. Alit, Nurchayati, P. (2016). Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut. Dinamika Teknik Mesin, 6(2), 107–112.

Muhammad Firman, Budi Hartadi, Idzani Muttaqin, Muhammad Saukani, N. H. (2016). Penyuluhan pengenalan pembangkit listrik tenaga surya (plts) di desa jejangkit muara kabupaten batola. Al-Ikhlas, 2(2), 1–4.

Muhammad Firman, M. I. (2016). Perencanaan Sistem Hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Genset Pada Laboratorium Lapangan UNISKA Bentok Bati-Bati. Prosiding Hasil Penelitian, 364–370.

Muhammad Firman, M. I. (2019). Perancangan Perahu Pembersih Sampah Di Aliran Sungai Kota Banjarmasin. AL-Jazari, 4(1), 22–28.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/al-jazari.v6i2.6057

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.