ANALISIS PENGERINGAN SERBUK KAYU MENGGUNAKAN ROTARY DRYER DENGAN TEMPERATUR TUNGKU 700˚C,750˚C,800˚C DALAM RANGKA PERBAIKAN HASIL CETAK PELLET KAYU DI PT.GOUKA INDO ENERGI

Mujidurahman ,(1*), Gusti Rusydi Furqon Syahrillah(2)

(1) Teknik Mesin
(2) Teknik Mesin
(*) Corresponding Author

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil cetak pellet kayu dalam proses pengeringan rotary dryer dengan temperatur tungku 700˚C,750˚C,800˚C sehingga dalam pembuatan pellet kayu didapatkan hasil yang efisien dan untuk mengatasi masalah pellet kayu yang kurang sempurna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui survei kelokasi perusahaan dimana rotary dryer digunakan, mempelajari literature dan sumber informasi internet yang berkaitan dengan masalah yang sedang dilakukan untuk menunjang dalam proses penelitian, serta menggunakkan persamaan-persamaan yang terkait dengan penelitian.Hasil penelitian yang di dapat dalam proses pengeringan serbuk kayu rotary dryer kadar air berpengaruh nyata. semakin rendah kadar air bahan maka semakin besar pengaruh penurunan kadar dalam proses pengeringan sedangkan semakin besar kadar air maka semakin rendah pengaruh penurunan kadar air bahan dalam proses pengeringan.dan dari hasil analisis cetak pellet kayu yang di dapat dari proses pengeringan serbuk kayu rotary dryer dengan temperatur tungku 700˚C,750˚C,800˚C adalah dari proses pengeringan serbuk kayu rotary dryer pada temperatur tungku 700˚C dengan kadar air setelah pengeringan 18% adalah tercetak dengan kondisi mengembang dan agak retak, dari temperatur tungku 750˚C dengan kadar air setelah pengeringan 14% adalah tercetak dengan kondisi bagus dan tidak ada retak, dan dari temperatur tungku 800˚C dengan kadar air setelah pengeringan 11% adalah tidak tecetak dengan kondisi hancur. Hasil cetak pellet kayu yang baik dan bagus pada temperatur tungku 750˚C dengan kadar air setelah pengeringan 14%.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abelloncleanenergy, 2009. Cofiring with biopellets: An efficient way to reduce greenhouse greenhouse gas emissions. India: Abellon.

Battacharya SC, 1998. Appropriate Biomass Energy Technologies: Issues and Problems. Invited Paper for seminar On Renewable Energy Source For Rural Areas,Nadi,Fizi, 20-25 july, 1998

Buckle, K.A., R.A. Edwars, H.A., Fleet, M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh Purnomo H, Adiono. UI Press, Jakarta

Desrosier NW. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Muljohardjo M, Penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Technology of Food Preservation.

Earle, R. L. 1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Terjemahan: Ir. Zein Nasution. Sastra Hudaya. Bogor.

Jumari, A dan Purwanto A., 2005.Design Of RotaryDryer For Improving The Quality OfProduct Of Semi Organic PhosphateFertilizer, Jurusan Teknik KimiaF.T.UNS : Solo

Mani S, Tabil LG, Sokhansanj S. 2006. Effek Of Compressive force, Particle Size and Moisture Content on Mechanical Propeties of Biomass pellets from Grasses. Biomass and bioenergy (30): 648-654

Mc.Cabe, L. Warren. 1985. Operation of Chemical Engineering. Mc GrawHill Book Inc: New York

Mujumdar, AS, Devastin, S.2001. Prinsip Dasar Pengeringan. Penerjemah : Armansyah et al., editor. Bogor : IPB Press. Terjemahan dari : Mujumdar’s Practical Guide to Industrial Drying.

Muhardityah1, Mulfi Hazwi2, 2014. Pengujiuan Performasi Mesin Pengering Produk/ Pertanian Sistem Tenaga Surya Tipe kolektor Bersirip, Medan: Universitas sumatra utara.

Ratnasari, Y. N. 2014. Pengaruh Suhu Dan Lama Perendaman Terhadap Laju Pengeringan Kacang Hijau Pada Kinerja Alat Rotari Dryer.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/al-jazari.v5i1.3132

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.