PERILAKU STRUKTUR BANTALAN BETON KERETA API BERLUBANG AKIBAT BEBAN PADA TENGAH BANTALAN

Muhammad Adib Kurniawan(1*), David Malaiholo(2), Wawan Riyanta(3)

(1) PPI Madiun
(2) PPI Madiun
(3) PPI Madiun
(*) Corresponding Author

Sari


Perletakan instalasi kelistrikan seperti perkabelan dalam sebuah lintas kereta api bisanya di tempatkan di bagian sub balas, hal demikian menjadikan maintenance instalasi tersebut menjadi sulit. Tidak hanya itu instalasi awal memerlukan pembongkaran struktur atas jalan rel seperti balas, bantalan dan rel. Untuk mempermudah kegiatan instalasi dan maintenance instalasi perkabelan maka direncanakan sebuah bantalan kereta api yang memiliki lubang (hollow) sebagai tempat sirkulasinya. Seperti yang diketahui jenis bantalan kereta api yang banyak digunakan di Indonesia adalah bantalan kereta api dengan jenis bantalan beton. Benda uji bantalan beton digunakan model N-67 produksi PT. WIKA dengan lebar spoor 1067 mm. Lubang direncanakan memiliki bentuk penampang lingkaran dengan diameter 2 inch, geometri lubang pada bantalan adalah horizontal searah panjang bantalan. Analisa perilaku bantalan beton berlubang menggunakan software berbasis finite element. Benda uji dimodelkan ke dalam software dengan menginputkan dimensi serta properti material seperti pada penelitian (Fistcar, 2021) material kuat tekan beton fc’ 52 Mpa dan kuat tarik baja fy 1400 Mpa. Pembebanan mengacu pada pembebanan desain bantalan beton dan AREMA Part 4 Concrete Ties 2010 berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai lendutan sebesar 0,0856 mm terletak ditengah bantalan, nilai tegangan tekan bantalan beton sebesar 11,8513 Mpa dan nilai tegangan tarik bantalan beton sebesar 4,2685 Mpa.

Kata Kunci: Bantalan Kereta Api, Lubang, Fenite Element

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


American Railway Engineering and Maintenance of Way Association (AREMA). (2010). Part 4 Concrete Ties.

Buda, R. dan Frank Meyer. (2009). Hollow Sleeper. United States: Patent Application Publication.

Dwiatmoko, Hermanto. (2015). Jalur Ganda Lintas Utara Jawa Percepatan dan Manfaatnya. Depok: Yayasan Simfoni Qalbu.

Dwiatmoko, Hermanto. (2016). Pengujian Jalur dan Bangunan Kereta Api. Jakarta: Kencana.

Fistcar, W. A, Hera Widyastuti, Data Iranata, Catur Arif Prastyanto. (2020). Pengaruh Parameter Track Quality Indeks ( Tqi ) Terhadap Perilaku Bantalan Beton. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume 18, Nomor 1, Februari 2020.

Fistcar, W. A. (2021). Study Perilaku Bantalan Beton untuk Lebar Sepur 1067 mm dengan Variasi Nilai Track Quality Index (TQI). Jurnal Perkeretaapian Indonesia, Vol 5.

Gamage, E. K., Kaewunruen, S., Remennikov, A. M., dan Ishida, T. (2017). Toughness of railroad concrete crossties with holes and web openings. Infrastructures, 2010003.

Heger, Julian., Franz Kurzweil., Markus Schladitz., Robert Adam dan Steffen Grobmann. (2018). Experimental Verification of an Optimised Heating System for Hollow Sleepers Containing Points Positioning Systems. International Conference on Road and Rail Infrastructure, CETRA 2018-5th.

Herdianto, Erwin dan IndahSulistyowati. (2018). Kapasitas Kekuatan Lentur Bantalan Beton pada Jalan Rel Kelas 1 di Indonesia. Seminar Nasional Cendikiawan ke 4 Tahun 2018.

Kaewunruen, S., Erosha Kahawatta Gamage., dan Alex M Remennikov. (2016). Structural Behaviours of Railway Prestressed Concrete Sleepers (Crossties) With Hole and Web Openings. Procedia Engineering 161, 1247-1253.

Kaewunruen, S., Gamage, E. K., & Remennikov, A. M. (2016). Modelling Railway Prestressed Concrete Sleepers (Crossties) with Holes and Web Openings. Procedia Engineering, 161, 1240–1246.

Kahawatta Gamage, E., Kaewunruen, S., Remennikov, A. M., & Gamage, K. (2015). Design of holes and web openings in railway prestressed concrete sleepers Design of holes and web openings in railway prestressed concrete sleepers Recommended Citation Recommended Citation.

Kosasih, P. B. (2012). Teori dan Aplikasi Metode Elemen Hingga. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Perhubungan, P. M., Indonesia, R., Teknis, P., & Kereta, J. (2012). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm. 60 Tahun 2012 Tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api (pp. 1–42).

Purwanto, Dwi. 2008. Pengujian Bantalan Beton Untuk Track Jalan Kereta Api Sepur 1435 mm Menggunakan Standar Uji Arema. : 11–18.

Puspasari, Dwi. (2016). Kajian Kapasitas Lentur dudukan Bantalan Rel Kereta Type BT25 S35 E36. Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin Makassar.

Rosyidi, S. A. P. (2016). Rekayasa Jalan Kereta Api Tinjauan Struktur Jalan Rel. LP3M dan Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Silva, Ramon et. al. (2020). Experimental and Numerical Analyses of the Failure of Prestressed Concrete Railway Sleepers. Materials.

Surakim, H., 2014. Konstruksi Jalan Rel Dan Keselamatan Perjalanan Kereta Api. Bandung: Nuansa Cendekia.

WIKA, Beton. 2016. Railway Sleeper Prestressted Wijaya Karya Beton




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v4i2.6428

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.