KAJIAN EFEKTIFITAS KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI FC’ 35 MPA DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT LOKAL SPLIT BIRAYANG KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

arif budi haryono(1*), Adhi Surya(2), Eka Purnamasari(3)

(1) universitas islam kalimantan muhammad arsyad al banjari
(2) universitas islam kalimantan muhammad arsyad al banjari
(3) universitas islam kalimantan muhammad arsyad al banjari
(*) Corresponding Author

Sari


Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan infrastruktur. Beton merupakan campuran dari agregat halus dan agregat kasar (pasir, kerikil, batu pecah atau jenis agregat lain) dengan semen, yang dipersatukan oleh air dalam perbandingan tertentu. Untuk menghasilkan beton yang berkualitas baik dan perlu diperhatikan kuat tekan beton tersebut. Karena semakin besar kuat tekan beton, maka semakin baik juga kualitas beton tersebut. Kuat tekan beton (f’c) menyatakan kekuatan tekan luas bidang permukaan yang disyaratkan (dalam MPa). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efisiensi pemakaian batu birayang, mengetahui pengaruh jenis semen dengan penambahan zat aditif terhadap  beton, mengetahui formula korelasi kuat tekan beton dilaboratorium dan dilapangan.

Pengujian  ini  dilakukan  di  Laboratorium  Struktur  dan  Bahan  Politeknik  Negeri  Banjarmasin

Kalimantan Selatan dengan menggunakan metode SNI ( Standar Nasional Indonesia). Pengujian ini terdiri atas pengujian semen, agregat (kasar dan halus) dan beton. Pengujian terhadap semen meliputi: berat jenis semen, kehalusan semen, kosistensi semen dan waktu pengikatan. Untuk pengujian terhadap agregat (kasar dan  halus)  meliputi:  analisa  saringan,  pemeriksaan  berat  jenis,  abrasi  dengan  mesin  los  angeles, pemeriksaan kadar air , kadar  lumpur, berat  isi,  kandungan organik. Untuk pengujian  beton meliputi: pengujian slump test, kadar udara, dan pengujian kuat tekan.

Bedasarkan hasil penelitian ini maka dapat  disimpulkan bahwa split  birayang  lebih efisien dan ekonomis 41 % lebih rendah dari harga split palu,  hasil pengujian dilaboratorium dengan menggunakan semen gresik dan tambahan zat aditif sika kuat tekan rata-rata umur 28 hari didapat 38.79 Mpa  dan dari hasil rata-rata nilai kuat tekan dilaboratorium dan dilapangan hasil nya pun mencapai target estimasi Fc’ 35

Mpa sehingga memenuhi syarat yang ditentukan.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Mulyono, Tri. 2005.Teknologi Beton.

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Akhmad. 2013.Laporan Tugas Akhir. Penggunaan Variasi Tipe Semen Terhadap Kuat Tekan Mutu

Beton F’c 35 MPa. Politeknik Negeri Banjarmasin, Banjarmasin.

Hariyono, Arif Budi. 2015. Laporan Tugas Akhir. Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Kuat Tekan

Mortar Dengan Variasi Semen Yang Berbeda. Politeknik Negeri Banjarmasin, Banjarmasin. SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

SNI 2493:2011, Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton Di Laboratorium

SNI-15-2049-2004, Semen Portland, Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum.

SNI 15-0302-2004, Semen portland pozolan

SNI. 1969-2008. Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta : Departemen

Pekerjaan Umum.

SNI. 03-2834-2000. Tata Cara Rencana Pembuatan Beton Normal. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. SNI. 03-4142-1996. Metode Pengujian Jumlah Bahan yang Lolos Saringan No.200 (0,075 mm).Jakarta :

Departemen Pekerjaan Umum.

SNI. 1970:2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta

: Departemen Pekerjaan Umum.

SNI. 1968:2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Jakarta : Departemen Pekerjaan

Umum.

SNI. 1971:2011. Cara Uji Kadar Air Total Agregat Dengan Pengeringan. Jakarta : Departemen Pekerjaan

Umum.

SNI. 2417:2008, Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Jakarta : Departemen

Pekerjaan Umum.

SNI. 1974:2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. Jakarta: Departemen Pekerjaan

Umum.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v1i1.1436

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.