PERENCANAAN KOMPONEN JALAN REL PADA TRASE TERPILIH RENCANA REAKTIVASI JALUR KERETA API DI KABUPATEN BANGKALAN

Muhammad Adib Kurniawan(1*), Puspita Dewi(2), Hana Wardani Puruhita(3), Septiana Widi Astuti(4)

(1) Politeknik Perkeretaapian Indonesia madiun
(2) Politeknik Perkeretaapian Indonesia madiun
(3) Politeknik Perkeretaapian Indonesia madiun
(4) Politeknik Perkeretaapian Indonesia madiun
(*) Corresponding Author

Sari


Berdasarkan hasil kajian oleh Kementerian Perhubungan-Ditjen Perkeretaapian (Satker Peningkatan dan Pembinaan Transportasi Perkeretaapian) dalam kegiatan penyusunan studi kelayakan diambil beberapa kesimpulan antara lain Estimasi permintaan perjalanan kereta api (potensi demand) pada tahun pertama operasi (2015) berkisar 844.920 pnp/thn (cenario optimis), 675.936 pnp/thn (cenario moderat) dan 506.452 pnp/thn (cenario pesimis). Lebih lanjut estimasi permintaan perjalanan barang pad tahun pertama operasi (2015) sejumlah 796.954 ton/ thn (cenario otimis), 637.563 ton/thn (cenario moderat) dan 478.172 ton/thn (cenario pesimis) (Astuti, Soimun, and Krisna 2019)(Soimun et al. 2022)(Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian 2011). Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Astuti et al., 2019) tentang alternatif pemilihan trase kereta api di Kabupaten Bangkalan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process belum dilakukan perencanaan komponen jalan rel pada trase terpilih. Oleh sebab itu  penelitian ini bertujuan untuk merencanakan komponen-komponen jalan rel untuk trase terpilih. Hasil dari analisa dan pembahasan didapatkan untuk perencanaan trase terpilih termasuk dalam kelas jalan rel V dengan nilai daya angkut lintas pada trase terpilih sebesar 847.649,2 ton/thn < 2,5 Juta ton/thn, untuk hasil analisa geometri pada trase terpilih dilakukan perencanaan awal jalur dari eks Stasiun Sukolilo (lama) melewati eks Stasiun Sukolilo (baru) hingga ke eks Stasiun Tonjung, Jalur Kereta Api yang direncanakan memiliki panjang 12.713 msp serta perhitungan komponen-komponen jalan rel pada trase terpilih yang didapatkan dari hasil perhitungan antara lain untuk rel menggunakan tipe R.42, panjang minimum rel panjang 200 m, plat sambung yang digunakan tipe 40 H, alat penambat berupa penambat elastis E Clip, untuk bantalan menggunakan jenis bantalan prategang dengan kuat tekan K 600.


Kata Kunci


Perencanaan, Komponen Jalan Rel, Trase.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


“Pemilihan Alternatif Trase Kereta Api Di Kabupaten Bangkalan Menggunakan Metode Ahp.” (September).

Hazubi, S. 2015. “Perencanaan Geometrik Jalan Rel Socah-Sampang.” Tugas Akhir, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh …. https://core.ac.uk/download/pdf/291469907.pdf.

Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian. 2011. “Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (PM No.43 Tahun 2011).” Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (8): 1–85.

Perhubungan, Peraturan Menteri, Republik Indonesia, Persyaratan Teknis, and Jalur Kereta. 2012. “Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm. 60 Tahun 2012 Tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api.” : 1–42. www.djpp.kemenkumham.go.id.

PT Kereta Api Indonesia. 2016. “Peraturan Dinas 10A Mengenai Perawatan Jalan Rel Dengan Lebar 1.067 MM.”

Soimun, Ahmad et al. 2022. “Analysis of Railway Station Development Potential in Madura.” 3(2): 161–72.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v6i2.12207

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.