PENGARUH PENAMBAHAN SABUT KELAPA SEBAGAI MATERIAL SERAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Hermansyah Hermansyah(1), Muhammad Reza Sachroudi(2*)

(1) Universitas Teknologi sumbawa
(2) Universitas Teknologi sumbawa
(*) Corresponding Author

Sari


Karakteristik dari beton adalah memiliki ketahanan terhadap kuat tekan, namun memiliki kelemahan terhadap kuat tarik dan kuat lentur. Sehingga perlu adanya inovasi yang dapat diterapkan pada campuran beton seperti dengan menambahkan bahan serat yang organik, salah satunya dengan menambahkan campuran sabut kelapa ke dalam campuran beton untuk berinovasi dan mengetahui kekuatan dari beton yang dikombinasi dengan sabut kelapa yang merupakan bahan-bahan organik. Selain itu penambahan sabut kelapa juga diharapkan mampu menunda terjadinya keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba. Pada penelitian ini, penulis menambahkan campuran sabut kelapa dengan variasi panjang 4 cm dengan persentase sabut kelapa sebanyak 0%, 0,3%, 0,6% dan 0,9% dari berat beton normal di setiap masing-masing variasi ke dalam adukan beton segar. Bahan campuran tersebut kemudian diaplikasikan sebagai bahan tambah untuk mengetahui kuat tekan yang dihasilkan oleh beton. Penambahan sabut kelapa dengan persentase rendah diharapkan dapat mengisi rongga-rongga kecil yang ada pada beton, sehingga dapat menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih baik lagi. Perhitungan perencanaan campuran beton menggunakan SNI 2834-2000 dengan kuat tekan rencana 35 MPa. Pembuatan benda uji silinder sebanyak 12 buah dengan ukuran 15x30cm menggunakan variasi sabut kelapa sebesar 0%,0,3%,0,6% dan 0,9% dengan setiap variasi terdiri dari 3 benda uji. Hasil dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa, nilai slump pada bahan tambah campuran beton dengan variasi campuran 0%, 0,3%, 0,6% dan 0,9% menghasilkan nilai slump sebesar 10 cm, 8 cm, 5,5 cm dan 2,5 cm. Dalam hal ini didapatkan nilai slump maksimum terdapat pada variasi 0% dan nilai slump minimum terdapat pada variasi 0,9%. Penggunaan serat sabut kelapa sebagai bahan tambah dengan variasi 0% (beton normal), 0,3%, 0,6% dan 0,9% menghasilkan nilai kuat tekan sebesar 22,81 MPa, 17,35 MPa, 18,38 MPa dan 16,31 MPa. Dalam hal ini didapatkan nilai kuat tekan maksimum terdapat pada variasi 0%.


Kata Kunci


Kuat tekan, Beton Serat, Sabut kelapa

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


BPS NTB. 2014. Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2014 (Nusa Tenggara Barat in figures 2014). Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat, Mataram.

Fakhrunisa, Nindi. Boedya Djatmika. Adjib Kurjanto. 2018. Kajian Penambahan Abu Bonggol Jagung yang Bervariasi dan Bahan Tambah Superplasticizer Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Beton Memadat Sendiri (Self Compacting Concrete). Malang: Universitas Negri Malang.

Modul Praktikum Struktur Beton. Laboratorium Struktur Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teknologi Sumbawa. Pane Fanto Pardamuan. Tanudjaja H. & Winda R.S. (2015). Pengujian Kuat Tarik Lentur Dengan Variasi Kuat Tekan Beton. Jurnal sipil statik Fakultas Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Pane Fanto Pardamuan. Tanudjaja H. & Winda R.S. (2015). Pengujian Kuat Tarik Lentur Dengan Variasi Kuat Tekan Beton. Jurnal sipil statik Fakultas Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Paul Nugraha. Antoni, (2007). Teknologi Beton.Penerbit:Andi.Yogyakarta. Modul Praktikum Struktur Beton. Laboratorium Struktur Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teknologi Sumbawa.

SNI (1962:2008). Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standarisasi Nasional.

SNI (1970:2008). Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standarisasi Nasional SNI (1972:2008). Cara Uji Slump Beton. Badan Standarisasi Nasional

SNI (2493:2011). Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton Di Laboratorium. Badan Standarisasi Nasional.

SNI (4431: 2011). Cara Pengujian Kuat Lentur Beton. Badan Standar Nasional

SNI (7656:2012). Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat Dan Beton Massa. Badan Standar Nasional.

SNI ASTM (136:2012). Metode Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar. Badan Standarisasi Nasional

SNI (2847:2013). Perencanaan Bangunan Gedung. Badan Standar Nasional. Spesifikasi Umum Bina Marga (2018). PerkerasanBeton Semen. Kementerian PUPR

SNI 03-2834-2000. 2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. SNI-03-2834-2000. 1-34.

Tjokrodimuljo, K. 1992. “Bahan Bangunan” Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Tjokrodimuljo, K. 1996. “Teknologi Beton”. Yogyakarta: Nafiri.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v6i1.10997

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.