ANALISIS PENGEMBANGAN JARINGAN SPAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DI DESA BERGAS LOR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Son Haji(1*), Sri Wanto(2), Fitria Maya Lestari(3), Faizal Mahmud(4), Kukuh Wisnuaji Widiatmoko(5)

(1) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
(2) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
(3) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
(4) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
(5) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
(*) Corresponding Author

Sari


Air bersih yang digunakan sehari-hari harus memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai dengan standar air minum di Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun 2002. Secara umum kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan prasarana penyediaan air bersih direalisasikan dengan membangun sistem perpipaan.  Beberapa sumber air baku yang dapat digunakan untuk penyediaan air minum antara lain air hujan, air permukaan, mata air, air tanah. Penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam tergantung dari jenis pemakaiannya. EPA NET adalah program komputer yang secara luas melakukan periode simulasi dari hidrolika dan kualitas air dalam jaringan pipa bertekanan. Jaringan tersebut dapat terdiri dari sumber air, tangki penyimpanan atau reservoir, pipa, titik percabangan pipa, pompa, dan katup. EPA NET juga dapat mensimulasikan konsentrasi zat kimia yang ditambahkan pada suatu jaringan, umur air dan pola outflow dari sumber air. Dari hasil simulasi pemodelan program epanet 2.2 dengan periode waktu 72 jam diperoleh debit air yang dibutuhkan untuk menuhi 1570 jiwa jumlah penduduk sebesar 2,56 lt/detik,  sisa tekan minimum 1,64 meter kolom air di Patok 30 pada jam puncak pada (di seting padan jam 08.00 ). sisa tekan masimum 22,86 meter kolom air di Patok 8 pada jam puncak (di seting padan jam 08.00 ). kecepatan air dalam pipa minimum sebesar 0,03 m/detik dan maksimum 1,31 m/detik. Untuk memenuhi kebutuhan air dengan jumlah jiwa 1750 dengan kebutuhan air rata sebesar 2,03 liter/detik diperlukan kapasitas Bak penampung sebesar 20 m3.


Kata Kunci


Air bersih, Jaringan perpipaan, EPA NET

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS.Yogyakarta: University Press, Gajah Mada.

Binilang, A., & Sumarauw, J. S. F. 2018. Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Palaus, 6(4), 235–246.

Dasallas, L., Kim, Y., & An, H. 2019. Case study of HEC-RAS 1D–2D coupling simulation: 2002 Baeksan flood event in Korea. Water, 11.

Flemming, George. 2002. Flood risk management: Learning to live with rivers . London: Thomas Telford.

Iqbal, K. 2019. Evaluasi Kerapatan Sebaran Stasiun Curah Hujan pada Wilayah Sungai Tamiang-Langsa. Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) (pp. 287-296). Banda Aceh: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SYIAH KUALA.

Leon, A., & Goodell, C. 2016. Controlling HEC-RAS using MATLAB. Environ. Model. Softw, 339–348.

Soemarto, C.D. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya : Penerbit Usaha Nasional

Soemarto. 1999. Hidrologi Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sri Harto, BR. 2000. Hidrologi: Teori, Masalah, Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri Offset

Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, Kemenkumham

U.S. Army Corps of Engineers Institute for Water Resources. 2018. Hydrologic Modeling System Quick Start Guide.

Wigati, R. 2016. Analisis Banjir Menggunakan Software Hec-Ras 4.1 (Studi Kasus Sub Das Cisimeut Hilir Hm 0+00 Sampai Dengan Hm 69+00). Jurnal Fondasi Volume 5 No 1




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v6i1.10451

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.