GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

Rusmini Yanti(1*), Fathurrahman fathurrahman(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Sari


Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2010, jumlah penderita berat kurang di kalangan anak balita mencapai 17,9% yang terdiri dari 4,9% gizi buruk dan 13,0% gizi kurang, sementara prevalensi kegemukan pada anak balita secara nasional berdasarkan indikator berat badan menurut tinggi badan mencapai 14% (Zatnika, 2011). Prevalensi anak stunting 35,6% yang artinya 1 diantara 3 anak kemungkinan besar tubuhnya pendek. Pada kegiatan baseline data yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin pada tanggal 5-10 Nopember 2012 di Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru ditemukan 26% balita dengan status gizi kurang dan 8% status gizi buruk menurut indeks berat badan per umur. Selain itu terdapat 44% balita pendek menurut tinggi badan per umur dan 10% balita kurus dan 8% balita kurus sekali menurut indeks berat badan menurut tinggi badan.

Penyebab langsung masalah gizi adalah konsumsi pangan dan kemampuan tubuh untuk menggunakan zat-zar gizi. Selain itu ada banyak faktor tidak langsung yang mempengaruhi kondisi gizi diantaranya sosial budaya, sosial ekonomi (pendapatan dan pekerjaan), antropometri, data demografi keluarga (jumlah anggota keluarga, jarak kelahiran anak), kesehatan ibu dan anak (KIA), pengetahuan gizi, pendidikan, kesehatan lingkungan dan sebagainya.

 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru dengan sampel adalah balita yang berstatus gizi kurang dan buruk. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan data status gizi dengan penimbangan berat badan balita sedangkan data karakteristik keluarga dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diperoleh bahwa penge-tahuan ibu balita termasuk cukup (60%), pendidikan ibu termasuk sedang (70%), pendapatan keluarga berada di bawah rata-rata (65%), seluruh keluarga balita (100%) termasuk keluarga kecil dan kesehatan lingkungan keluarga termasuk cukup (60%).


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.