PENDIRIAN BANK SAMPAH DESA MANDI KAPAU TIMUR KABUPATEN TANAH LAUT

Sulastini Sulastini(1*), Adhi Surya(2)

(1) Program studi Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Islam Kalimantan MAB.
(2) Program studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB
(*) Corresponding Author

Sari


Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank. Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis. Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah. Dengan hal tersebut diatas digagas untuk melakukan kegiatan Pendirian Bank Sampah Di Desa Mandi Kapau Timur Kabupaten Banjar oleh Tim Dosen dan Mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari dengan skema program pemberdayaan masyarakat (PPM).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Laporan Potensi Desa Mandi Kapau Timur, 2022

Kabupaten Banjar Dalam Angka 2021, BPS, 2022

Anonim, 2012. Profil Bank Sampah Indonesia 2012. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

Anonim, 2013. Statistik Kota Tasikmala. Badan Pusat Statistik, Tasikmalaya.

Asteria, D., 2013. Model Komunikasi Lingkungan Berperspektif Gender dalam Menyelesaikan Konflik Lingkungan di Perkotaan: Peran Aktivis Perempuan dalam Pengelolaan Konflik Lingkungan Secara Berkelanjutan. PUPT BOPTN 2013. Universitas Indonesia, Depok.

Akhtar, H., dan Soetjipto, H.P., 2014. Peran Sikap dalam Memediasi Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Minimisasi Sampah Pada Masyarakat Terban, Yogyakarta. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(3):386-392.

Blocker, T.J., dan Eckberg, D.L., 1997. Gender and Environmentalism: Result from the 1993 General Social Survey. Social Science Quarterly, 78(4):841-858.

Jumar, Fitriyah, N., dan Kalalinggie, R., 2014. Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Journal Administrative Reform, 2(1):771-782

Kristina, H., 2014. Model Konseptual Untuk Mengukur Adaptabilitas Bank Sampah di Indonesia. Jurnal Teknik Industri, 9(1):19-28.

Mulasari, S.A., Husodo, A.H., dan Muhadjir, N., 2014. Kebijakan pemerintah Dalam Pengelolaan Sampah Domestik. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(8):404-410.

Purba, H.D., Meidiana, C., dan Adrianto, D.W., 2014. Waste Management Scenario through Community Based Waste Bank: A Case Study of Kepanjen District, Malang Regency, Indonesia. International Journal of Environmental Science and Development, 5(2):212-216

Ridley-Duff, R.J., dan Bull, M., 2011. Understanding Social Enterprise: Theory and Practice, Sage Publication, London.

Riswan, Sunoko, H.R., dan Hadiyarto, A., 2011. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1):31-38.

Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., dan Kaewhanin, W., 2012. Household Recycling Behaviours and Attitudes toward Waste Bank Project: Mahasarakham Municipality. Journal of Asia Behavioural Studies, 2(6):35-47.

Trina, E., Tallei, T.E., Iskandar, J., Runtuwene, S., dan Filho, W.L., 2013. Local Community-based Initiatives of Waste Management Activities on Bunaken Island in North Sulawesi, Indonesia. Research Journal of Environmental and Earth Sciences, 5(12):737-743.

Winarso, H., dan Larasati, A., 2011. Dari Sampah Menjadi Upah: Inovasi Pengolahan Sampah di Tingkat Akar Rumput Kasus Program Bank Sampah “Sendu” di Kelurahan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 18(1):43-59.

B. Oper Source https://itk.ac.id/pengelolaan-sampah-modern-demi-sumber-energi-berkelanjutan/

http://lipi.go.id/berita/solusi-teknologi-terkini-pengolahan-sampah-/304

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132255132/pengabdian/3-pengelolaan-sampah-rumah-tangga-2008.pdf

http://digilib.uin-suka.ac.id/26543/1/10250023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA%20%282%29.pdf

https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/07/120710_trashbank




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppkmdu.v0i2.12827

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.