PELATIHAN PEMASARAN BATU BATA MERAH DESA SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

Muhammad Harlie(1*), Fariansyah Fariansyah(2)

(1) Program Studi Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Islam Kalimantan MAB
(2) Program Studi Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Islam Kalimantan MAB
(*) Corresponding Author

Sari


Sungai Tabuk merupakan kawasan bahari yang mempunyai nilai historis, ekonomis dan tradisional sebagaimana layaknya suatu kampung tradisional yang masih memegang nilai-nilai luhur. Sungai tabuk termasuk kedalam wilayah pemerintahan Kabupaten Banjar, Kecamatan Sungai Tabuk, memiliki luas 147,30 km2. Pada tahun 1890, kampung Sungai Tabuk termasuk ke dalam distrik Banjarmasin . Yang menarik dari wilayah sungai tabuk adalah pembuatan batu-bata secara tradisional . Manusia sebagai pekerja pembuatan batu-bata sungai tabuk. Dalam satu hari bisa dikerjakan manusia 800-1000 batu-bata cetak tergantung dari daya tahan seseorang. Dan memerlukan pembakaran dengan sistem dibakar diatas tungku dengan menggunakan kayu sibitan atau kulit-kulit kayu sampai batu-bata benar-benar masak. Diharapkan dengan penyuluhan penerapan teknologi tradisional pembuatan batu bata sungai Tabuk tidak lengkang oleh waktu sehingga bisa diwariskan ke anak cucu akang datang. Bagi dunia keilmuan teknik sipil merupakan kebudayaan yang harus dilestarikan dan mulai dipatenkan sehingga tidak diambil oleh bangsa lain teknologi tradisional pembuatan batu bata sungai Tabuk ini. Kedepan lewat riset atau penelitian kita akan menguji kekuatan dari teknologi pembuatan batu bata sungai Tabuk ini sehingga bisa dipatenkan dan memiliki nilai jual yang tinggi. Bagi Mahasiswa sangat membantu memahami praktik pembuatan batu-bata sungai
Tabuk dari material tanah lempung juga menginspirasi mereka untuk berjiwa wirausaha dibidang pembuatan dan penjualan batu bata. Bagi masyarakat setempat mengharapkan adanya binaan produk termasuk pemasaran produk melalui manajemen atau pengorganisasian modern dalam mengolah produk home industri ini menjadi industri besar. Kendala dari pembuatan batu-bata sungai Tabuk ini adalah material yang kalau habis maka pembuatan bisa terhenti. Material tanah lempung atau tanah pehumahan diambil di jalur sungai tabuk di dekat pehumahan (tanah pertanian). Sehingga perlu strategi supply and demand dalam mengatasi kelangkaan material atau kendala lainnya adalah cuaca hujan terus menerus karena pembuatan batu bata memerlukan pengeringan matahari yang tinggi. Kedepannya perlu dibuatkan gudang pengeringan batu-bata yang sederhana dengan lampu-lampu pijar panas yang menyala sehingga batu-bata cepat kering dan bisa dimasak untuk dijadikan batu-bata masak. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa Pelatihan Pemasaran Batu Bata Merah Desa Sungai Tabuk Kabupaten Banjar bisa dilaksanakan dan berhasil karena memberikan wawasan dan pengetahuan bagi kelompok pekerja dan mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Frick, Heinz (1999), Ilmu Bahan Bangunan, Edisi ke-9, Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

Ornam, Kurniati; Noraduola, Dwi.R; Santi (2010). The Application of Hollow Brick Filled Husk for Low Cost Housing Project. Proceeding of Makassar International Conference of Civil Engineering. UNHAS. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 124.

SNI 15-2094-2000 mengenai kriteria batu bata merah.

Kabupaten Banjar Dalam Angka 2018, BPS, 2019

Sand Husnan. Manajemen Keuangan Industri Kecil Edisi 3. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta, 1994.

T.Hani Handoka. Dasar-dasar Manajemen Industri Kecil Edisi 4. BPFE Yogyakarta, 1999.

http://cara-terindah.blogspot.com/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-manual.html diakses pukul 13:19 tanggal 10-03-2019.

http://lianatika.blogspot.com/2012/03/pembuatan-bata-secara-manual-dan-mesin.html

diakses pukul 13.21 tanggal 10-03-2019.

http://blog.unnes.ac.id/sugeng/2016/07/20/proses-cara-membuat-batu-bata-secara-manual/

diakses pukul 13.23 tanggal 10-03-2019

.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppkmdu.v0i0.10629

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.