PENGARUH LUBANG TERHADAP PENULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013

Eka Purnamasari(1*), Robiatul Adawiyah(2)

(1) Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB
(2) Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB
(*) Corresponding Author

Sari


Pada konstruksi gedung bertingkat biasanya membutuhkan jaringan utilitas yaitu seperti
saluran kabel listrik, perpipaan, kabel telepon, pendingin ruangan dan lain-lain. Pada umumnya
jaringan ini ditempatkan pada ruang dibagian atas plafon atau dipasang menempel pada balok.
Penempatan untilitas ini dapat mengurangi tinggi atau luas ruangan pada bangunan serta terlihat
tidak rapi jika dilihat dari segi estetika, sehingga diperlukan alternatif desain yang diantaranya
dengan memanfaatkan ruang-ruang pada balok struktur. Maka akan memungkinkan untuk
mendesain lubang pada balok beton bertulang, dimana selain berfungsi sebagai struktur yang
menahan dan menyalurkan beban-beban yang bekerja di atasnya, tapi juga berfungsi sebagai
pendukung utilitas. Selain itu,pada balok dapat meminimalisasi tinggi atau space dari ruang, juga
akan mereduksi volume beton yang digunakan serta lebih rapi.
Pelaksanaan penelitian ini di program ansys dikondisikan sama dengan keadaan dilapangan.
Dalam penelitian ini peneliti membuat 3 (tiga) variasi jumlah dan letak lubang serta variasi
penambahan perkuatan geser, sehingga total menjadi 7 (Tujuh) buah model. Dimensi lubang yang
digunakan yaitu luas lubang 270 cm2 atau ukuran perseginya yaitu 16,43 x 16,43 cm2.
Jumlah dan penempatan lubang pada balok mempengaruhi kemampuan balok menahan
beban. Semakin sedikit jumlah lubang semakin optimal balok menahan beban dan penempatan
lubang pada daerah lapangan lebih baik daripada didaerah tumpuan. Hal ini ditunjukkan dengan
besarnya deformasi yang terjadi sebelum keruntuhan terjadi. Retak yang dihasilkan kebanyakan
adalah retak vertikal, ini menunjukkan bahwa sangat diperlukan penambahan tulangan tarik untuk
mencegah lebih awal keruntuhan lentur beton yang bersifat getas.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aman Subakti, Teknologi Beton Dalam Praktek, ITS, 1994

Aman Subakti, Teknologi Beton, ITS, 1995

Fachrir Rivani, Ir, Petunjuk Praktikum Beton, Laboratorium Struktur dan Bahan, Fakultas Teknik

ULM, 1995

Gideon Kesuma, Ir. M.Eng, Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga

Iskandar, M.T. et all. Bahan Kuliah Struktur Beton Bertulang I, ULM, 2005

Kent, D. C. and Park, R., Flexural Members with Confined Concrete, Journal of the Structural

Division, ASCE, Vol. 97, ST7, July, 1971, pp. 1969 - 1990.

L. Dahmani, A. Khennane, and S. Kaci, Crack Identification In Reinforced Concrete Beams Using

Ansys Software, Strength of Materials, Vol. 42, No. 2, Springer Science + Business Media,

Inc., 2010.

Nawy, E.G., Tavio, and Kusuma B., Beton Bertulang: Sebuah Pendekatan Mendasar, Edisi Kelima,

ITS Press,, 2010.

Patil, A. N. Shaikh, B. R. Niranjan, Experimental and Analytical Study on Reinforced Concrete

Deep Beam, International Journal of Modern Engineering Research (IJMER) Vol.3, Issue.1,

Jan-Feb. 2013 pp-45-52, 2013.

Park, R., dan T. Paulay, Reinforced Concrete Structures, John Wiley & Sons Inc., 1975.

Rizky Fajar Pratama, Sugeng P. Budio, Ming Narto Wijaya. Analisis Kekakuan Struktur Balok

Beton Bertulang Dengan Lubang Hollow Core Pada Tengah Balok.

Setiawan, Agus. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang berdasarkan SNI 2847 : 2013.

Jakarta: Erlangga.

Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SK SNI T-15-1990-03

Tjokrodimuljo, Kardiyono. Teknologi Beton, UGM, 1996

Tri Mulyono, Ir., M.T.. Teknologi Beton. 2003

Wang, Salmon, Chu-Kia., Charles G. 1993. Disain Beton Bertulang, Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Wang, Salmon, Chu-Kia., Charles G.. 1993. Disain Beton Bertulang, Jilid 2. Jakarta: Erlangga




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppdu.v0i1.8341

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.