PENGARUH RASIO VOLUME ELEKTRODA DAN WAKTU REAKSI ELEKTROKOAGULASI TERHADAP KONSUMSI ENERGI, TSS, DAN pH, LIMBAH SASIRANGAN

Sari

Elektrokoagulasi pembentukan air limbah dipelajari pada penelitian ini. Proses
elektrokimia terjadi dalam bejana sel elektrokimia dilengkapi dengan karbon sebagai
katoda dan aluminium foil sebagai anoda. Endapan aluminat digunakan sebagai contoh
limbah tercemar dengan koloid, seperti clay yang bertingkah seperti koloid hidrofob
dalam air. Hasil yang diperoleh sangat berguna untuk menjelaskan mekanisme ini,
bahwa terlibat elektrokoagulasi pada jenis limbah ini dan juga mempelajari pengaruh pH
pada prosesnya. Dua mekanisme koagulasi utama ini dapat menjelaskan tingkah laku
system eksperimen: saat pH asam netralisasi charge dangkal clay dan saat pH alkalin
enmeshment partikel suspensi aluminat menjadi sweep flock. Saat pH netral,
menyebabkan terbentuknya (Al (s) ) menetralkan partikel koloid dan perilaku untuk
hidroksida (Al(OH) 3 ) yang mengabsorbsi koloid dan menikatkan flokulasi. Kenaikan
jumlah TSS maksimum pada 8 elektroda menit ke 180 yaitu sebesar 18,99 mg/L. pH
terendah pada 8 elektroda pada menit ke 180 yaitu pH = 10,20. Energy optimum yang
dihabiskan pada waktu 180 menit dengan 8 elektroda adalah 298,08 kJ. Hasil uji
ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan pada perlakuan menit ke 60,
120, dan 180, dan tidak ada pengaruh signifikan pada menit ke 240.