PENGARUH SUMBER AIR TERHADAP DMF-T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI PINANG TAHUN 2017

Mahmudah Mahmudah(1*), Eddy Rahman(2)

(1) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan
(2) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan
(*) Corresponding Author

Sari


Kesehatan mulut merupakan hal yang penting untuk kesehatan secara umum. Di
Indonesia (Riskesdas, 2013) proporsi penduduk yang mengalami masalah gigi dan
mulut masih cukup tiinggi (>35%). Air merupakan salah satu komponen yang berperan
dalam penentuan derajat kesehatan. Kandungan flourida dalam air dibutuhkan sebagai
pencegahan karies gigi, akan tetapi hal tersebut kandungan flourida dalam air tanah
tergantung pada faktor geologi tanah tersebut. Tujuan mengetahui pengaruh sumber air
terhadap DMF-T di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinang. Metode penelitian
dilakukan dengan pendekatan cross sectional, dengan metode total sampling. Hasil
diketahui bahwa rata-rata DMF-T responden yang mengkonsumsi air PDAM (1,76)
lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi air sungai (2,76). Analisis bivariat
diketahui bahwa ada pengaruh sumber air terhadap DMF-T (p value=0,042) di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Pinang. Kesimpulan ada pengaruh sumber air terhadap DMF-T
di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinang.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Budijanto, Didik. 2014. Kompasiana. 93 Juta Lebih Penduduk Indonesia Penderita

Karies Aktif;www.kompasiana.com.

Chemiawan E, Gartika M, Indriyanti R. 2004. Perbedaan prevalensi karies pada anak

sekolah dasar dengan program UKGS dan tanpa UKGS. Laporan Penelitian.

Bandung: Universitas Padjadjaran Bandung. hlm. 2-5.

Dariah, EmiSusanti dan Fahmudin agus. 2008. Simpanan Karbon dan Emisi co2

Lahan Gambut. Bogor: world argoforestry centre.

Depkes R.I., 1995. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi di

Puskesmas, Jakarta

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Houwink, B, Dirks, B.O dan Cramwinckel, B.A., 1993, Ilmu Kedokteran Gigi

Pencegahan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

(http://www.karies _gigi.wikipedia.org.co.id)

(http://www.kesehatan_gigi.com).

Kidd, Joyston dan Bechal., 1992. Dasar- dasar Karies, Penyakit dan

Penanggulangannya, EGC, Jakarta.

Kemenkes RI. 2007. PERMENKES RI NO 32 TAHUN 2007 Tentang Standar Baku

Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan

Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Permandian Umum.

Jakarta.

Kemenkes RI., 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di SMP dan SMA atau

yang Sederajat, Jakarta

Maryunani, Anik. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Trans Info Media.

Risqi, Putranto, dan Firdausy 2015. Perbedaan Konsumsi Air Sumur dan Air Sungai

Terhadap Karies Pada Anak Usia 6-8 Tahun. Medali Jurnal Volume 2 Edisi 1

UNISULA

Suwelo, I., 1992, Karies Gigi Pada Anak–Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologinya,

Kajian Pada Anak Pra Sekolah, EGC, Jakarta.

Tarigan, R., 1995, Kesehatan Gigi Dan Mulut, Hipokrates, Jakarta.

Witjaksono, A.R., 2000. Kegiatan Dokter Kecil dalam Hubungannya dengan Perilaku

Kesehatan Gigi dan Mulut Majalah Kesehatan No.159 : 36, Semarang.

Zelvya, 2005, Majalah Cakrawala TNI – AL Kesehatan Gigi dan Mulut,

http://www.prd.blog_city.com/htm, 12 September 2006




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppdu.v0i1.8280

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.