HUBUNGAN UMUR DAN SIKAP MENGENAI GIGI TIRUAN DENGAN LAMA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA PASIEN DI KLINIK GIGI ILHAMBANJARMASIN 2016

Akhmad Fauzan(1*), M. Bahrul Ilmi(2)

(1) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan
(2) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan
(*) Corresponding Author

Sari


Gigi tiruan dipergunakan untuk menghindari resiko yang akan terjadi mengikuti hilangnya
gigi, seperti penampilan yang tidak menarik, bergesernya gigi-gigi lain mengisi ruangan
bekas pencabutan, perubahan fungsi kunyah, fungsi bicara, dan lain-lain. Berdasarkan
Riskesdas tahun 2013, prevalensi 3 provinsi penduduk yang bermasalah gigi dan mulut
terbanyak yaitu Sulawesi Selatan (10,3%), Kalimantan Selatan (8%) dan Sulawesi Tengah
(6,4%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan sikap mengenai
gigi tiruan denganlama penggunaan gigi tiruan pada pasien di Klinik Gigi Ilham Banjarmasin
2016. Desain penelitian ini kuantitatif non eksperimental (observasi), teknik sampel dengan
accidental sampling, pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah dengan
mengambil semua pasien yang datang untuk perawatan ataupun pembuatan gigi tiruan
sebagai subjek penelitian (total populasi) yang akan dilaksanakan Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan bantuan program komputer. Hasil
penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan lama penggunaan
gigi tiruan. ORsebesar 14,4 (95% CI = 3,525-58,742) menunjukkan bahwa pasien lansia awal
mempunyai peluang penggunaan gigi tiruan 14,4 kali lebih tinggi dibandingkan pasien lansia
akhir.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agtini, M. D. 2010. Persentasi Pengguna Protesa Di Indonesia. Media Litbang Kesehatan

Volume XX Nomor 2, (ejournal.litbang.depkes.go.id), diakses 24 September 2016.

Audy Dental. 2013. Berbagai Jenis Gigi Palsu. (http://www.audydental.com/categories/gigi-

tiruan),diakses 25 September 2016.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013.Riset

Kesehatan Dasar. Jakarta

Budiharto. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan

Gigi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

-------------, 2010. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan

Gigi.Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Charisma, Olivia. T 2013. Perilaku Masyarakat Pengguna Gigi tiruan Lepasandi Kelurahan

Bahu.Manado : FKG Universitas Sam Ratulangi.

Depkes RI., 2004, Survey Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta.

Emini 2013, Gigi Tiruan dan Perilaku Ibadah, Jakarta :Journal Health Quality Vol.4 No.1

Nopember 2013.

Hashanur, Itjiningsih W. 2012. Anatomi Gigi. Jakarta : Buku KedokteranEGC.

Kesehatan Gigiku. 2014. Manfaat dan Kegunaan Gigi Palsu.

(http://www.kesehatangigiku.com),Diakses 25 September 2016.

Melinda Suwandi. 2014. Bila Terpaksa Harus Menggunakan Gigi Palsu.

(http://wardogi.blogspot.com),diakses 25 September 2016.

Murti, Bhisma, 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi.Yogyakarta :Gajah Mada

University Press.

Nurlitasari, D. F. 2012. Faktor Yang Berperan Terhadap Permintaan Gigi Tiruan Pada

Lansia.Jakarta : FKG UI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004

Tentang Rumah Sakit Gigi Dan Mulut.

Poerwadarminta WJS. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Riskesdas(Riset Kesehatan Dasar). 2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Jakarta :Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Sarlito,W.S. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori PsikologiSosial.

Edisi3.Jakarta: BalaiPustaka.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppdu.v0i1.8175

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.