KELAYAKAN STRUKTUR KAYU PADA BANGUNAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH PINGGIR LAUT

Muhammad Iqbal Yanuar(1), Dwi Erika Larasati(2), Eka Purnamasari(3*), Pakhri Anhar(4)

(1) Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin
(2) Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin
(3) Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin
(4) Prodi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(*) Corresponding Author

Sari


Bangunan gedung memiliki peran penting dalam menunjang kehidupan manusia. Gedung   sekolah adalah salah satu bangunan yang memiliki peran penting dalam proses pendidikan generasi muda penerus bangsa. Seperti halnya kota-kota besar lain di Indonesia, jumlah bangunan sekolah di Surabaya cukup banyak. Mengingat bahwa gedung merupakan proyek yang memiliki daur hidup panjang, maka penting sekali agar bangunan ini memenuhi konsep sustainability (keberlanjutan) agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Gedung Sekolah memiliki fungsi sebagai tempat berinteraksinya antara siswa dan guru dalamproses kegiatan belajar mengajar. Proses pendidikan dan pengajaran di lingkungan sekolah tidak bisa terlepasdari faktor ketersedian sarana-prasarana, salah satunya adalah gedung sekolah. Kondisi fisik bangunan  sekolah yang memenuhi standar dan didukung dengan sarana-prasarana yang memadai menjadi tolok ukur kualitas/mutu sekolah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebesar 41% ruangan pada bangunan sekolah mengalami kerusakan sedang dan 59% ruangan mengalami kerusakan Berat. Perlunya rehabilitasi dan renovasi selubung bangunan yaitu dinding dan atap beserta semua komponen pendukungnya agar struktur utama dapat terjaga dengan baik, sehingga fungsi bangunan dapat digunakan secara maksimal. Pemilihan bahan harus memperhitungkan kondisi cuaca ekstrim dan lingkungan yang dekat dengan air laut serta hama rayap dan tikus. Perlunya rehabilitasi dan renovasi pada kayu yang telah dimakan rayap pada semua komponen struktur. Pemeliharaan bisa berupa penggantian komponen kayu, menggunakan cat anti rayap dan metode lainnya.

  


Kata Kunci


struktur kayu, sekolah dasar, kelayakan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2015 Tentang Panduan Verifikasi Bantuan Revitalisasi Sekolah Dasar.

Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdi, S. (2014). Penilaian Kondisi Bangunan Sekolah Pasca Gempa Bumi (Studi Kasus Padang Pariaman, Sumatra Barat). PILAR Jurnal Teknik Sipil, 69-77.

Sidi, I. D. (2005). Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paramadina.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/.v0i0.13835

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.