KLUSTERISASI KELOMPOK TANI DI SULAWESI SELATAN
(1) universitas muhammadiyah palopo
(2) Universitas Muhammadiyah palopo
(3) Universitas Muhammadiyah Palopo
(*) Corresponding Author
Sari
ABSTRACT
Grouptani is a horizontal farmers' union that can consist of several units in a village based on commodity, farm area, and gender. The existence of grouptani has many functions, one of which is as a condition of access to funding programmes from the Government. The aim of this study is to cluster the species based on their class in the South Sulawesi region. The research method used is clusterization using the K-Mens method. The data used is accessed from the website of the agricultural survey center. The results of the cluster analysis show that there are five clusters of farm groups based on their classes. Cluster 1 consists of 5 districts/cities: Makassar City, Parepare, Palopo, Barru, and Soppeng. Cluster 2 is composed of 7 Districts namely Jeneponto, Wajo, Luwu, Bulukumba, Gowa, Northern Luvu, and East Luwou. Claster 3 consists from 7 Districs namely Bantaeng, Selayar, Pangkep, Takalar, Sinjai, Maros, and Enrekang. It is expected that this research will be a benchmark in evaluating the performance of agricultural pipes in the construction of farm groups.
Keywords: Ability Classes, Clustering, Farmer Groups
ABSTRAK
Kelompoktani merupakan persekutuan petani secara horizontal yang dapat terdiri dari beberapa unit dalam suatu desa berdasarkan komoditas, luas tanam pertanian, dan gender. Keberadaan kelompoktani memiliki banyak fungsi yang salah satunya adalah sebagai persyaratan mengakses program pendanaan dari Pemerintah. Sehingga penentuan kelas kelompoktani yang dilakukan oleh penyuluh tiap tahun akan sangat dibutuhkan oleh para petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklusterisasi kelompoktani berdasarkan kelasnya di wilayah Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah klusterisasi menggunakan metode K-Mens. Data yang digunakan diakses dari website pusat penyuluhan pertanian. Hasil analisis kluster menunjukkan bahwa terdapat 5 kluster kelompok tani berdasarkan kelasnya. Kluster 1 terdiri dari 5 kabupaten/kota yakni Kota Makassar, Parepare, Palopo, Barru, dan Soppeng. Kluster 2 terdiri dari 7 kabupaten yakni Kabupaten Jeneponto, Wajo, Luwu, Bulukumba, Gowa, Luwu Utara, dan Luwu Timur. Kluster 3 terdiri dari 7 kabupaten yakni Kabupaten Bantaeng, Selayar, Pangkep, Takalar, Sinjai, Maros, dan Enrekang. Kluster 4 terdiri dari 1 kabupaten yakni Kabupaten Bone. Serta Kluster 5 terdiri dari 4 kabupaten yakni Kabupaten Toraja Utara, Toraja, Pinrang, dan Sidrap. diharapkan penelitian ini menjadi acuan dalam mengevaluasi kinerja penyuluh pertanian dalam pembinaan kelompok tani.
Kata Kunci : Klusterisasi, Kelompok Tani, Kelas Kemampuan
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
A. S. Wibowo, I. D. Mulyastuti, I. 2022. “Penerapan Algoritma KMeans Clustering Pada Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,.”
A. S. Wibowo. 2022. “Penerapan Algoritma KMeans Clustering Pada Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,.”
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian. 2022. “Data Statistik SDM Penyuluhan Pertanian Tahun 2021.” : 364.
Djiwandi. 1994. “Pengaruh Dinamika Kelompok Tani Terhadap Kecepatan Adopsi Teknologi Usahatani Di Kabupaten Sukoharjo. Prosiding Laporan Penelitian.”
Doli Erwadi. 2012. “Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengaktifkan Kelompok Tani Di Kecamatan Lubuk Alung,.”
hermawan. 2016. “Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Di Desa Kulwaru Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo.”
Listiani, R., Setiadi, A., & Santoso, S. I. 2019. “Analisis Pendapatan Usahatani Pada Petani Padi Di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.”
Mawarni et.al. 2017. “Peran Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Petani Padi Sawah Di Desa Iloheluma Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango.”
Ngrapah, Desa, and Kecamatan Banyubiru. 2022. “Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang the Role of Farmer Groups on Paddy Farm Productivity and Income in Gemenggeng and Setro Hamlets , Ngrapah Village Banyubiru Sub-District Semarang District Firlia Wibawanti *, Damara Dinda Nirmalasari Zebua ,.” jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH 9(3): 822–36.
Nuryanti, S., and K. S. S. Dewa. 2011. “Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi.” Forum penelitian Agro Ekonomi 29(2): 115–128.
Pakraini, A. Z. 2019. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PETANI TENTANG PERANAN KELOMPOK TANI PADI SAWAH.”
pelita. 2011. “Kelompok Tani, Ujung Tombak Pertanian Masa Depan.”
rosidin mansur. 2022. “Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Memiliki Peran Dalam Memajukan Ekonomi Masyarakat.”
Setiawan. 2019. “Analisis Cluster Menggunakan Algoritma K-Means Untuk Mengetahui Kemampuan Pegawai Dibidang IT Pada CV.”
Slr, L. R., & Waromi, J. 2021. “Median Volume 13 Nomor 1 Bulan Februari 2021 Keberlanjutan Agroindustri Pala Fakfak.”
soekartawi. 2011. “Analisis Usahatani.”
Suharto., Edi (Bandung:, and Refika Aditama. 2010. “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.”
Syahyuti. 2007. “Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Pedesaan.” Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian.
Wuysang, R. 2014. “Modal Sosial Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Suatu Studi Dalam Pengembangan Usaha Kelompok Tani Di Desa Tincep Kecamatan Sonder.”
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/zmip.v49i3.14752
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.