FAKTOR PENGHAMBAT MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN KERATON 5 MARTAPURA

Arif Ganda Nugroho(1*)

(1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
(*) Corresponding Author

Sari


Motivasi belajar berarti keseluruhan daya penggerak didalam diri para siswa/warga belajar/Peserta didik yang dapat menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, guna mencapai tujuan belajar yang di harapkan. Dengan motivasi belajar, maka siswa/ warga belajar/ peserta didik dapat mempunyai intensitas dan kesinambungan dalam proses pembelajaran/ pendidikan yang di ikuti. Memotivasi pelajar merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pengajaran dan pembelajaran. Jika guru telah berjaya membangun motivasi pelajar semasa pengajaran dan pembelajaran bermakna guru itu telah berjaya mengajar. Namun pekerjaan ini tidaklah mudah. Memotivasi pelajar tidak hanya menggerakkan pelajar agar aktif dalam pelajaran, tetapi juga mengarahkan dan menjadikan pelajar terdorong untuk belajar secara terus menerus, walaupun dia berada di luar kelas ataupun setelah meninggalkan sekolah.

Learning motivation means the overall driving force within the students/students/students that can lead to, guarantee, and provide direction to learning activities, in order to achieve the expected learning goals. With learning motivation, students/students/students can have intensity and continuity in the learning/education process that is followed. Motivating students is one of the first steps that must be taken by a teacher in teaching and learning. If the teacher has succeeded in building student motivation during teaching and learning, it means that the teacher has succeeded in teaching. But this job is not easy. Motivating students not only moves students to be active in learning, but also directs and makes students motivated to learn continuously, even though they are outside the classroom or after leaving school.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Djamarah Saiful Bahri dkk. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta

Depdikbud dan Depnaker. 1982. Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Depdikbud dan Depnaker. 1986. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Erwin Adi Putranto. 2007. Matematika itu menyenangkan. Bengawan Ilmu Buchori,

Ana Eqi Astuti, Erna Juliatun. 2007. Gemar Bermain Matematika. Bengawan Ilmu

Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Hari Sudrajad. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Bandung: Cipta Cekas Grafika.

Hani T Handoko. 1993 Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: BPPE

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama

Latifah. 2021. Perubahan Tingkah Laku Siswa Melalui Komunikasi Antar Pribadi Guru Pendidikan Agama Islam. Al Kalam Jurnal Komunikasi, Bisnis dan Manajemen. Vol.8 No. 2 Tahun 2021. e-ISSN Elektronik: 2355-3197.

Made Pidarta. 1998. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem. Jakarta: Rineka cipta

Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mugiharso, Heru. Dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT Unnes

Syaifullah Sagala. 2010. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sujanto, Bedjo, 2007. Manajemen Berbasis Sekolah: Model Pengelolaan Sekolah di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Sagung Seto




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jt.v3i2.6012

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial is licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International