Peran Lurah Dalam Mewujudkan Tatakelola Potensi Wisata Berbasis Masyarakat Di Kelurahan Sungai Jingah Kota Banjarmasin
(1) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary
(*) Corresponding Author
Sari
Kelurahan Sungai Jingah berbatasan dengan Sungai Martapura, dimana kondisi sungai ini hampir menetap sepanjang tahun dan mengalami musim pasang – surut yang tidak begitu lama sangat bermafaat bagi transportasi air dan lokasi jual beli di atas perahu, namun manfaat air sungai mulai berkurang dengan dibuatnya sarana dan prasarana darat seperti pembangunan jalan dan jembatan, masuknya air PDAM menggantikan manfaat air sungai untuk keperluan sehari-hari membuat lokasi sungai sepi aktivitas masyarakat, mengakibatkan pelaku usaha perahu/kapal sungai baik sebagai alat transprotasi dan alat angkut bagi jual-beli gulung tikar. Suasana seperti ini diperlukan dorongan Pemerintah agar masyarakat selalu kreatif dan inovatif melalui upaya pengembangan keunggulan setempat, seperti pengembangan pariwisata kampung tua rumah banjar, museum wasaka, kampung sasirangan, mawarung baimbai, agrowisata kebun rambutan dan kebun jeruk, kebun sehat, taman satwa, pengrajin akar pasak bumi dan budidaya madu kelulut.
Dari sisi kekuatan untuk tatakelola potensi wisata Kelurahan Sungai Jingah cukup
banyak mempunyai lahan untuk pariwisata untuk dapat dikembangkan, kelemahan yang dimiliki sekarang seperti kurangnya sarana dan prasarana dalam mendukung dan mengembangkan pariwisata. Adapun peluang untuk pengembangan dan tatakelola wisata tersebut sangat tinggi karena pemasaran dan dukungan masyarakat yang cukup tinggi, sedangkan tantangan dalam mengelola potensi wisata adalah persaingan harga pasar dan kualitas bahan seperti halnya dalam pembuatan kain sasirangan dan pada kuliner harus mampu mempertahankan harga dan rasa agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dan tidak membuat mereka merasa kecewa. Dari wisata kampung tua menuju wisata mesium wasaka dan wisata kuliner mawarung baimbai serta witasa kampung sasirangan dan agrowisata kebun rambutan dan kebun jeruk dapat dilakukan melalui susur sungai namun perlu adanya dukungan Pemerintah terutama dalam hal pengerukan sungai yang akan dilewati untuk kenyamanan dan kelancaran wisata susur sungai bagi wisatawan.
Referensi
Abdul Syani, 2012. Nilai Nilai Budaya Bangsa dan Kearifan Lokal. Seminar dalam Kegiatan Diklat
Bidikmisi Di Universitas Lampung tanggal 05 Mei 2012.
Antariksa. 2009, Kearifan Lokal dalam Arsitektur Perkotaan dan Lingkungan Binaan, Seminar
Nasional di Universitas Merdeka, Malang.
Damsar, Indrayani, 2016, Pengantar Sosiologi Perdesaan, Kencana, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 1982, Adat Istiadat Dearah Kalimantan Selatan.
Geertz, C. 1992, Kebudayaan dan Agama, Kanisius Press, Yogyakarta.
Keban, Yeremias T., 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik : Konsep Teori dan Isu. Gava Media, Yogyakarta.
Oka A. Yoeti. 2002, Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata, Pradnya
Paramita, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jt.v2i2.4078
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial is licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International