MANAJEMEN IMPLEMENTASI LAYANAN ADVOKASI BIMBINGAN KONSELING DI PONDOK PESANTREN MODERN AL FURQON BANJARMASIN

Rusliana Rusliana(1*), husnul madihah(2), jarkawi jarkawi(3)

(1) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari
(2) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari
(3) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari
(*) Corresponding Author

Sari


Penelitian ini adalah tentang Manajemen Implementasi Layanan Advokasi Bimbingan Konseling Di

Pondok Pesantren Modern Al Furqon Banjarmasin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajeman implementasi layanan advokasi bimbingan konseling di pondok pesantren modern Al Furqon Banjarmasin.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru bimbingan konseling, dan siswa. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa manajemen implementasi layanan advokasi bimbingan konseling di pondok pesantren modern Al Furqon Banjarmasin dilakukan dengan tahapan: (1)Perencanaan; (2)Pengorganisasian;  (3)Pelaksanaan layanan;  (4)Penilaian/evaluasi;  (5)Tindak lanjut  dan laporan. Peran serta guru BK adalah terlibat dalam seluruh proses layanan advokasi dengan merencanakan program layanan, kemudian melakukan identifikasi sebelum memberikan layanan, melakukan pengorganisasian unsur-unsur dan sarana layanan, melaksanakan pemberian layanan, melakukan evaluasi, menyusun strategi tindak lanjut dan menyusun laporan akhir keseluruhan layanan. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi tahapan-tahapan dalam layanan advokasi agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penyesuaian proses pelayanan. Strategi tindak lanjut dalam manajemen implementasi layanan advokasi yakni dengan memanfaatkan hasil evaluasi dan kemudian dari analisis tersebut kemudian disusun rencana kegiatan tidak lanjut selanjutnya menyusun laporan. Kesulitan yang dialami oleh guru dalam manajemen implementasi layanan advokasi bimbingan konseling adalah minimnya informasi yang diberikan peserta didik terkait hal-hal yang diperlukan dalam penyelesaian masalah klien, belum tersedianya alat-alat instrumen evaluasi pelaksanaan program, belum banyak siswa yang meminta bantuan untuk menyelesaikan permasalahannya, keterbatasan jam pelajaran dan perlu manajemen waktu untuk menyusun, melaksanakan, menilai, menganalisis dan melakukan tindak lanjut..


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anwar, dkk. (2018). Strategy Accountability Program Bimbingan dan Konseling Dalam Mewujudkan

Public Trust Di Sekolah Menengah Kejuruan Kota Banjarmasin. Bandung: Penerbit ALFABETA Aqylah, N & Jarkawi. (2022). PENTINGNYA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PADA ABAD

PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021 ISBN : 978-632-7583-84-4. 54-58. Diakses dari: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/view/6696

Arikunto, S., & Yuliana, L. (2008). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.Widoyoko, S.

E. P. (2012). EVALUASI PROGRAM PELATIHAN (Training Program Evaluation). Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/197102041997021- NAHADI/Evaluasi%2520Program%2520Pelatihan.pdf

Bafadhol, I. (2017). LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA. Jurnal Edukasi Islami

Jurnal Pendidikan Islam Vol. 06 No.11, Januari 2017, (59-72)

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. (2020). MODUL PEMBELAJARAN 4

EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta: Kementerian Agama RI

Ifdil, dkk., (2011) Layanan Advokasi dalam Bimbingan dan Konseling. JRTI (Jurnal Riset Tindakan

Indonesia).Vol 6, No. 2, 2022. (706-711)

Jarkawi. (2015). PROFESI GURU BIMBINGAN dan KONSELING DI ERA GLOBALISASI BERBASIS PENELITIAN. JBKR. Jurnal Bimbingan & Konseling Ar-Rahman. (VOLUME 1, NOMOR 1 TAHUN 2015), 1-15. Diakses dari: https://ojs.uniska- bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/370

Kadir, A., dkk. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mudiyahardjo, R. (2002). Pengantar Pendidikan. (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Muniarti. (2015). Pendidikan Multikultural. Jakarta: Universitas Katolik

Prayitno, P., dkk. (2014). Pembelajaran melalui pelayanan BK di satuan pendidikan. Jakarta: FIP UNP. Qomar, M. (2006). Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan

Islam. Jakarta: Erlangga.

Robbin dan Coulter. (2007). Manajemen (edisi kedelapan), Jakarta: Indeks

Rohiyat. (2010). Manajemen Sekolah. Bandung: PT refika Aditama

Sari, D. R. & Jarkawi. (2022). KREATIVITAS GURU DALAM PENDIDIKAN. PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021 ISBN : 978-632-7583-84-4. 59-64. Diakses dari: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/view/6697

Sugiyo & Amin, N. Z. (2019). Modul 3 Perencanaan dan Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Toporek, R. L. (1999). Developing a Common Language and Framework for Understanding Advocacy in Counseling: University of North Carolina.

Umiarso & Gojali, I. (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Jogjakarta : IRCISoD.

Usman, H. (2006). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jt.v5i1.10577

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial is licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International