Komunikasi Kesehatan Detoks Media Sosial Pada Remaja Yang Terkena Gangguan Psikologis Kecamatan Legok

Ikhwan Rhendy Saputro(1*), Aulian Khairani(2), Luna Safitri Salsabil(3)

(1) Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang - UNIS Tangerang
(2) Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang - UNIS Tangerang
(3) Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang - UNIS Tangerang
(*) Corresponding Author

Sari


Gangguan psikologis akibat media sosial menjadi ancaman baru yang hadir pada perkembangan zaman dan teknologi. Kurangnya kesadaran para pengguna terus memperparah fenomena yang terjadi. Detoks media sosial menjadi media pengobatan untuk meminimalisir dan mengatasi fenomena ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja gangguan yang terjadi, bagaimana proses yang dilakukan, mengetahui dampak detoks, dan hambatan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan teori resistensi media. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, pencarian internet, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasilnya paparan berlebih akibat media sosial dapat memengaruhi pikiran, perilaku, dan perasaan sehingga menyebabkan gangguan psikologis. Detoks memberikan dampak yang signifikan bagi para korban sehingga mampu keluar dari gangguan psikologis yang terjadi. Hambatan yang dialami berupa hambatan internal dan eksternal, berupa rasa bosan, takut tertinggal kabar terkini, kecanduan media sosial, tuntutan pekerjaan, serta menuntut ilmu. Penelitian ini mengungkapkan bahaya paparan media sosial yang berlebihan, cara mengatasi gangguan serta meminimalisir dampaknya dengan pengobatan detoks media sosial.

Kata Kunci: Detoks Media Sosial; Gangguan Psikologis; Ketergantungan; Media Sosial; Resistensi Media.


Teks Lengkap:

PDF XML


DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jm.v7i2.16230

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.