PENGARUH VARIASI KADAR SERAT DAN RASIO PANJANG TERHADAP DIAMETER (L/D) SERAT PELEPAH SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON SERAT

Haryadi Saputra(1*), Liliana Sahay(2), Frieda Frieda(3)

(1) Universitas Palangka Raya
(2) Universitas Palangka Raya
(3) Universitas Palangka Raya
(*) Corresponding Author

Sari


Beton salah satu material konturuksi mampu memikul beban tekan, tetapi lemah dalam menerima beban tarik. Hal ini menyebabkan beton bersifat getas dan dapat. mengakibatkan keruntuhan mendadak sehingga serat digunakan pada beton. Tetapi bukan berarti beton tidak mengalami keruntuhan tarik. Dengan penambahan serat pelepah kelapa sawit yang merupakan bahan lokal, diharapkan dapat memperbaiki kelemahan beton. Variasi kadar atau presentase serat kelapa sawit yang ditambahkan ke dalam campuran beton adalah sebesar 1%, 1,5% dan 2% dari total berat semen beton silinder.  Hasil Penelitian kuat tekan, penambahan dan semakin besar l/d serat pelepah kelapa sawit tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kuat tekan, kuat tekan tertinggi di peroleh pada rasio l/d = 50 dengan kadar serat 1% dengan nilai kuat tekan sebesar 14,33 MPa. Pada Pengujian kuat tarik belah beton tertinggi pada kadar serat 1% dengan rasio l/d = 50 nilai kuat tarik yang dihasilkan sebesar 2,10 MPa pada umur 7 hari.

Kata kunci: beton serat, kuat tekan, pelepah kelapa sawit, kuat tarik belah

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amna,dkk. (2014), Pengaruh Penambahan Serat Tandan Sawit Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton. Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.

Asroni, Ali. (2010), Balok dan Pelat beton Bertulang, Yogyakarta. Graha Ilmu.

Asroni, Ali. (2010), Kolom Fondai dan Balok T Bertulang, Yogyakarta. Graha Ilmu.

As’ad, Sholihin (2008), Teknologi Beton Serat, Dalam Buku: Potret Hasil Karya IPTEK 32 Tahun UNS Mengabdi Bangsa. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Daryanto. (1994), Pengetahuan Teknik Bangunan, Penerbit: Rineka cipta, Jakarta.

Dipohusodo, Istimawan. (1999), Struktur Beton Bertulang. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Ginting, dkk. (2014), Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Kuat Tekan Batako Berpengisi Serat Pelepah Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian STIPAP.

Hafiz, dkk. (2015), Pengaruh Pemberian Jumlah dan Rasio (L/D) Serat Bendrat terhadap Sifat Mekanik Beton. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.

Meilawaty O. (2017), Buku Panduan Panduan Praktikum Beton. Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

Muktar. (2016), Analisa Kekuatan Tarik Komposit Dengan Penguat Serat Pelepah Kelapa Sawit. Fakultas Teknik Mesin Universitas Bandar Lampung.

Mulyono T. (2004), Teknologi Beton. Yogyakarta.

Sudarmoko. (1989), Pengaruh Penambahan Fiber Pada Kelecakan Adukan Beton. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Sukirman S. (2003), Pengertian Agregat. Palembang.

Soroushian dan Bayashi, Z. (1987) Concept of Fiber Reinforced

Concrete, Proceding of The Internasional Seminar on Fiber Reinforced

Concrete, Michigan State University, Michigan.

Soroushian dan Bayashi, Z. (1987) Fiber Reinforced Concrete: Theoretical, Concept and Structural Design, Proceding of The Internasional Seminar on Fiber Reinforced Concrete, Michigan State University, Michigan.

Tjokrodimulyo, Kardiyono. (2007), Teknologi Beton, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.

Wang, C.K, dan Salmon C.G. (1990), Desain Beton Betulang. Jakarta: Penerbit Erlangga, Edisi ke 4 JiliD




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v4i2.6404

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.