ANALISIS KAPASITAS SERAP BIOPORI DI JALAN PARIKESIT II RT 40 KELURAHAN RAWA MAKMUR KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA
(1) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
(2) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
(3) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
(*) Corresponding Author
Sari
Kota Samarinda termasuk wilayah yang rawan banjir, penyebab banjir akibat berlebihnya limpasan permukaan dan tidak tertampungnya limpasan tersebut sehingga air meluap. Beberapa faktor penyebab terjadinya banjir di Kota Samarinda dikarenakan faktor manusia dan faktor alam. Untuk faktor manusia sumber utamanya adalah pada pertumbuhan penduduk diikuti dengan laju kebutuhan infrastruktur. Dari aktivitas masyarakat berdampak kepada datangnya sumber genangan, seperti banjir kiriman akibat pasang Sungai Mahakam, dan banjir lokal. Salah satu alternatif ramah lingkungan, untuk mengurangi banjir dan genangan air adalah biopori. Salah satu biopori yang ada di samarinda diawasan di samarinda yang menerapkan biopori adalah di Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran. Biopori yang dibuat berukuran dengan diameter 12 cm, dengan kedalaman 100 cm. Sumur resapan dibuat untuk pelestarian sumber daya air tanah, menanggulangi kekurangan air bersih, menjaga keseimbangan dalam tanah, mengurangi limpasan permukaan dan erosi tanah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi tanah dan mengetahui nilai koefisien permeabilitas yang berpengaruh terhadap kinerja daya serap lubang resapan biopori. Jenis tanah yang ditentukan dengan uji indeks properties termasuk tanah lempung sedikit membatu, hal ini dibuktikan dengan jumlah kadar air tanah dengan rata-rata nilai keseluruhan sampel sebesar 10,01%. Untuk mengetahui kapasitas serap biopori dengan jenis tanah lempung, maka diketahui bahan yang terserap hanya berasal dari curah hujan di lokasi penelitian. Didapat curah hujan harian maksimum rata-rata sebesar 197,47, dengan koefisien permeabilitasnya sebesar 0,004 cm/detik.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aziz, U. A. (2012). Kajian Kapasitas Serap Biopori dengan Variasi Kedalaman dan Perilaku Resapannya. Jurnal Konstruksi, 4(1), 47–52.
Baguna, F. L., Tamnge, F., & Tamrin, M. (2021). Pembuatan Lubang Resapan Biopori (Lrb) Sebagai Upaya Edukasi Lingkungan. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 131. https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.32484
Budi, B. S. (2016). Model Peresapan Air Hujan Dengan Menggunakan Metode Lubang Resapan Biopori (LRB) Dalam Upaya Pencegahan Banjir. Jurnal Pengembangan Teknik Sipil, 18(1), 1–12.
Ichsan, I., & Hulalata, Z. S. (2018). Analisa Penerapan Resapan Biopori Pada Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan Telaga Biru. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering, 1(1), 33. https://doi.org/10.32662/gojise.v1i1.139
Juliandari, M. (2013). Efektivitas Lubang Resapan Biopori Terhadap Laju Resapan (Infiltrasi). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.26418/jtllb.v1i1.3441
Pandeirot, L. A., & Thomas, J. I. K. A. (2019). Laju Resapan Biopori Pada Beberapa Tipe Tanah Bioporial Approach Rate in Various Soil Types. Cocos, 1(3), 0–3.
Purwaningrum, P., Winarni, W., Yulinawati, H., & Tazkiaturrizki, T. (2021). Potensi Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori Di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera, 2(1), 55. https://doi.org/10.25105/juara.v2i1.8727
Sartika, D., Timur, S. K., Masyarakat, P., & Biopori, S. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sumur Biopori Flood Management in Samarinda City Based on Community. Kebijakan Pembangunan, 14(1), 63–76.
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v7i2.13045
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.