ANALISIS BENTUK ALIRAN PADA KONDENSOR TIPE SHELL DAN TUBE MENGGUNAKAN SIMULASI CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS)
(1) 
(*) Corresponding Author
Sari
Jenis penukar kalor sangatlah
beragam dan masing masing dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang spesifik. Namun
demikian jenis shell & tube sejauh ini
merupakan jenis yang paling banyak
dipergunakan berkat konstruksinya relatif
sederhana dan memiliki keandalan karena dapat
dioperasikan dengan beberapa jenis fluida kerja.
Efek pendinginan yang dihasilkan dalam system
refrigerasi tergantung dari efektivitas kinerja
kondensor. Sementara, kinerja kondensor
semakin lama akan menurun seiring dengan
terjadinya fouling factor.
Hasil analisa yang telah dilakukan didapat
saat pendinginan pada temparatur air masuk Tci
26 oC, dan temparatur air keluar Tco 55 oC serta
saat temparatur fluida amoniak masuk Thi 77 oC,
dan temparatur amoniak keluar Tho 35 oC.
Dengan effisiensi sistem pemindah panas
sebasar 50.16 %.
Didapatkan pressure drop yang terjadi antara
perhitungan 5.72 kpa dengan actual dalam
simulasi 2.25 kpa, tidak terlalu segnifikan atau
tidak jauh beda, hal ini menandakan kesesuaian
antara simulasi dengan perhitungan, sedangkan
overdesign terjadi sekitar 17.79%.
beragam dan masing masing dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang spesifik. Namun
demikian jenis shell & tube sejauh ini
merupakan jenis yang paling banyak
dipergunakan berkat konstruksinya relatif
sederhana dan memiliki keandalan karena dapat
dioperasikan dengan beberapa jenis fluida kerja.
Efek pendinginan yang dihasilkan dalam system
refrigerasi tergantung dari efektivitas kinerja
kondensor. Sementara, kinerja kondensor
semakin lama akan menurun seiring dengan
terjadinya fouling factor.
Hasil analisa yang telah dilakukan didapat
saat pendinginan pada temparatur air masuk Tci
26 oC, dan temparatur air keluar Tco 55 oC serta
saat temparatur fluida amoniak masuk Thi 77 oC,
dan temparatur amoniak keluar Tho 35 oC.
Dengan effisiensi sistem pemindah panas
sebasar 50.16 %.
Didapatkan pressure drop yang terjadi antara
perhitungan 5.72 kpa dengan actual dalam
simulasi 2.25 kpa, tidak terlalu segnifikan atau
tidak jauh beda, hal ini menandakan kesesuaian
antara simulasi dengan perhitungan, sedangkan
overdesign terjadi sekitar 17.79%.
Teks Lengkap:
PDF 19-22DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jieom.v1i1.1314
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed By
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.