Pengaruh Manuver Jaringan Distribusi 20 Kv Terhadap Indeks Keandalan Penyulang BT07 Batulicin
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Sari
Keandalan suatu sistem tenaga listrik berkaitan dengan kualitas, kontinuitas penyaluran dayanya. Penyaluran daya listrik ditandai dengan pasokan daya yang terus menerus atau meminimalisir pemadaman. Salah satu yang berpengaruh di dalam kontinyuitas penyaluran daya listrik adalah pemilihan jenis konfigurasi jaringan. Konfigurasi Radial yang sederhana diangap tidak dapat memenuhi keandalan suatu sistem distribusi oleh karena itu dibuat bentuk variasinya berupa Konfigurasi Loop (SPLN No.59 Tahun 1985). Konfigurasi Loop merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan di pasang sebuah saklar (switch) berupa Motorized atau LBS.
Manuver jaringan kegiatan rekayasa jaringan terhadap operasi normal dari akibat gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal. Di dalam melakukan manuver jaringan perlu diperhatikan kapasitas peralatan jaringan berkaitan dengan beban maksimal yang dapat dipikul, seperti PMT dan Recloser. Untuk melakukan manuver direkomendasikan memilih penyulang dengan rugi saluran paling kecil sehingga daerah padam dapat diminimalisir namun kualitas listrik tetap dapat dipertahankan. Bagi penyulang BTL07 terdapat alternatif berbeda untuk setiap kondisi section yang padam. Jika section yang berada pada zona 1 atau daerah sepanjang PMT hingga Recloser pertama padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang BTL01 dan BTL05. Sedangkan jika zona 2 padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang PLJ01 dan PLJ02. Sehingga diperlukan proses backup penyulang BTL07 terhadap penyulang lain dan pengaruh manuver penyulang BTL07 pada perkembangan jaringan distribusi 20 kV dan keandalan jaringan distribusi terhadap gangguan yang dihitung dari Indeks saidi saifi, losses maupun ENS (Energy Not Served).
Sistem loop sebagai uji coba yang mempertemukan beberapa penyulang melalui titik key point Motorized maupun Recloser dengan penyulang BTL07 saat dilakukan simulasi dapat menanggung pelimpahan beban yang diberikan oleh penyulang BTL07 yang mencapai hingga 8.6 MW meyebabkan kenaikan jarak penyuplaian dari 41.6 kms menjadi 66.7 Kms dengan drop tegangan yang terjadi maksimal penurunan 1 KV dengan tegangan supplai dari GI Batulicin telah dinaikan menjadi 21 KV, hal ini dilakukan untuk menjaga standar kestabilan tegangan ujung.
Kata Kunci: Konfiurasi Jaringan, Indeks Keandalan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alfianto, (2015). Evaluasi Penggunaan Pemutus Tenaga (PMT) Pada Gardu Induk Sungai Juaro Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.
Afianto, (2019). Rancang Bangun Simulator Manuver Beban Ratio 4 Keypoint Berbasis Arduino Mega 2560 Dengan Tampilan Human Machine Interdace (HMI) Pada Jaringan Tegangan Menengah 20KV. Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Semarang.
Gunawan, M., S. (2013). Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 KV di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jurnal Dimensi Teknik Elektro Vol. 1, No. 1, 37-42.
Jamaah. (2013). Analisa Beban Section Untuk Menentukan Alternatif Manuver Jaringan Distribusi 20 KV Penyulang BRG-3 PT PLN (Persero) Untul Layanan Salatiga. JTET ISSN: 2252-4908 Vol. 2 No. 3.
Hay, S., Wijaya, R., Mustamin. (2018). Analisa Daya Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Menggunakan ETAP 12.6. Seminar Nasional. Teknologi Terapan Berbasis Kearifan Lokal. ISSBN: 978-602-71928-1-2. Universitas Halu Oleo. Sulawesi Tenggara.
Kadir. (2006). Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik. Jakarta: UI Press. Hal 5
Penangsang, O., Hernandi, I. G. N. S., & Wicaksono, P. H. (2012). Analisa Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelitrikan Transien dan Metode Section Technnique. Jurnal Teknik ITS Vol. 1. No 1. ISSN: 2301-9271.
P Indra, G. T., Arjana, I. G. D., & Wigun, I. G. N. (2019). Analisa Rekonfigurasi Jaringan Distribusi 20 kV Pada Penyulang Berawa Untuk Menurunkan Losses dan Drop Tegangan Penyaluran Tenaga Listrik. Jurnal Spektrum Vol 6. No 2.
PT PLN (Persero). (2010). Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Hal 20. Jakarta Selatan.
Rokhmawati, R, I., Ramdani, F., Hawi, F., H. (2018). Evaluasi Tampilan ANtarmuka QGIS Dan ArcGIS Menggunakan Pendekatan User-Centered Desigh (UCD): Studi Kasus Fungsi Geoprocessing Tools. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol.2, No.9. Universitas Brawijaya.
Sari, P., S. (2019). Pengembangan Trainer-Kit Transmision Line Model TM 199 Sebagai Medi Pembelajaran Pada Mata Kuliah Transmisi Dan Distribusi Tenaga Listrik. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Banjarbaru. (2017). Laporan Pengukuran Beban dan Tegangan Penyulang. Retrieved from http://103.78.140.243/apdkalselteng/opdistbeban/beban_penyulang_2017 /index.html
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Banjarbaru. (2018). Laporan Pengukuran Beban dan Tegangan Penyulang. Retrieved from http://103.78.140.243/apdkalselteng/opdistbeban/beban_penyulang_2018 /index.html
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Banjarbaru. (2019). Laporan Pengukuran Beban dan Tegangan Penyulang. Retrieved from http://103.78.140.243/apdkalselteng/opdistbeban/beban_penyulang_2019 /index.html
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Banjarbaru. (2020). Laporan Pengukuran Beban dan Tegangan Penyulang. Retrieved from http://103.78.140.243/apdkalselteng/opdistbeban/beban_penyulang_2020 /index.html
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/eeict.v3i2.4275
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) disebar luaskan oleh : Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.