Analisa Sistem Distribusi 20 KV Pada Sistem Grid PLTD Bakau – Gi Kerang

ilham febry sudi pratama(1*), moethia faridha(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Sari


Sistem yang digunakan PLTD Bakau yaitu sistem isolated yang masih menggunakan mesin diesel untuk mencukupi kebutuhan listrik di daerah Bakau. Namun dikarenakan semakin tahun semakin mahal Biaya Pokok Produksi (BPP) maka PT PLN (Persero) mulai memikirkan penghematan BPP dengan cara membangun Jaringan SUTM baru untuk di Interkoneksikan dengan GI terdekat dalam hal ini GI yang terdekat dari PLTD Bakau adalah GI Kerang, sehingga dilakukan pembangunan Jaringan SUTM baru untuk interkoneksi dengan GI Kerang. Pada saat pembangunan SUTM baru tersebut, perlu diperhatikan Losses daya dan tegangan ujung dihasilkan jika sudah interkoneksi dengan GI Kerang. Rugi – rugi daya atau Losses adalah energi yang terbuang selama perjalanan dari sumber menuju ke pelanggan. Semakin rendah nilai losses suatu jaringan maka jaringan tersebut dinyatakan handal dan bisa menyuplai pelanggan tanpa ada keluhan redup di pelanggan. Sehingga PLN selalu memperhatikan tegangan ujung yang ada sekarang, dan juga menjalankan program untuk menonaktifkan mesin diesel. Sehingga diharapkan suplai GI tersebut membuat tegangan menjadi lebih baik ketimbang suplai dari mesin diesel.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem distribusi 20 kv pada sistem grid PLTD Bakau – GI Kerang analisa sistem distribusi 20 Kv dengan simulasi ETAP 12.6. Metode penelitian ini adalah metode untuk menganalisa losses yang dihasilkan.Dengan cara Analisis Simulasi ETAP 12.6 dan Analisis Ekonomi untuk Grid PLTD Bakau – GI Kerang ada beberapa hasil yang didapat yaitu untuk analisis dengan  ETAP 12.6 mendapatkan hasil losses tegangan menurun jika disupply dengan GI dan losses daya meningkat. Dan hasil losses daya mengalami peningkatan sebesar 157,4 Kw dikarenakan beban Grogot dan Panjang jaringan grogot namun untuk losses tegangan mengalami penurunan sebesar 272,7  jika di supply dengan GI. Dari Analisis Ekonomi, mengalami keuntungan jika interkoneksi dengan Sistem Kaltim karena sudah tidak memakai mesin diesel lagi

 

Kata Kunci : Interkoneksi, Losses, ETAP 12.6


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anton Firmansyah. 2014. Modul Pelatihan ETAP. Palembang : Politeknik Negeri Surabaya

Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi. 1987. Spesifikasi untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Jakarta Selatan : PT PLN (Persero)

Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi. 1995. Tegangan – Tegangan Standar. Jakarta Selatan : PT PLN (Persero)

Kurniawan, Arif. 2016. “Analisa Jatuh Tegangan Dan Penanganan Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Rayon Palur Pt. Pln (Persero) Menggunakan Etap 12.6”. Surakarta : Universitar Muhammadiyah Surakarta

Noor, Fachry Azharuddin. 2017. “Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket”. Jurnal Teknik Elektro Vol. 9 No. 2. Semarang : Universitas Negeri Semarang

Wibowo, Ratna dkk. 2010. Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta Selatan : PT PLN (Persero)




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/eeict.v3i2.4273

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) disebar luaskan oleh : Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.