IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN TWO-TIER DIAGNOSTIC INSTRUMENT DI SMA SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN

Sarlin Melinda Mapada(1*), Raden Roro Ariessanty Alicia Kusuma Wardhani(2), Yasmine Khairunnisa(3)

(1) Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin
(2) Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin
(3) Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
(*) Corresponding Author

Sari


Kimia merupakan bidang kajian yang konsep-konsepnya banyak bersifat abstrak sehingga banyak menimbulkan miskonsepsi salah satunya materi larutan penyangga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa, (2) mengetahui persentase siswa yang mengalami miskonsepsi, (3) mengetahui penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada materi larutan penyangga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI di SMA Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam memahami materi larutan penyangga (2) miskonsepsi siswa yang terjadi dalam memahami materi larutan penyangga adalah miskonsepsi tipe-1 dan miskonsepsi tipe-2 dengan persentase pada tiap indikator adalah: (a) miskonsepsi tipe-1 sebesar 45,71% dan tidak terdapat miskonsepsi tipe-2 pada indikator menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga (b) miskonsepsi tipe-1 sebesar 37,00% dan tidak terdapat miskonsepsi tipe-2 pada indikator menghitung pH dan poH larutan penyangga (c) miskonsepsi tipe-1 sebesar 46,67% dan tidak terdapat miskonsepsi tipe-2 pada indikator pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran, (d) miskonsepsi tipe-1 sebesar 18,33% dan tidak terdapat miskonsepsi tipe-2 pada indikator menjelaskan fungsi larutan penyangga.


Kata Kunci


Miskonsepsi; Two-Tier Diagnostic Instrument; Larutan Penyangga

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali. M. K., Prayitno., Yahmin. 2013. Mengali Pemahaman Siswa SMA pada Konsep Larutan Penyangga menggunakan Instrumen Diagnostik Two- Tier. Universitas Negeri Malang.

Astati., Suharto. B & Iriani. R. 2018. Mengurangi Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga melalui Model Guided Inquiry Learning (GIL) di kelas XI IPA 2 SMA PGRI 6 Banjarmasin. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat. JCAE, Journal o f Chemistry and Education, Vol.2, No.2,1-9.

Batari T. 2017. Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Koneksi Matematis Mata Pelajaran Matematika di SMPN 17 Makassar. (Skripsi, Sarjana UIN Alaudin Makassar). http://repositori.uin- alauddin.ac.id

Chozim. A., Qurbaniah. M., & Hairida. 2018. Analisis Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga Siswa Kelas XI IPA MA Swasta Darul Ulum Kubu Raya. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP. Universitas Muhammadiyah Pontianak. Ar-Razi Jurnal Ilmiah. Vol. 6 No. 2. ISSN. 2503-4448.

Dedah. S., Jubaedah. D. S., Kaniawati I., Suyana, I & Samsudin, A. E. S. 2017. Pengembangan Tes Diagnostik Berformat Four-Tier Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Topik Usaha Dan Energi. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), VI, RND35-40.

Fakhruddin., Azizahwati., Rahmi, Y. 2012. Analisis Penyebab Miskonsepsi Siswa pada Pelajaran Fisika di kelas XII SMA/MA Kota Duri. Jurnal Pendidikan Matematika, 3:1.

Hasanah., A. 2020. Pengembangan Instrument Miskonsepsi Berbasis Google Form Pada Materi Usaha Dan Energi Menggunakan Four Tier Test. Skripsi. Lampung: UIN Raden Intan

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ibrahim, M. 2012. Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya. Unesa University Press, Jakarta.

Intan. M. A. 2020. Identifikasi miskonsepsi terhadp konsep larutan penyangga dengan menggunakan instrument test diagnostic four-tier multiple choice. Skripsi Sarjana. Program Studi Pendidikan Kimia. Jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Isnaina., Mastiani., & Sartika. R. P. 2015. Pemahaman Konsep Materi Laarutan Penyangga Menggunakan Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument Di SMA. Program Studi Pendidikan Kimia. FKIP. UNTAN Pontianak.

Jannah, M., & Ningsih, P. 2016. Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA 66 Negeri 1 Banawa Tengah Pada Pembelajaran Larutan Penyangga Dengan CRI (Certainty Of Response Index). Jurnal Akademika Kimia, 5(2), 85–90.

Kean. E. & Middlecamp, C. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Gramedia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Modul Kimia Kelas XI KD 3.12. 2020. Larutan Penyangga Kimia Kelas XI. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Direktorat Sekolah Menengah Atas. 2020.

Kusumaningrum, N. K. N., Redhana, I. W., & Kartowarsono, N. 2018. The Model of Conceptual Change in Learning Chemistry. E-Journal of Physics: Conf, Series, 3(1022).

Marsita. R. A., Priatmoko. S, & Kusuma, E. 2010. Analisis kesulitan belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pemalang dalam memahami materi larutan penyangga menggunakan two-tier diagnostic multiple choice diagnostic instrument. Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.4, No.1,hal 512- 520.

Mentari, L., Suardana, I, N., Subagia, I, W., (2014). Analisis Miskonsepsi Siswa pada Pembelajaran Kimia Untuk Materi Larutan Penyangga. E-Journal Kimia Visvitalis. Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Pendidikan Kimia. Volume 2 Nomor 1 Tahun 2014. Menteri Pendidikan. 2020. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

Mondal, B. C. & Chakraborty, A. 2013. Misconceptions in Chemistry: Its identification and remedial measure. LAMBERT Academic Publishing, Saarbrȕcken.

Nakhleh, M.B. 1992. Why Some Students Don’t Learn Chemistry. Journal of Chemical Education. 69 (3):191-196.

Noviati. A.S.T., & SMA Negeri 5 Palembang. 2020. Modul Pembelajaran SMA KIMIA kelas XI KD 3.12. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas.

Nurhidayatullah. N., Prodjosantoso. A. K. 2018. Miskonsepsi larutan Penyangga. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4 (1). 41-51. Universitas Negeri Yogyakarta. Indonesia.

Nurhujaimah. R., Kartika. Irma, R., & Nurjaydi. M. 2016. Analisis miskonsepsi siswa kelas XI SMA pada materi larutan penyangga menggunakan instrument tes three tier multiple choice. Jurnal Penelitian Pendidikan. ISSN 0126-4109. Vol. 19 No.1. Hal 15-28. Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA. Universitas Negeri Jakarta. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paedagogia

Rahman, F. 2012. Miskonsepsi Bilangan Kuantum dan Konfigurasi Elektronik pada Peserta Didik SMA Kelas XI Ilmu Alam Kota Banjarmasin. Tesis Magister. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Salirawati, D. 2010. Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia pada Peserta Didik SMA. Disertasi Doktor. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Santyasa, I. W. 2017. Pembelajaran Inovatif. Singapura: Undiksha Press.

Stephanie., M., M, Fitriyani., D, Paristiowati., M, Moersila, Yusmaniar, & Rahmawati.,Y (2019). Analisis Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga Menggunakan Two-Tier Diagnostic Test. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.092.01

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mix Methods): Bandung: Alfabeta.

Suparno, P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Grasindo, Jakarta.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.

Suwarto. 2012. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Pustaka Pelajar,Yogyakarta.

Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

Talanquer, V. 2011. Macro, Submicro, and Simbolic: The Many Faces of The Chemistry: Triplet”. International Journal od Science Education, 33 (2): 179-195.

Treagust, D.F and F. Haslam. 1986. Evaluating Secondary Students’ Misconception of Photosynthesis and Respiration in Plants Using a Two-Tier Diagnostic Instrument. National Association for Research in Science Teaching, San Francisco. Hlm: 1-23.

Treagust, D. F. 1988. The Development and Use of Diagnostic Instruments to Evaluate Students’ Misconceptions in Science.International. Journal of Science Education. 10 (2) : 159-169.

Treagust, D. F. 2006. Diagnostic Assessment in Science as a Means to Improving Teaching, Laerning and Retention. UniServe Science Assessment Symposium Proceedings, Australia.Hlm: 1-9.

Tȕysȕz, C. 2009. Development of Two-Tier Diagnostic Instrument and Assess Students’ Understanding in Chemistry. Scientific Research and Essay. 4 (6): 626-631.

Winandari. D. A., Sumanti W. H & Basuki. J. 2020. Model instrumen test diagnostic two-tire choice untuk analisis miskonsepsi materi larutan penyangga. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1. Hal 2536- 2546.

Windhiyana. E. (2020). Dampak Covid-19 terhadap kegiatan pembelajaran online di perguruan tinggi kristen di Indonesia. Perspektif Ilmu Pendidikan, 34 (1), 1–8. https://doi.org/10.21009/pip.341.1.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/dl.v5i1.7520

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by:

      

   

Supported by:

               

 

        

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari