OPTIMASI REDUKTAN PADA PENETAPAN KADAR MERKURI (Hg) PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL SECARA ONLINE
(1) Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat
(2) Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat
(3) Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat
(4) Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat
(*) Corresponding Author
Sari
Logam merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat yang sangat beracun. Pemakaian krim pemutih wajah yang mengandung merkuri akan menjadikan kulit di wajah putih mulus dan setelah penggunaan jangka waktu tertentu kulit akan menjadi rusak dan muncul bercak biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya kanker. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menentukan kadar merkuri dari enam sampel krim pemutih wajah yang dijual secara online dan tidak teregistrasi di BPOM. Pada penelitian ini, dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan pereaksi KI. Metode destruksi yang digunakan yaitu destruksi basah dengan menggunakan asam kuat yaitu HCl pekat dan HNO 3 pekat. Kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 253,65 nm dan dilakukan optimasi reduktan dengan menggunakan dua reduktan yang berbeda yaitu NaBH 4 dan SnCl 2 . Kadar logam merkuri (Hg) yang terkandung dalam enam sampel krim pemutih wajah yang diteliti sampel A 0,00007%; B 0,74%; sampel C 0,0013%; D 0,00007%; sampel E 0,64%; dan F sebesar 0,85%. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 18 Tahun 2015, penggunaan merkuri pada kosmetik dilarang untuk kulit,kecuali untuk sediaan tata rias mata.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arikalang, TG, S Sudewi, and JA Rorong. 2018. “Optimasi dan Validasi Metode Analisis dalam Penentuan Kandungan Total Fenolik Pada Ekstrak Daun Gedi hijau (Abelmoschus Manihot l.) yang diukur dengan Spektrofotometer UV-VIS.” PHARMACON 7(3).
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2015. “Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.” Farmakovigilans 53: 115.
Fithriani Armin, Zulharmita, Dinda Rama Firda. 2013. “Identifikasi Dan Penetapan Kadar Merkuri (Hg) Dalam Krim Pemutih Kosmetika Herbal Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).” Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi 18(1).
Gandjar, I. G. 2012. “Kimia Farmasi Analisis.” In Yogyakarta : Pustaka Pelajar,.
Harmita, Harmita. 2004. “Petunjuk Pelaksanaan Validasi metode dan cara perhitungannya.” Majalah Ilmu Kefarmasian 1(3).
Lin, Jen Wen, Hsiu Me Chiang, Yi Chun Lin, and Kuo Ching Wen. 2008. “Natural Products with Skin - Whitening Effects.” Journal of Food and Drug Analysis 16(2).
Nur Hayati. 2013. “Analisis Merkuri Dalam Sediaan Krim ‘A’ Dan ‘B’ (Tidak Terdaftar) Yang Dibeli Melalui Internet (Secara Online).” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 2(2).
Perkin-Elmer. 2011. “Recommended Analytical Conditions and General Information for Flow Injection Mercury / Hydride Analyses Using the PerkinElmer FIAS-100/400.” Technical Note.
Rohaya, Upik, Nurlina Ibrahim, and Jamaluddin Jamaluddin. 2017. “Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Tidak Terdaftar Yang Beredar Di Pasar Inpres Kota Palu.” Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) 3(1).
Tranggono, Retno Iswari, and Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan.
Walanggitan, VM. 2018. “Analisis merkuri (hg) pada krim pemutih wajah yang beredar di kota manado.” PHARMACON 7(3).
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/dl.v5i1.6286
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by:
Supported by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari