PENETAPAN KADAR PRODUK MAKANAN ASAM CUKA (CH3COOH) YANG BEREDAR DIPASARAN

Moh Rasyid Kuna(1*)

(1) institut kesehatan dan teknologi graha medika
(*) Corresponding Author

Sari


Asam cuka atau lebih dikenal sebagai asam cuka (CH3COOH) adalah suatu senyawa berbentuk cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki rasa asam yang tajam dan larut didalam air, alkohol, gliserol, eter. Mengkonsumsi asam cuka dengan jumlah yang banyak dalam waktu jangka panjang dan dalam kadar atau konsentrasi yang tinggi akan dapat menyebabkan penyakit Hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah), Hyperreninemia (adanya konsentrasi renin yang sangat tinggi dalam darah), Osteoporosis (penurunan kepadatan tulang). Metode penelitian dengan mempreparasi larutan natrium hidroksida dan asam oksalat, kemudian menstandarisasi bahan natrium hidroksida dengan asam oksalat setelah itu penentuan kadar asam dalam asam cuka perdagangan. Hasil perhitungan penentukan kadar asam cuka yang beredar dipasaran menunjukan kadarnya lebih tinggi yaitu 5,9% hal ini tidak sesuai dengan yang tertulis pada laber produknya yaitu 5,4%

Kata Kunci


Asam Cuka, Konsentrasi, Alkalimetri

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ardinal. (2018). Titrasi Alkalimetri. Universitas Brawijaya. Malang. Jawa Timur

Badan POM RI. (2015). Bahan Berbahaya Pada Pangan. Jakarta: Direktorat Pengawasan Produk Dan Bahan Berbahaya.

Badan POM RI (2019). Bahan Berbahaya Pada Pangan. Jakarta: Direktorat Pengawasan Produk Dan Bahan Berbahaya.

Bagasyanirawan’s. (2012). Pembuatan Asam Asetat. Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin, Makassar.

Brenes, C.H., Insfran, D. D. P. dan Talcott, S.T. (2005). Stability Of Copigmented Anthocyanins and Ascorbic Acid in A Grape Juice Model System. Journal Of Agricultural and Food Chemistry 53(1): 49-56.

Cahyani Fs., (2018). Penetapan Konsentrasi Asam Cuka Yang Diperdagangakan, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan

Erniati., (2017). Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap Pedagang Bakso Dan Penggunaan Boraks Pada Bakso Di Sdn Lemahputro Iii Sidoarjo Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Hoppenbrouwers, P. M. M. dan Driessens, F.C.M. (1988). The Effect of Lactic and Acetic Acid on The Formation of Artificial Caries Lesions. Juornal of Dental Research 67(12): 1466- 1467.

Lanovia C., (2015). Penentuan Kadar Asam Asetat Dalm Cuka Makanan (Titrasi Asam Basa), Universitas Surya, Jakarta

Nasution,A. M. (1989). Mempelajari Beberapa Cara Fermentasi Dalam Pembuatan Vinegar Nira Aren. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Paratmanitya, Yhona, And Veriani Aprilia. (2016). Kandungan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bantul." Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics).49-55.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun (2012). Tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta: Sekretariat Negara.

World Health Organization (WHO). 2014. Konsumsi Bahan Kimia Dalam Pangan




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/dl.v6i2.10640

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by:

      

   

Supported by:

               

 

        

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari