HUSTLE CULTURE: MENCERMATI TREN PERILAKU YANG MENDORONG KESUKSESAN TANPA HENTI

Diksi Metris(1*)

(1) Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga
(*) Corresponding Author

Sari


Hustle culture adalah budaya bekerja terlalu keras dan mendorong diri Anda ke batas Anda untuk mencapai tujuan kapitalis kekayaan, kemakmuran, dan kesuksesan secepat mungkin. Fenomena ini mulai berkembang, terutama untuk generasi milenial dan gen Z, karena mereka memprioritaskan produktivitas, pekerjaan, dan pendapatan atas kesehatan mental, hubungan dengan orang lain, dan kebahagiaan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu manfaat dan cara untuk menghindari budaya hustle. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa selalu produktif dan aktif dalam menyadari pencapaian tertentu bukanlah hal yang buruk; pada kenyataannya, sangat direkomendasikan bagi Anda yang benar-benar ingin mencapai kesuksesan dalam hidup. Namun, juga perlu untuk menghindari budaya hustle, yang sebenarnya akan memiliki dampak negatif, baik secara mental maupun fisik. Budaya sibuk adalah salah satu di mana seseorang bekerja terlalu keras dan memaksa dirinya untuk bekerja terus-menerus tanpa berhenti atau memikirkan kesehatan dirinya sendiri. 


Kata Kunci


hustle culture, millenial generation, culture

Teks Lengkap:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.31602/al-kalam.v11i1.12053

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



Al Kalam : Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen by https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/alkalam/index adalah ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.