MODEL TINJU MINI DI SEKOLAH DASAR

Hegen Dadang Prayoga(1*), Endang Pratiwi(2)

(1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Kalimantan
(2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Kalimantan
(*) Corresponding Author

Sari


Pembinaan olahraga akan lebih baik apabila dimulai sejak usia dini khususnya
sejak menginjak sekolah dasar. Oleh karena itu pembinaan olahraga tinju harus dimulai
sejak usia dini. Namun, dalam pelaksanaannya tinju mengalami suatu hambatan
dikarenakan tinju merupakan olahraga keras. Perlu adanya metode alternatif untuk
memecahkan masalah agar olahraga tinju dapat diterima di sekolah dasar. Berdasarkan
hasil penelitian disimpulkan tinju mini dapat diterima oleh siswa dan orang tua dan
olahraga tinju mini dapat dipertadingkan pada anak usia dini 10-12 tahun kategori mini
yunior, jika dilihat dari segi pendidikan kelas 4-6 SD. Maka dari itu, bila ada kejuaaran
tinju amatir pada kategori mini yunior (10-12) tahun, hendaknya kejuaraan tersebut
mengadaptasi model tinju mini agar anak-anak terhindar dari cedera. Dengan demikian
tinju mini dapat dimasalkan dimasyarakat karena tidak berbahaya dan hambatan
pemasalan serta pembinaan tinju usia dini dapat berprestasi.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arias,J.L.Francisco,M.A.Jose,I.A. (2011) “Review Of modification in sport”. Journal of

sport science and medicine.pp.1-8.

Australia Sport Commission. Characteristics of the Sport 2014 dari

http://www.ausport.gov.au/ais/nutrition/factsheets/sports/boxing> diunduh pada

tanggal 25 Oktober

Australia Sport Commission.2008. coaching children.Australia Government.

Basarah, S. 1989. Olahraga Tinju Di Indonesia Peran. Teknik, Sejarah, Dan

Perkembangannya. Jakarta: CV. Gunung Mulia.

Brenner.(2011). “International Journal of the American Academy of Pediatric”.Boxing

participation by children and adolescent. DOI:10.1542/peds.2011-1165.

Canadian Pedeatric Society.2012. Boxing Participation by children and adolescents.

Harlock, E. B.2005. Perkembangan anak, jilid 1, terjemahan Tjandra meitasari dan

Zarkazih Mushlican (edisi VI). Jakarta: Erlangga.

Hegen,D.P. 2015. Modul Tinju mini di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Surabaya.

Jako,P.(2002). “Safety measures in amateur boxing”. British journal of sport medicine.

:394-395 doi:10.1136/bjsm.36.6.394.

Narendra, M. 2000., Seni Olahraga Tinju. Jakarta: PB. Pertina.

Oliver,I. 2005. Boxing Fitness. London: Snowbooks,Ltd.

Oudshoorn, J. 1988. Tinju Latihan teknik dan Taktik. Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra.

Rashid, A. 2002. Buku Pedoman Olahraga Tinju dengan Metode Ilmiah. Pakistan:

Sherton Square, University Road Karachi-32.

Sugiyono.2009. “Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Wijono. 2004. Pengembangan Model Modifikasi Seni Bertinju Untuk Usia Dini

Menurut Karekteristik Anak-anak Sekolah Dasar dalam Mensukseskan Program

Golden Age. (tesis tidak dipublikasikan). Universitas Negeri Surabaya.

Wijono.2011. “Pengembangan model tinju mini”.(Desertasi tidak dipublikasikan).

Universitas Negeri Surabaya.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppkmdu.v0i1.8507

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.