TATALAKSANA PENETASAN PADA PETERNAKAN ITIK ALABIO YANG MENGGUNAKAN MESIN TETAS TENAGA SURYA DI KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR

Achmad Jaelani(1*), Neni Widaningsih(2)

(1) Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kalimantan
(2) Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kalimantan
(*) Corresponding Author

Sari


Pembibitan itik Alabio tidak terlepas dari kegiatan penetasan, namun
produktivitas dalam menghasilkan Day Old Duck (anak itik umur sehari) pada
kegiatan penetasan masih rendah. Hal ini disebabkan beberapa permasalahan
dalam penetasan yakni sering matinya listrik PLN sehingga suhu dan kelembaban
mesin tetas tidak konstan selama penetasan. Hal ini akan mempengaruhi
perkembangan embrio itik. Disamping itu pembalikan dan pemberian kelembaban
yang tinggi masih dilakukan secara manual sehingga telur sering dikeluarkan dari
mesin tetas. Pembalikan telur sangat penting untuk mencegah embio menempel
pada kerabang. Kalimantan Selatan adalah wilayah tropis dengan sinar matahari
sepanjang tahun. Hal ini dapat disimpan untuk dimanfaatkan menjadi sumber
energi melalui konversi energi tenaga surya menjadi pemanas mesin tetas. Selain
dari itu penggunaan tenaga surya menjadi pengganti listrik PLN dan dapat
bertahan hingga 15 tahun tanpa harus mengeluarkan biaya abodemen dan
penggunaan listrik. Teknologi konversi tenaga surya dapat mengatasi keterbatasan
pemanas dalam mesin penetas di Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar,
disamping adanya modifikasi pembalikan telur dan sprayer otomatis. Dengan hal
ini diharapkan produktivitas penetasan dalam menghasilkan DOD akan semakin
tinggi. Namun kendala lain muncul apabila produktivitas DOD tinggi tanpa
diimbangi dengan upaya pemasaran. Untuk itu mitra kelompok usaha peternakan
itik Alabio dipersiapkan menjadi mitra dalam memasarkan Day Old Duck (DOD)
yang sebelumnya hanya memasarkan telur itik konsumsi. Pengukuran
keberhasilan kegiatan ini adalah dengan melihat beroperasinya mesin tetas tenaga
surya selama 28 hari masa penetasan tanpa adanya pemadaman, serta persentase
telur yang menetas, jumlah DOD yang menetas dalam kondisi sehat, analisis
usaha penetasan yang lebih efisien serta jumlah DOD yang bisa dipasarkan.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Brahmantyo, B dan L. Prasetyo. 2002. Pengaruh bangsa itik Alabio dan Mojosari

terhadap performan reproduksi. Proc. Lokakarya Unggas Air. Bogor, 6−7

Agustus 2001. hlm. 73−78.

Dinas Peternakan Kalimantan Selatan. 2004. Buku Saku Peternakan. Dinas

Peternakan Kalimantan Selatan. Banjarbaru.

Ditjenak. 1998. Kumpulan Standar Nasional Indonesia Sub Sektor peternakan

Jilid I. Jakarta.

Istiana, Suryana dan Tarmuji. 1991. Sanitasi pada beberapa tempat penetasan itik

dan lingkungannya di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Penyakit Hewan 23(42): 16-18.

Juarini, E. dan Sumanto. 2000. Model usaha itik lokal di D.I. Yogyakarta untuk

menunjang pendapatan peternak. Proc. Seminar Nasional Peternakan dan

veteriner. Puslitbangnak Bogor.

Lasmini, A.R. dan R. Abdelsamie dan N.M. Parwati.1992. Pengaruh cara

penetasan terhadap daya tetas telur itik Tegal dan Alabio. Pros.Pengolahan

dan Komunikasi Hasil-hasil Penelitian. Unggas dan Aneka Ternak. Bogor,

-22 Pebruari 1992. pp. 31-34.

Nawhan A, 1991. Usaha Peternakan Itik Alabio di Kalimantan Selatan. Pidato

Ilmiah. Universitas Islam Kalimantan. Fakultas Pertanian, Jurusan

Peternakan. Banjarbaru.

Rohaeni, E.S. Istiana dan Tarmuji. 1994. Penetasan itik Alabio di Kalimantan

Selatan ditinjau dari aspek manajemen dan kesehatan anak itik yang

dihasilkan. Penyakit Hewan XXVI(47), Semester I. Tahun 1994 pp. 63-68.

Rohaeni, E.S., A.R. Setioko, Istiana dan Darmawan. 2000. Pengembagan Usaha

Peternakan Itik Alabio di Kalimantan Selatan Melalui Seleksi. Laporan

Akhir. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian

Banjarbaru.

Stadelmen, W.J. and P.J. Cotteril. 1977. Eggs Science and Tecnologi. 2 nd ed.

The Avi Publishing Company Inc. West Port, Connecticut.

Wasito dan E.s. Rohaeni. 1994. Beternak Itik Alabio. Kanisius. Yogyakarya.

Yuwanta, T. 1983. Beberapa Metoda Praktis Penetasan Telur. Fakultas

Peternakan, UGM




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppkmdu.v0i1.8438

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.