UPAYA MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENGURANGI RESIKO MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK BERBAHAN CLAY UNTUK INDUSTRI ACTION FIGURE DI BANJARMASIN

Rina Rina(1*), Apriya Santi(2), Berta Lestari(3), Firdaus Firdaus(4)

(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(*) Corresponding Author

Sari


Jenis usaha Action Figure merupakan jenis usaha yang baru di Banjarmasin, dimana jenis usaha ini menjual produk-produk seperti super hero, karakter di komik, artis dan lain-lain sebagai bahan pajangan dilemari hias, meja dan lain-lain. Usaha yang dimiliki oleh Bapak M. Adely ini memperkerjakan 4 orang pekerja yang dibayar berdasarkan per produk yang dihasilkan oleh mereka (part time). Dengan pendampingan 2 kelompok tersebut secara keseluruhan adalah berjenis kelamin laki-laki. Adapun manfaat dan kemajuan yang dirasakan oleh kelompok binaan serta hasil evaluasi menunjukkan bahwa : 1) Seluruh peserta binaan atau 100% dari mereka menyatakan bahwa pendampingan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan guna meningkatkan produktivitas sehingga mereka termotivasi untuk mengembangkan hal-hal yang baru seperti pengembangan produk baru, desain, teknologi dan bahan baku yang ramah lingkungan dan mudah didapat. 2) Sebanyak 2 peserta atau 60% dari peserta mulai turut serta dalam pemasaran online melalui Whats App (WA)dan instagram. Sementara ini mereka hanya mengandalkan pemasaran yang dilakukan oleh pemilik / owner. 3) Seluruh peserta pendampingan sebanyak 5 orang (termasuk pemilik) atau 100% mereka memperbaiki sistem produksi mereka dengan cara pemberian merk pada bagian bawah produk, sementara ini produk yang mereka hasilkan tidak mencantumkan merek. 4) Seluruh peserta pendampingan sebanyak 5 orang (termasuk owner) atau 100% melakukan diversifikasi produk dengan mulai memproduksi desain baru seperti diorama, piala ukir, jenis Action Figure yang baru yang belum di produksi oleh Side Show dan Hot Toys dengan variasi harga yang miring dengan berbahan dasar clay yang mudah didapat, dibentuk dan ramah lingkungan. 5) Dari hasil sharing 5 orang atau 100% mengemukakan kendala yang mereka rasakan adalah dari segi permodalan yang ralatif minim sehingga mereka masih menggunakan peralatan yang masih sederhana dan manual (tidak menggunakan desain printer 3D). 6) Sebanyak 5 orang atau 100% mereka mangubah sistem pengemasan mereka menjadi lebih aman yaitu dengan menggunakan kotak busa yang tebal dan buble wrap, sehingga sistem pengemasan mereka lebih aman dan tidak menyebabkan konsumen komplain dengan produk mereka (meminimalisir barang datang patah) kalau dahulu mereka hanya menggunakan kotak saja dengan kardus bekas. 7) Sebanyak 5 orang atau 100% mereka sudah bekerjasama dengan pihak lain agar promosi produk mereka dikenal oleh masyarakat secara luas (sudah membuka stand di Toys Fair di Jakarta dan mengikuti event-event yang ada di Banjarmasin). Dimana dari segi penilaian / evaluasi akhir menunjukkan kemajuan yang sangat baik dilihat dari proses produksi, promosi dan peningkatan volume penjualan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implikasi dan Kontrol, Alih Bahasa Hendra Teguh dan Romly Rusli Jilid I, Prehalindo Jakarta.m. Liputan 6.Com

Rambat Lupiyoadi, 2004.Manajemen Pemasaran Jasa Teori Dan Praktek, Salemba Empat, Jakarta.

Simamora Bilson, 2004. Riset Pemasaran , Falsafah, Teori dan Aplikasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,.

Suryana, Dr. M. Si. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis. Salemba Empat Jakarta.

Tjiptono Fandy, 2004. Strategi Pemasaran, Edisi ke 2, Yogyakarta www. Indonesia. Investments.com




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppkmdu.v0i0.3794

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.