ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA KELURAHAN SUNGAI ANDAI BANJARMASIN UTARA

Ari Widyarni(1*), Khairul Anam(2), Noorhidayah Noorhidayah(3)

(1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
(2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
(3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
(*) Corresponding Author

Sari




Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 17 ayat 2 yang mengatur
penyelenggaraan kesehatan anak, menyebutkan peningkatan kesehatan anak dilakukan
sejak dalam kandungan, masa bayi, masa Balita, usia prasekolah dan usia sekolah.
Prevalensi kurang gizi di Kalimantan, terutama pada Balita dinilai masih tinggi. Pada tahun
2012, tercatat sebanyak 1,51 % Balita di Kalimantan Selatan berstatus gizi buruk dan
sebanyak 10,88% Balita berstatus gizi kurang. Persentase status gizi Balita khususnya Kota
Banjarmasin pada tahun 2013/2014 tercatat sebesar 4,28 % Balita berstatus gizi buruk,
18,09% Balita berstatus gizi kurang dan 6,22 % Balita dengan gizi lebih. Jumlah Balita yang
dinyatakan gizi buruk di Kota Banjarmasin pada tahun 2015 mencapai 481 Balita, sehingga
perlu diadakan perbaikan status gizi, salah satunya yaitu dengan memperhatikan pemberian
makanan bayi atau Balita dengan tepat dan sesuai kebutuhan mereka. Jenis penelitian ini
bersifat observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel
adalah ibu yang memiliki Balita berumur 6-24 bulan dengan besar sampel sebanyak 114
responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, hasil pengumpulan data
dianalisis menggunakan statistik univariat dan bivariat dengan uji Chi Square Test
menggunakan program komputer dengan nilai signifikansi (α) 0,05. Hasil penelitian
didapatkan karakteristik berdasarkan umur sebagian besar responden berumur 30-34 tahun
sebanyak 30,7%, tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SLTP sebanyak 39,5%
dan status pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 35,1% serta umur Balita
terbanyak pada umur 13-24 bulan sebanyak 64%. Analisis univariat menunjukkan bahwa
sebagian besar tingkat pengetahuan responden cukup sebesar 50,9%, sebagian besar
tingkat konsumsi energi dalam kategori defisit yaitu sebesar 49,1%, sebagian besar tingkat
konsumsi protein dalam kategori baik sebesar 42,1% dan sebagian besar Balita dengan
status gizi baik sebesar 50,8%. Analisis bivariat menunjukkan hasil bahwa ada hubungan
antara pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI dengan status gizi Balita (p-
value = 0,003), ada hubungan antara pola pemberian makanan pendamping ASI menurut
tingkat konsumsi energi dengan status gizi Balita (p-value = 0,027) dan ada hubungan antara
pola pemberian MP-ASI menurut tingkat konsumsi protein dengan status gizi Balita (p-value
= 0,001). Diharapkan bagi pemegang kepentingan melakukan program pemberian MP-ASI
secara tepat sesuai dengan kebutuhan Balita dan untuk pengembangan pembelajaran
hendaknya kepada mahasiswa untuk meneliti faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam
penelitian ini yang berhubungan dengan status gizi Balita.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ahmad Djaeni S. 2000. Ilmu Gizi untuk

Mahasiswa dan Profesi di Indonesia

Jilid I. Jakarta: Dian Ratna.

Agus Krisno B. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi.

Malang:. UMMPRESS.

Deddy Muhtadi. 1994. Gizi untuk Bayi: ASI,

Susu Formula dan Makanan

Tambahan. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan

Sosial RI .2002. Pemantauan

Pertumbuhan Balita. Jakarta.

Dinas Kesehatan Banjarmasin, 2016. Profil

Dinas Kesehatan Banjarmasin 2015.

Banjarmasin.

Dinas Kesehatan Banjarmasin, 2017. Profil

Dinas Kesehatan Banjarmasin 2016.

Banjarmasin.

Dwi Jata. 2000. Hubungan antara Tingkat

Pengetahuan dan Praktek Ibu dalam

Pemberian Makanan Pendamping ASI

dengan Status Gizi Anak pada 4-24

Bulan di Batuan Kecamatan Sukawati

Kabupaten Bali. Semaran: UNDIP.

Farida Yayuk, dkk. 2004. Pengantar Pangan

dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Handrawan Nadesul. 2005. Makanan Sehat

untuk Bayi. Jakarta: Puspaswara.

Nyoman I Dewa Supariasa. 2002. Penilaian

Status Gizi. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI, 2014. Profil Kesehatan

Indonesia, 2013. Jakarta.

Oktia Woro KH, dkk. 2005. Petunjuk

Praktikum Gizi Kesehatan Masyarakat.

Semarang: UPT UNNES Press.

Rachman, dkk. 2003. Filsafat Ilmu.

Semarang: UPT UNNES Press.

Santoso Soegeng dan Anne Lies Ranti.

Kesehatan dan Gizi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sjahmien Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2:

Penganggulangan Gizi Buruk. Jakarta:

Papas Sinar Sinanti.

Soejtiningsih. 2005. Tumbuh Kembang

Anak. Jakarta: EGC.

Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________. 2003. Pendidikan dan

Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya.

Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya.

Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

Sopiyudin Dahlan. 2004. Statistik Untuk

Kedokteran dan Kesehatan Uji

Hipotesis dengan Manggunakan SPSS

Program 12 Jam. Jakarta: PT.Arkan.

Stanley Lemeshow, dkk. 1997. Besar

Sampel Dalam Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Sugiono. 2000. Statistik Untuk Penelitian.

Bandung: CV. Alfabeta.

Suhardjo, 2003. Pangan Gizi dan Pertanian.

Jakarta: UI Press.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Swadaya Winarno. 2002. Kimia Pangan dan

Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppdu.v0i1.8352

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.