ANALISA PERILAKU BALOK TINGGI DENGAN VARIASI PANJANG PERKUATAN GESER

Eka Purnamasari(1*)

(1) Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan
(*) Corresponding Author

Sari


Balok tinggi merupakan elemen struktural yang mempunyai rasio bentang balok dari as
ke as terhadap tinggi balok yang tidak melebihi 2,0 untuk bentang sederhana (L/H <
2,0) dan 2,5 untuk balok menerus (L/H < 2,5) (Shahidul I., 2012). Balok tinggi banyak
digunakan dalam dunia konstruksi seperti balok transfer geser, balok jembatan, dinding
pondasi, dinding geser, dll. Berdasarkan hasil penelitian Patil, (2013) dapat diketahui
bahwa keruntuhan utama balok tinggi adalah disebabkan oleh retak geser diagonal yang
terjadi pada badan balok dan semakin tinggi balok maka kekuatan lentur balok juga
akan meningkat. Permodelan komputer Software ANSYS terhadap perilaku balok tinggi
dengan variasi perkuatan geser. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui
kapasitas beban, deformasi, tegangan, dan pola retak yang terjadi pada balok tinggi
beton bertulang mutu normal. Dalam penelitian ini akan dimodelkan sebanyak delapan
benda uji balok sederhana bertulangan rangkap simetris 2D20 dan variasi tulangan geser
10-100 dengan lebar 200 mm dan tinggi 600 mm. Balok akan dibebani beban terpusat
ditengah bentang balok sampai dengan keruntuhannya. Semakin kecil panjang
perkuatan geser maka akan semakin tinggi pula tegangan yang terjadi pada balok, ini
menunjukkan bahwa sangat diperlukan sekali tulangan geser untuk mencegah terjadinya
lebih awal keruntuhan geser beton yang bersifat getas. Semakin kecil panjang perkuatan
geser maka akan semakin banyak retak yang terjadi dibagian tumpuan dan bagian serat
tekan, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh mutu beton sangat menentukan. Panjang
perkuatan geser yang lebih efektif yaitu 50 mm dimana balok dapat menahan beban
yang lebih besar.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aman Subakti, Teknologi Beton Dalam Praktek, ITS, 1994

Aman Subakti, Teknologi Beton, ITS, 1995

Fachrir Rivani, Ir, Petunjuk Praktikum Beton, Laboratorium Struktur dan Bahan,

Fakultas Teknik ULM, 1995

Kent, D. C. and Park, R., Flexural Members with Confined Concrete, Journal of the

Structural Division, ASCE, Vol. 97, ST7, July, 1971, pp. 1969 - 1990.

L. Dahmani, A. Khennane, and S. Kaci, Crack. 2010. Identification In Reinforced

Concrete Beams Using Ansys Software, Strength of Materials, Vol. 42, No. 2,

Springer Science + Business Media, Inc.,

Nawy, E.G., Tavio, and Kusuma B., . 2010. Beton Bertulang: Sebuah Pendekatan

Mendasar, Edisi Kelima, ITS Press,,

Patil, A. N. Shaikh, B. R. Niranjan. 2013. Experimental and Analytical Study on

Reinforced Concrete Deep Beam, International Journal of Modern Engineering

Research (IJMER) Vol.3, Issue.1, Jan-Feb. 2013 pp-45-52,

Park, R., dan T. Paulay. 1975. Reinforced Concrete Structures, John Wiley & Sons

Inc.,

Shahidul Islam S M.. 2012. Automated Design of Reinforced Concrete Deep Beams,

Thesis submitted to School of Engineering and Information Technology

University of New South Wales, Canberra for the degree of Doctor of

Philosophy,

Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton, UGM,

Tri Mulyono. 2003. Teknologi Beton.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ppdu.v0i1.8134

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.