PENGARUH PERBANDINGAN NACL DAN COPPER SULPHATE TERHADAP MATERIAL HILANG PADA PERENDAMAN LOGAM ST41

Eko Budi Santoso(1*), Achmad Taufik(2), Eva Hertnacahyani Herraprastanti(3)

(1) Teknik Mesin
(2) Teknik Mesin
(3) Teknik Mesin
(*) Corresponding Author

Sari


Dalam menghadapi kemajuan pada era industrialisasi maka ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan proses perlindungan dari pengikisian logam oleh material lain atau yang dikenal dengan korosi juga mengalami perkembangan yang pesat. Banyak cara yang dilakukan antara lain dengan pelumasan dan pelapisan, dimana tujuannya adalah mencegah lajunya korosi atau pengikisan yang akan menurunkan sifat terbaik material. Korosi dianggap sebagai suatu kerugian dalam mempertahankan mechanical properties dari suatu material, tetapi masih ada peluang yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan korosi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan massa antara larutan NaCl dan Cooper Sulphate terhadap material yang hilang pada logam ST 41. Spesimen direndam dengan variasi perbandingan massa antara larutan NaCl dengan Copper Sulphate dengan menggunakan variasi perbandingan antara NaCl dan Copper Sulphate, dengan waktu perendaman adalah 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Untuk mengetahui material hilang dilakukan dengan melakukan penimbangan, pengukuran pH dan pengamatan visual hasil perendaman. Dari Penelitian ini didapatkan hasil material hilang paling kecil di dapatkan pada hasil perendaman dengan perbandingan 1:1 dengan material hilang rata rata 0,0025 gr, sedang material hilang terbesar di dapat pada perbandingan 1:3 yaitu sebesar rata rata 0,0235 gram. Secara Visual kekasaran permukaan material yang dikenai perlakuan dimana perbandingan Cooper Sulphate lebih besar, terlihat lebih kasar di banding dengan yang lainnya.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Sasmita, D. (2017). Pengaruh suhu dan waktu pelapisan tembaga pada baja karbon rendah secara elektroplating terhadap korosi. EKSAKTA, 2, 61-67.

Bahri, S. (2007). Penghambatan korosi baja beton dalam larutan garam dan asam dengan menggunakan campuran senyawa butilamina dan oktilamina. GRADIEN: Jurnal Ilmiah MIPA, 3(1), 231-236.

Caniago, Z. B. (2006). Kecepatan korosi oleh 3 bahan oksidan pada plat besi. GRADIEN: Jurnal Ilmiah MIPA, 2(2), 161-166.

Cramer, S. D., Covino, B. S., & Moosbrugger, C. (2005). ASM handbook volume 13b: corrosion: materials (Vol. 13). Materials Park, OH: ASM International.

Callister, W. D. (2007). An Introduction: Material Science and Engineering. John Wiley, New York, 1991) p, 420.

Rocha, O. A., Claros, M., Graber, T. A., Flores, E. K., & Taboada, M. E. (2013). Solid–Liquid Equilibrium and Process Design of CuSO4+ NaCl+(H2O or H2SO4/H2O) Systems at 298.15 K. Industrial & Engineering Chemistry Research, 52(20), 6803-6811.

Sidiq, M. F., & Shidiq, M. A. (2014). Pengaruh Inhibitor Korosi Terhadap Laju Korosi Internal Pipa. Engineering, 5(2).




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/al-jazari.v6i1.5012

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.