Analisis Sharia Standard AAOIFI 19 tentang Loan (Qardh) Pada Produk Rahn Emas di Pegadaian Syariah Solo Baru
(1) UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
(2) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
(3) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
(*) Corresponding Author
Abstract
AAOIFI states in Mikyar (19) verse (7) regarding qardh that, merging ba'i, ijarah, mu'awadah contracts may not be carried out with qardh contracts, as in the gold rahn product currently applicable in sharia pawnshops. This study aims to analyze the application of the golden rahn contract at the Solo Baru sharia pawnshop. And analyze the hybrid contract that occurs in the product. This is a field research with a descriptive analytical research specification. The data collection method is done by interview and direct observation Sharia gold pawn transactions (rahn gold) at the Solo Baru sharia pawnshop use qardh, rahn and ijarah contracts. The existence of qardh as an initial contract for the occurrence of debts which is the basis of the occurrence of pawning (rahn) where the customer's initial intention is to come to the sharia pawnshop to get financing in the form of debt and an ijarah contract for the wages of storing gold as collateral in the pawned rahn contract. That the practice of pawning gold in sharia pawnshops, especially in Solo Baru, is allowed because the combination of ijarah and qardh contracts in this product cannot be equated with bai' and qardh contracts which are prohibited in the hadith and AAOIFI fatwas. The ijarah contract on this product is a necessity because the collateral which is used as collateral is maintained and stored properly by the pawnshop for the money that has been given by the bank to the customer and in the Bai' contract or sale and purchase there is a transfer of property rights from the seller to the buyer while in the ijarah contract there is no transfer of ownership as occurs in the sale and purchase.
AAOIFI menyatakan dalam Mikyar (19) ayat (7) tentang qardh bahwa, penggabungan akad ba’i, ijarah, mu’awadah tidak boleh dilakukan dengan akad qardh, seperti dalam produk rahn emas yang saat ini berlaku di pegadaian syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akad rahn emas pada pegadaian syariah Solo Baru. Serta menganalisis hybrid contract yang terjadi pada produk tersebut. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan dengan spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis. Metode pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung. Transaksi gadai emas syariah (rahn emas) di pegadaian syariah Solo Baru menggunakan akad qardh, rahn dan ijarah. Adanya qardh sebagai akad awal terjadinya utang-piutang yang menjadi pangkal dari terjadinya gadai (rahn) dimana niat awal nasabah datang ke pegadaian syariah untuk mendapatkan pembiayaan berupa utang dan akad ijarah atas upah penyimpanan emas sebagai jaminan dalam akad rahn yang digadaikan. Bahwa praktik gadai emas di pegadaian syariah khususnya di Solo Baru itu boleh karena penggabungan akad ijarah dan qardh pada produk ini tidak bisa disamakan dengan akad bai’ dan qardh yang dalam hadis dan fatwa AAOIFI dilarang. Akad ijarah pada produk ini merupakan suatu keniscayaan karena barang jaminan yang dijadikan jaminan dipelihara dan disimpan dengan baik oleh pegadaian atas uang yang telah diberikan oleh bank kepada nasabah dan pada akad Bai’ atau jual beli terdapat pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli sedangkan pada akad ijarah tidak terdapat perpindahan hak milik sebagaimana yang terjadi pada jual beli.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdul Aziz Dahlan. Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta: PT. Ichtisar Baru Van Hoeve, 2000.
Abdul Ghofur Anshori. Gadai Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.
Abdul Rahman Ghazali. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana, 2015.
Abullah al-’Imrani. Al-Uqud Al-Maliya Al-Murakkabah:Dirasah Fiqhiyyah Ta’shiliyyah Wa Tathbiqiyyah. Riyadh: Dar Kunuz Eshblia li al-Nasyr wa al-Tauzi, 2006.
Ahmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir Arab - Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.
Ali, Zainuddin. Hukum Perbankan Syariah. Depok: Sinar Grafika. 2018.
Aziz, Syaifullah. Fiqih Islam Lengkap. Surabaya: Asy-syifa. 2005.
Burhanuddin Susamto. “Tingkat Penggunaan Multi Akad Dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).” Jurnal Al-Ihkam 11, no. 1(2016):207. http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/alihkam/article/view/862.
Erwandi Tarmizi. Harta Haram Muamalat Kontemporer. Bogor: Berkat Mulia Insani, 2014.
Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.
Harun. Fiqh Muamalah. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2017.
Haroen, Nasrun. Fiqih Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2000.
Hasan, Ali. M. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: Grafindo Persada. 2003.
Hendi Suhendi. “Fiqh Muamalah.” 105. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2002.
Lexy.J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015.
M. Iqbal Hasan. Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia, 2002.
M.Usman. Hukum Islam dalam Praktik Akuntansi Syariah : Antara Teori Dan Praktik. Sukoharjo: CV. Pelita Aksara Gemilang, 2021.
May Shinta Retnowati. “Restruksi Sebagai Sarana Negosiais Pada Pembiyaan Macet Jual Beli Di BMT IKPM Ponorogo.” Al-Iqtishadiyah 7 (2021). https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/IQT/article/view/3611.
Miswanto, Agus. Ushul Fiqh: Metode Ijtihad Hukum Islami Jilid 2. Magelang: Unimma Press. 2019.
Moh. Ulumuddin dan Ahmad Insya Ansori. “Hybrid Contract Dalam Perspektif Maqhosid Al-Syari’ah Jasser Auda.” At-Tahdzib :Jurnal Studi Islam dan Mu’amalah 9, no. 1 (2021). http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tahdzib/article/view/4410/3210.
Muhammad Akram Khan. Economic Teaching of Prophet Muhammad: A Select Anthology of Hadith Literatueon Economics, Alih Bahasa Team Bank Muamalat. Jakarta, 1996.
Muhammad dan Sholikul Hadi. Pegadaian Syariah: Suatu Alternatif Konstruksi Sistem Pegadaian Nasional. Jakarta: Salemba Diniyah, 2003.
Muhammad Noor Sayuti. “Kontekstualisasi Rasio Logis Hybrid Contract : Upaya Penguatan Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah.” Al-Iqtishadiyah 5 (2019). https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/IQT/article/view/2542.
Muhammad Syafi’i Antonio. Bank Syariah Dari Teori Ke Raktik. Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Muh. Yunus dkk. Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Akad Jual Beli dalam Transaksi Online pada Aplikasi Go-Food. Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol 2. No. 1.
Mujahidin. “Rekonstruksi Akad Muamalah Dan Implementasinya Dalam Ekonomi Syariah.” Jurnal Iqtisaduna 5, no. 1 (2019): 30. https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/Iqtisaduna/article/view/10808.
Nata, Abudin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Press, n.d.
Nazih Hammad. Qadlaya Fiqhiyah Mu’ashirah Fi Al Mal Wa Al-Iqthisad. Damaskus: Dar AL-Qalam, 2001.
Panji Adam. Fikih Muamalah Kontemporer Perkembangan Akad-Akad Dalam Hukum Ekonomi Syariah. Malang: Intelgensia Media, 2021.
Pegadaian, Perum. Manual Operasi Unit Layanan Gadai Syariah
Sabiq, Sayyid. 2007. Fiqhus Sunnah Jilid V. Jakarta: Pena Pundi Aksara.
Shomad, Abdul. Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia. Bandung: Kencana. 2017.
Soemitro, Roni Hanitjo. Metodolgi Penelitian (Hukum Dan Jurimetri). Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990.
Suhrawardi K. Lubis. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.
Sutedi, Adrian. Hukum Gadai Syariah. Bandung: Alfabeta, 2011.
Syafei, Rahmat. Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia. 2021.
Sya’idun, Jual Beli (Bisnis) dalam Perpektif Hukum Islam, Jurnal Investama: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No. 1 Tahun 2022, hlm. 19.
Fatwa DSN-MUI Nomor 26/DSN-MUI/III/2022 Tentang Rahn Emas
Wawancara, Fauzi, Pembina Wilayah Pegadaian Syariah Solo
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/iqt.v8i2.7622
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal is indexed by:
--------------------------------------------------------------------------------------------
Al-Iqtishadiyah : Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah is licensed under Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License