HUBUNGAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMA X KERTAPATI

Juliani Dwi Putri(1), Indra Prapto Nugroho(2*), Marisya Pratiwi(3)

(1) Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
(2) Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
(3) Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
(*) Corresponding Author

Sari


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keterlibatan siswa dengan kenakalan remaja pada siswa SMA X Kertapati. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada hubungan antara keterlibatan siswa dengan kenakalan remaja pada siswa SMA X Kertapati. Adapun subjek penelitian yang digunakan ialah siswa SMA X Kertapati berjumlah 205 orang. Keterlibatan siswa dan kenakalan remaja diukur dengan skala keterlibatan siswa dan kenakalan remaja berlandaskan aspek keterlibatan siswa dari Fredericks, Blumenfeld dan Paris (2004) dan aspek kenakalan remaja dari Sarwono (2016). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara keterlibatan siswa dengan kenakalan remaja pada siswa SMA X Kertapati dengan nilai r = -0,727, dan p = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa memiliki hubungan yang sangat kuat, negatif, dan signifikan dengan kenakalan remaja. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan dapat di terima

Kata Kunci


Kenakalan Remaja; Keterlibatan Siswa; Remaja

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bakwin, H. (2015). Psychology aspects of pediatrics juvenile delinquency. New York University.

Bender, K. (2012). The mediating effect of school engagement in the relationship between youth maltreadment and juvenile delinquancy. Child and School. 43(1): 37-48.

Chapman. E. (2003). Alternative approach to assessing student engagement rates. Pratical Assessment, Research & Evaluation. 8(13): 1-7.

Chingtam. T. (2015). Causes of juvenile delinuency in the higher secondary school students. Journal of Research & Method in Education. 5(5): 20-24

Daigle, L, E., Cullen, F, T., Jhon, P, W. (2013). Gender differences in the predictors of juvenile delinquency. Youth Violence and Juvenile Justice. 5(3): 254-286.

Firmansyah, M, J. (2018). KPAI : Tawuran pelajar 2018 lebih tinggi dibanding tahun lalu. Metro.tempo.co. Diakses pada tanggal 3 April 2019. 20.30.

Fredricks J.A., Blumenfeld P.C., Paris A.H. (2004). School engagement: potential of the concept, state of the evidence. Review of Educational Research, 74(1):59-109.

Gilman, R., Huebner, E. S., Furlong, M. J. (2009). Handbook of positive psychology in schools. Routledge. New York.

Harris-McKoy, D., Cui, M. (2013). Parental control, adolescent delinquency, and young adult criminal behavior. J Child Fam Stud. 22:836-843.

Kartono, K. (2013). Patologi sosial II: Kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali Press.

Kennedy, J. F. (1963). The future promise of any nation can be directly measured by the present prospects of its youth. Adolescence and Delinquency.

Murray, S., Mitchell, J., Gale, T., Edwards, J., Zyngier, D. (2014). Student disengagement from primary schooling: A riview of research and practice. A Report To Research CASS Foundation.

Nourollah, M., Fatemeh, M., Farhad, J. (2015) A study of factors affecting juvenile delinquency. Biomedical & Pharmacology Journal. 8:25-30.

Papalia, D., & Feldman, R. D. (2012). Menyelami perkembangan manusia. Edisi keduabelas. Jakarta: Salemba Humanika.

Reeve, J., & Tseng, C. M. (2011). Agency as a fourth aspect of students’ engagement during learning activities. Contemporary Educational Psychology. 36:257-267.

Sarwono, Sarlito. (2006). Psikologi remaja. Rajawali Pers, Jakarta.

Santrock. J. W. (2003). Adolescence. perkembangan remaja. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2012). Life span development. Perkembangan masa hidup. Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.

Sugiono. (2016). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. P&D.Alfabeta, Bandung.

Toldson, I, A., Sutton, R, M., Fry Brown, R, L. (2012). Preventing delinquency and promoting academic succes among school-age african american males. Journal of African American. 3(1): 11-27.

Wang, M.T., & Holcombe, R. (2010). Adolescents’ perception of school environment, engagement, and academic achievement in middle school. Educational Research Journal, 47(3): 633-662.

Wang, M.T., & Fredricks J.A. (2014). The reciprocal links between school engagement, youth problem behaviors, and school dropout during adolescence. Child Development. 85(2): 722-737.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jbkr.v5i2.2325

Refbacks



Sekretariat Jurnal:

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Jalan Adhyaksa no. 2, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, 70123

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.