BAGAIMANA RASA INGIN TAHU REMAJA DITINJAU DARI KEINGINAN UNTUK MENGAKTUALISASIKAN DIRI DALAM RUANG LINGKUP SEKOLAH

Angeline Hosana Zefany Tarigan(1*), Indra Prapto Nugroho(2)

(1) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
(2) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
(*) Corresponding Author

Sari


Remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar. Keingintahuan ini dapat menyebabkan remaja semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Rasa ingin tahu pada remaja juga merupakan bagian dari usaha untuk menjadi bermakna tidak hanya bagi dirinya sendiri melainkan juga orang lain. Saat rasa ingin tahu remaja sudah terpenuhi, maka remaja akan terdorong untuk mengaktualisasikan dirinya. Hal ini merupakan bagian dari kebutuhan eksistensi dari remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana jumlah partisipan sebanyak 100 orang serta menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasa ingin tahu dengan aktualisasi diri pada remaja dalam ruang lingkup sekolah (r = 0,581; p = 0,000). Artinya semakin tinggi rasa ingin tahu maka semakin tinggi kemampuan siswa untuk mengaktualisasikan dirinya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja dalam ruang lingkup sekolah. Rasa ingin tahu yang besar menyebabkan individu berusaha mengumpulkan informasi baru dan penting untuk memaksimalkan potensi dalam diri sehingga mampu mengaktualisasikan dirinya.

_______________________________________________________________

 

Teenagers have great curiosity. This curiosity can cause teenagers become more motivated to be a better person than before. Curiosity in adolescents is also part of the effort to be meaningful not only for themselves but also for others. When a teenager's curiosity is fulfilled, the teenager will be encouraged to actualize himself. This is the part of the existence needs of adolescents. The purpose of this study is to explain the relationship between curiosity and the desire to actualize themselves in adolescents. This research is a quantitative correlational study where the number of participants is 100 people in which uses Self Actualization Activity Inventory (SAAI). This study uses a simple purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between curiosity and self-actualization in adolescents in the school scope (r = 0.581; p = 0,000). This means that the higher the curiosity, the higher the ability of students to actualize themselves. From this study it can be concluded that there is a significant relationship between curiosity and the desire to actualize themselves in adolescents in the scope of the school. Great curiosity causes individuals to try to gather new information and it is important to maximize the potential in themselves so they are able to actualize themselves.


Kata Kunci


rasa ingin tahu; aktualisasi diri; remaja

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abudulbouh, M. A. (2016). The Relationship Between The Forms of Family Upbringing and Curiosity: A Study On Primary School Students In Zarqa First Directorate of Education In Jordan. International Journal of Education And Research, Vol. 4 – 1.

Arslan, A. (2017). Basic Needs as a Predictors of Prospective Teachers Self-actualization. Universal Journal of Educational Research, 5(6), 1045-1050.

Bland, A. M., & Derobertis, E. M. (2017). Maslow ’ s Unacknowledged Contributions to Developmental Psychology, 1–25. doi: 10.1177/0022-1678.17.7.39732

Castel, A. D. (2008). The adaptive and strategic use of memory by older adults: Evaluative processing and value-directed remembering. In A. S. Benjamin & B. H. Ross (Eds.), The Psychology of Learning and Motivation Vol. 48, pp. 225–270. London, United Kingdom: Academic Press.

Garrosa, E., Blanco-Donoso, L.M., Carmona-Cobo, I. & Moreno-Jimenez, B. (2016). How do Curiosity, Meaning in Life, and Search for Meaning Predict College Student’s Daily Emotional Exhaustion and Engagement?. Journal of Happiness Studies, Vol. 17 pp. 1-24.

Hurlock, E. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kashdan, T. B, Rose, P., & Finchan, F.D. (2004). Curiosity and Exploration: Facilitating Positive Subjective Experiences and Personal Growth Opportunities. Journal of Personality Assessment, Vol. 82(3), pp. 291-305.

Kashdan, T. B., Gallagher, M. W., Silvia, P. J., Winterstein, B. P., Breen, W. E., Terhar, D., & Steger, M. F. (2009). The Curiosity and Exploration Inventory-II. Development, factor structure, and psychometrics. Journal of Research in Personality, Vol 43, pp. 987-998

Krems, J. A., Kenrick, D. T., & Neel, R. (2017). Individual Perceptions of Self-Actualization: What Functional Motives Are Linked to Fulfilling One’s Full Potential? Personality and Social Psychology Bulletin, 43(9), 1337–1352. doi: 10.1177/0146.1672.17.7.13191

McGillivray, S., Murayama, K., & Castel, A. D. (2015). Thirst for Knowledge: The Effects of Curiosity and Interest on Memory in Younger and Older Adults. Psychology and Aging. Advance online publication. doi: 10.1037.a0039801

Neto, M. (2015). Educational motivation meets Maslow : Self- actualisation as contextual driver Educational motivation meets Maslow: Self-actualisation as contextual, 5(1), 18–27.

Rawat, A. (2016). Assessing the Needs of the Learner through Maslow’s Model of Self- Actualization. The International Journal of Humanities & Social Studies, 4(10), 132–135.

Rohman, Rohman. (2015). Perbedaan Aktualisasi diri Mahasiswa Ditinjau dari Kategori Aktifis dan non-Aktifis. Seminar psikologi & Kemanusiaan Psychology Forum UMM (ISBN: 978-979-796-324-8).

Santrock, J. W. (2014). Educational Psychology (5th Ed). Jakarta: Salemba Humanika (ISBN: 978-602-8555-95-1).

Souza, J. F. D., Adams, C. K., & Fuss, B. (2015). A Pilot Study of Self-Actualization Activity Measurement A Pilot Study of Self-Actualization Activity Measurement, (March).

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: C.V Alfabeta.

Watson, D. (1988). The Vicissitudes of Mood Measurement: Effects of Varying Descriptors, Time Frames, and Response Formats on Measures of Positive and Negative Affect. Journal of Personality and Social Psychology, 55, pp. 128–141.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jbkr.v5i1.1697

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Sekretariat Jurnal:

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Jalan Adhyaksa no. 2, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, 70123

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.