Studi Kasus Penggunaan Art therapy bagi Peserta Didik dengan Kesulitan Mengendalikan Emosi

Amallia Putri(1*), Halida Halida(2)

(1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
(2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
(*) Corresponding Author

Sari


In general, this study aims to help counselees control negative emotions that can harm themselves and their environment. Emotional stability in adolescents is a valuable achievement in this phase. The provision of counseling guidance services can help students who experience inability to control their emotions in a better direction. The specific target to be achieved in this study is to explore more deeply how individual counseling services work using art therapy techniques. With this, it can be known what causes, impacts and efforts can be given to train and control negative emotions in a positive direction so that they can be accepted in the environment. The form of research is a case study with descriptive methods. The data collection techniques used are non-test techniques in the form of interviews, observation, and documentation. The results showed positive changes in students in the form of ability to overcome problems and reduced emotional outbursts that were seen analyzing each meeting. The suggestion for further research is to pay intensive attention in guiding and paying attention to the development of case subjects.

 ____________________________________________________________________

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membantu konseli mengontrol emosi negatif yang dapat merugikan diri maupun lingkungannya. Kestabilan emosi pada remaja merupakan pencapaian berharga pada fase ini. Pemberian layanan bimbingan konseling dapat membantu peserta didik yang mengalami ketidakmampuan dalam mengontrol emosinya ke arah yang lebih baik. Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menggali lebih dalam cara kerja layanan konseling individu menggunakan teknik art therapy. Dengan ini dapat diketahui apa penyebab, dampak serta upaya yang bisa diberikan untuk melatih dan mengontrol emosi negatif ke arah positif agar dapat diterima di lingkunagn. Bentuk penelitian ialah studi kasus dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik non tes berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan perubahan positif pada peserta didik berupa kemampuan mengatasi masalah dan berkurangnya luapan emosi yang terlihat analisa setiap pertemuan. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah memberikan perhatian yang intensif dalam membimbing dan memperhatikan perkembangan subjek kasus.


Kata Kunci


Emosional, stabilitas, seni terapi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ansori, A. (2020). Kepribadian dan emosi. Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara, 1(1), 41-54.

Asrori, M. (2018). Developing Students’ Prosocial Behavior based on their Value Orientations. Atlantis Press. Advance Is Social Science, Education and Humanities Research. 1st International Conference on Information Technology and Education (ICE 2017), 174(Ice 2017), 80–85. https://doi.org/10.2991/ice-17.2018.20

Desmita. (2015). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Edwards, D. (2004). Art therapy. London: SAGE Publications Ltd.

Fatmawaty, R. (2017). Memahami psikologi remaja. Reforma: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(2).

Fauziyyah, S. A., Ifdil, I., & Putri, Y. E. (2020). Art therapy Sebagai Penyaluran Emosi Anak. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(3), 109-114.

Fitri, N. F., & Adelya, B. (2017). Kematangan emosi remaja dalam pengentasan masalah. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 2(2), 30-39.

Hastuti, R. Y., & Baiti, E. N. (2019). Hubungan kecerdasan emosional dengan tingkat stress pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), 84-93.

Hidayat, A. (2019). Layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial. Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 235-250.

Irani, L. C., Handarini, D. M., & Fauzan, L. (2018). Pengembangan panduan pelatihan keterampilan mengelola emosi sebagai upaya preventif perilaku bullying siswa sekolah menengah pertama. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 3(1), 22–32. https://doi.org/10.17977/um001v3i12018p022

Jariah, A. (2019). Meningkatkan kecerdasan emosional siswa melalui kebiasaan membaca al-quran. Jurnal Studia Insania, 7(1), 52. https://doi.org/10.18592/jsi.v7i1.2630

Lumenta, N., Wungouw, H. I., & Karundeng, M. (2019). Hubungan pola asuh orang tua dengan kematangan emosi remaja di SMA N 1 Sinonsayang. Jurnal Keperawatan, 7(1).

Lota, S. G. (2020). Efektifitas Layanan konseling individual dalam membantu mengatasi perilaku membolos siswa kelas IX SMPN 22 kota Jambi. JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling), 4(2), 89-101.

Madidar, S. M., & Muhid, A. (2021). Literature Review: Efektivitas Art therapy Untuk Meningkatkan Self-Compassion Pada Orang Dengan Hiv/Aids. Jurnal Konseling Komprehensif: Kajian Teori Dan Praktik Bimbingan Dan Konseling, 8(2).

Maitrianti, C. (2021). Hubungan antara kecerdasan intrapersonal dengan kecerdasan emosional. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 11(2), 291-305.

Nurbaiti, A. T. (2019). Pengaruh teknik art therapy terhadap pengelolaan emosi marah pada siswa kelas xi sma negeri 3 bantul. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 91-102.

Prayitno, Erman Amti. (1994). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta, Rineka Cipta.

Purwati, N. N. M., Ardini, P. P., & Juniarti, Y. (2023). Pengaruh Plasticine Art therapy Terhadap Kemampuan Regulasi Emosi Anak Usia 5-6 Tahun. Student Journal of Early Childhood Education, 3(2), 59-72.

Putri, A., & Yuline, Y. (2023). Mereduksi agresifitas dengan cognitive behavioral art terapy pada siswa smpn 14 pontianak. Academy of Education Journal, 14(2), 1477-1496.

Salsabila, C. N., & Fitriani, Y. (2023). Regulasi emosi ditinjau dari dukungan sosial teman sebaya pada siswa SMP. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 9(2), 144-153.

Santrock, J. W. (2012). Adolescence (fifteenth). Mc Graw Hill Education https://www.m-culture.go.th/mculture_th/download/king9/Glossary_aboutHM_King_Bhumibol_Adulyadej’s_Funeral.pdf

Sary, Y. N. E. (2017). Perkembangan kognitif dan emosi psikologi masa remaja awal. J-PENGMAS (jurnal pengabdian kepada masyarakat), 1(1).

Sembiring, M., Milfayetty, S., & Siregar, N. I. (2015). Hubungan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual dengan perilaku prososial mahasiswa calon katekis. ANALITIKA: Jurnal Magister Psikologi UMA, 1–11.

Soma, Y. M., & Karneli, Y. (2020). Penerapan teknik art therapy untuk mengurangi kecemasan sosial terhadap korban cyberbullying. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(2), 67.

Sukriyah, E., Sapri, S., & Syukri, M. (2024). Internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam bagi remaja di lingkungan keluarga di kota Subulussalam. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 10(1), 48-63.

Tejena, N. R., & Sukmayanti, L. M. K. (2018). Meditasi meningkatkan regulasi emosi pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 370-381.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jbkr.v10i1.14781

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Sekretariat Jurnal:

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Jalan Adhyaksa no. 2, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, 70123

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.