PENERAPAN KONSELING EKSISTENSIAL HUMANISTIK BERBASIS NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM KESETARAAN GENDER UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM PADA REMAJA PUTRI

Rizki Amalia(1*)

(1) Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Sari


Minangkabau merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia. Adat Minangkabau memiliki nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender. Pria dan wanita berdasarkan status dan fungsi yang diberikan hak,  kewajiban dan tanggung jawab dalam proporsi.Konseling Eksistensial Humanistik merupakan salah satu teori konseling yang bertujuan agar konseli menyadari keberadaannya secara otentik sehingga mampu membuka diri dan bertindak sesuai kemampuannya. Konseling eksistensial humanistik berbasis budaya minangkabau diharapkan mampu untuk meningkatkan self esteem pada remaja terutama remaja putri tanpa memandang perbedaan gender.

_______________________________________________________________

 

Minangkabau is one of the largest groups in Indonesia. Minangkabau adat has the value of gender equality and justice. Men and women based on the status and function of rights, duties and responsibilities in proportion. Humanistic Existential Counseling is one of the appropriate counseling theories so that the counselee is acknowledged so independently that she is able to open herself and act according to her abilities. Humanistic existence-based humanistic counseling minangkabau expected to increase self-esteem in adolescent girls regardless of gender differences.


Kata Kunci


adat minangkabau; gender; konseling eksistensial humanistik; meningkatkan self esteem

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Akhmadi, A. (2013). Peningkatan Kesadaran Multikultural Konselor (Guru BK). Jurnal MUADDIB. 2(3).

Capuzzi, D., & Gross, D.R. (2011). Counseling and Psychoterapy: Theories and Intervention (5 th Edition). New Jersey: Merril Pretince Hall.

Corey, G. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychoterapy(9th Edition). California: Books/Cole.

Fatimah, S. (2012). Gender dalam Komunitas Masyarakat Minangkabau: Teori, Praktek dan Ruang Lingkup Kajian. Jurnal Ilmiah Kajian Gender Kafaah. 1(2), 11-24.

Kamila, I. I.,& Mukhlis. (2013). Perbedaan Harga Diri (Self Esteem) Remaja Ditinjau dari Keberadaan Ayah. Jurnal Psikologi. 2(9), 100-112.

Nanda, I.A.S., Dantes, N.,& Antari, N.M. (2013). Pengaruh Implemetasi Konseling Eksistensial Humanistik dengan Teknik Modeling untuk Meningkatkan SelfEsteem siswa Teralienasi di Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja. Journal Undiksa Bimbingan Konseling. 1(2).

Nirmalasari, L.,& Masusan, K. (2014). Self Esteem, Gender dan Prestasi kerja. Jurnal SMART. 2(11),18-27.

Saputra, W.N.E. (2016). Indentifikasi Karakteristik Konselor Efektif Berdasarkan Tokoh Punakawan Bagong. Jurnal Konseling dan Pendidikan. 1(4), 59-66.

Srivastava, R.,& Joshi, S. (2014). Relationship between Self-concept and Self-esteem in adolescents. International Journal of Advanced Research. 2(2), 36-43.

Zakia, R. (2011). Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Masyarakat Adat Minang Kabau. Jurnal Ilmiah kajian Gender IAIN Imam Bonjol. 1(1),39-52.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jbkr.v2i2.1021

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Sekretariat Jurnal:

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Jalan Adhyaksa no. 2, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, 70123

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.