EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BIBLIOTHERAPY UNTUK MENGURANGI SMARTPHONE ADDICTION PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MARTAPURA

Salsabila Imtinani(1*), Muhammad Yuliansyah(2), Ainun Heiriyah(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Sari


Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif kemajuan teknologi dapat memberikan kemudahan seperti akses data dan informasi, kursus online, buku elektronik, ujian online dan lain sebagainya. Namun di sisi lain, penggunaan teknologi secara berlebihan dapat memicu timbulnya efek samping seperti smartphone addiction. Dan salah satu cara untuk mengurangi hal tersebut yaitu dengan pengalihan fokus dari menggunakan smartphone ke aktivitas lain. Dalam hal ini, aktivitas tersebut adalah bibliotherapy atau terapi bacaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat smartphone addiction yang dialami siswa sebelum diberikan perlakuan dan setelahnya, serta efektivitas bibliotherapy untuk mengurangi smartphone addiction. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental one group pretest posttest. Desain ini dipilih karena paling sesuai dengan variabel penelitian. Dari analisis hasil penelitian menggunakan metode wilcoxon signed rank test, diperoleh hasil negative rank N=3 dengan mean 3,67 dan positive rank N=5 dengan mean 5,00. Hasil tes statistik berdasarkan negative rank dengan Z=-0,981 dan signifikansi 0,326 >0,05 H1 ditolak dan H0 diterima. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan hasil bahwa konseling kelompok dengan teknik bibliotherapy yang telah dilakukan tidak efektif untuk mengurangi smartphone addiction pada siswa.


Kata Kunci


Konseling Kelompok; Bibliotherapy; Smartphone Addiction

Teks Lengkap:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jmbkan.v7i1.3318

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Akun Akademik Anda Terhubung dengan :

  

Didedikasikan Untuk:

   

 

Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia disseminated below Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.