EDUKASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN TANAMAN TOGA (KUNYIT) UNTUK IDENTIFIKASI BORAKS PADA MAKANAN DI DESA SIBANG KAJA KECAMATAN ABIANSEMAL BADUNG

Ni Ketut Esati(1*), Ni Wayan Natih Lestari(2), Ni Nyoman Dina Saniasih(3)

(1) Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha
(2) Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha
(3) Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha
(*) Corresponding Author

Sari


Salah satu potensi dari Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali adalah banyaknya ragam tanaman obat keluarga (TOGA) yang ditanam di setiap rumah warga. Perbekel Desa Sibang Kaja dalam rangka meningkatkan kepedulian warganya akan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan obat-obatan sederhana untuk keluarga, mencanangkan program yang menarik yakni pemberian bibit TOGA untuk seluruh warga, salah satunya adalah kunyit. Dimasa kini semakin banyak ragam kuliner dan makanan cepat saji dengan beraneka ragam warna, bentuk, dan rasa membuat banyak oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan boraks sebagai pengawet makanan. Boraks sendiri merupakan bahan berbahaya yang tidak diperbolehkan pada makanan dan diatur menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 33 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah ingin memberikan edukasi dan pelatihan terkait pemanfaatan kunyit yang dapat dijadikan tumeric paper sebagai pendeteksi keberadaan boraks dalam makanan, Metode kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian pre-test diawal pertemuan, edukasi/penyuluahan, metode demonstrasi pelatihan/praktek langsung pembuatan alat sederhana pendeteksi boraks, dan evaluasi dengan pemberian post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat terkait bahaya boraks bagi kesehatan dan informasi pendeteksi boraks dengan kunyit, terlihat dari persentase pre-test sebesar 42,18%, setelah dilakukan edukasi dan pelatihan, terdapat meningkatan pemahaman sebesar 52,49%, dilihat dari nilai post-test sebesar 94,67%.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Astariani, N. K. dan Gupta, I. G. B. W. 2022. PKM Budidaya Lebah Kele Kele Di Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Bali. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (J-Abdi). 1(8): 631–1638.

Hemadi, S. H. dan Riri, F. 2021. Analisis Kualitatif Boraks pada Bakso dan Mi Basah di Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Wayhalim. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa. 4(1): 67–75.

Kementrian Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Kementriaan Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta: 955.

Muthi’ah, S. N. and A’yun, Q. 2012. Analisis Kandungan Boraks pada Makanan Menggunakan Bahan Alami Kunyit. Bio-Sains Jurnal Ilmiah Biologi. 1(1): 13–18.

Panjaitan L. 2010. Pemeriksaan dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso di Kotamadya Medan. Skripsi. Program Ekstensi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan. https://adoc.pub/pemeriksaan-dan-penetapan-kadar-boraks-dalam-bakso-di-kota-m.html

Peraturan Mentri Kesehatan RI No.33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. ttps://janaaha.com/wp-content/uploads/2018/01/PMK-No.-033-ttg-Bahan-Tambahan-Pangan.pdf

Rumanta M, Ratnaningsih A, Iryani K. 2014. Analisis Kandungan Boraks Pada Jajanan Pasar di Wilayah Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Laporan penelitian Fundamental UT Lanjut.

Surahmaida, S. 2021. Pelatihan Identifikasi Boraks pada Makanan Menggunakan Kunyit di Kecamatan Lontar Surabaya. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2(3): 669–673.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jpaiuniska.v8i3.7053

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, ISSN : 2461-0992

------------------------------------------------------------------------------------------------

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.