PEMANFAATAN KEKAYAAN HAYATI LOKAL: TEH FERMENTASI DARI KELAKAI (Stenochlaena palustris) SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN

Dede Mahdiyah(1*), Anggrita Sari(2), Adriana Palimbo(3), Putri Vidia Sari(4), Rina Al Kahfi(5), Fauzi Nurdin(6)

(1) Fakultas Kesehatan, Program Studi Farmasi, Universitas Sari Mulia
(2) Fakultas Kesehatan, Program Studi Diploma Kebidanan, Universitas Sari Mulia
(3) Fakultas Kesehatan, Program Studi Promosi Kesehatan, Universitas Sari Mulia
(4) Fakultas Kesehatan, Program Studi Farmasi, Universitas Sari Mulia
(5) Fakultas Kesehatan, Program Studi Diploma Kebidanan, Universitas Sari Mulia
(6) Fakultas Kesehatan, Program Studi Farmasi, Universitas Sari Mulia
(*) Corresponding Author

Sari


Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat beranekargam, salah satunya adalah keanekaragaman hayati. Salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi adalah di Kalimantan Selatan. Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan adalah tumbuhan obat yang berasal dari berbagai daerah, salah satunya adalah tumbuhan kelakai (Stenochlaena palustris). Kelakai merupakan tanaman khas lahan basah (rawa) di Kalimantan Selatan dan ditemukan zat bioaktif utama yaitu quercetin flavonoid yang memiliki efek antiinflamasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk dan menghasilkan mahasiswa wirausaha baru mandiri dengan program Ipteks bagi Kewirausahaan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini meliputi; proses rekrutmen tenant, sosialisasi program, pelatihan kewirausahaan, magang, pendampingan, wirausaha baru mandiri. Diperoleh mahasiswa yang siap untuk menjadi wirausaha baru mandiri yang akan menjalankan wirausaha bidang minuman yaitu teh fermentasi dari tanaman kelakai. Setelah menjalankan kegiatan pelatihan dan magang, mahasiswa siap menjadi tenant baru dengan program yaitu memproduksi teh fermentasi dari kelakai untuk dipasarkan ke lingkungan kampus dan juga ke masyarakat luas melalui media sosial dan aplikasi berbasis web dan android (ibksarimulia). Program ini membentuk mahasiswa memiliki jiwa wirausaha dan mampu menjalankan usaha dengan baik di bidang minuman teh fermentasi dari kelakai.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arsyad, M., & Sulistiyana. (2021).

Pelatihan Hardiness Sebagai Upaya

Pembentukan Karakter Tangguh

(Hardiness) Dalam Menghadapi

Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa

Pandemi Covid-19. Jurnal

Pengabdian Al-Ikhlas, 7(1), 22–32.

Chai, T. T., Panirchellvum, E., Ong, H.

C., & Wong, F. C. (2012). Phenolic

contents and antioxidant properties

of Stenochlaena palustris, an edible

medicinal fern. Botanical Studies,

(4), 439–446.

Liu, H., Orjala, J., Sticher, O., & Rali, T.

(1999). Acylated flavonol

glycosides from leaves of

Stenochlaena palustris. Journal of

Natural Products, 62(1), 55–70.

Mahdiyah, D., Sari, A., & Palimbo, A.

(2017). IbK Di Akbid Sari Mulia:

Olahan Makanan Sehat Dari

Kelakai (Stenochlaena palustris).

In Seminar Nasional dan gelar

Produk (pp. 1213–1223).

Mahdiyah, D., Sari, A., Palimbo, A.,

Darsono, P. V, Nurdin, F., Dona, S.,

& Alawiyah, T. (2020). The Use of

Natural Resources in Southern

Kalimantan for the Development of

Student Entrepreneurship.

International Journal of Advanced

Science and Technology, 29(03),

–5051.

Retnosari, D., Setiadi, B., Hijriana, N., &

Rahman, A. (2021). Pelatihan Dan

Pengembangan Teknologi

Technopreneurship Untuk Guru

Dan Siswa Pada Smk Gema

Kalimantan Kabupaten Banjar.

Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas, 7(1),

–77.

Sutomo, D., & Anggraini, D. (2010).

Makanan sehat pendamping ASI.

Voon, B., & Kueh, H. (1999). The

nutritional value of indigenous

fruits and vegetables in Sarawak.

Asia Pac. J. Clin. Nutr, 8, 24–31.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jpaiuniska.v7i1.5440

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, ISSN : 2461-0992

------------------------------------------------------------------------------------------------

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.